Kembali terjadi polisi tembak mati warga di Medan, Sumatera Utara dengan dalih penggerebekan narkoba dan korban melakukan perlawanan.
Kasus polisi tembak mati warga kini menjadi perbincangan dan mendapat kritik serta kecaman dari berbagai pihak, seperti Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).
Peristiwa polisi tembak warga bukanlah kali pertama, akan tetapi yang kali ini terjadi di mana banyak keluarga korban menyangkal apa yang diutarakan pihak kepolisian.
Dengan dalih melakukan perlawanan membuat polisis seolah-olah dibenarkan tindakannya, sehingga nyawa melayang dengan mudah.
Kronologi Polisi Tembak Mati Warga di Medan, Sumatera Utara
Peristiwa matinya seorang warga yang diduga merupakan bandar narkoba di tangan oknum polisi hingga kini masih menyisakan banyak kritik dan pertanyaan.
Bahkan, Kontras meminta pihak Polres Pelabuhan Belawan untuk menindak tegas anggota Satres Narkoba yang melakukan penembakan tersebut.
Kontras meminta agar oknum polisi tersebut bukan hanya diberi hukuman etik saja, juga dipidanakan karena telah menghilangkan nyawa seseorang.
Peristiwa penembakan oleh polisi tersebut terjadi di Kecamatan Medan Labuhan pada Senin 14 November 2022.
Anggota Satres Narkoba mendapat laporan bahwa terdapat peredaran sabu-sabu di gang Mapo dan segera melakukan pengecekan
Setelah memastikan kebenaran informasi tersebut, anggota Satres Narkoba melakukan penangkapan terhadap tersangka berinisial I atau N.
Saat hendak melakukan penangkapan, tersangka I berada di rumahnya dan berupaya melarikan diri dan terlihat oleh anggota Satres Narkoba.
Tersangka I terlihat melemparkan sebuah bungkusan ke tanah, sebagian anggota mengamankan bungkusan tersebut dan sebagian lagi melakukan pengejaran.
Kabarnya tersangka I melakukan perlawanan dengan menggunakan pisau pada anggota polisi yang endak menangkapnya hingga terjadi pergumulan.
Saat itu tersangka mencoba meraih senjata api yang terselip di pinggang hingga terjadi Tarik menarik dan akhirnya meletus.
Letusan senjata api tersebut mengenai bagian leher tersangka hingga akhirnya meninggal di tempat kejadian perkara.
Hingga kini masih diselidiki apakah tersangka tewas karena ditembak anggota Satres Narkoba atau karena dirinya sendiri.
Meski kini masih dalam penyelidikan, kontras meminta pihak Kepolisian lebih tegas terhadap para anggotanya agar tak terjadi lagi peristiwa polisi tembak mati warga.