Salah satu situs belanja yakni Shopee, memang sudah terkenal dengan julukan Toko Oren di Indonesia. Bagaimana tidak, ecommerce ini telah sukses diunduh jutaan orang.
Masuknya digitalisasi memang membuat segala sesuatu dapat dilakukan dengan lebih praktis. Tidak terkecuali dalam hal berbelanja.
Masyarakat memang kini telah terbiasa berbelanja online dengan menggunakan aplikasi khusus. Tiap platform tersebut memiliki keunggulan penawarannya masing-masing termasuk Shopee.
Bahkan mereka memberikan fitur pembayaran di tempat melalui COD. Dimana pembeli baru akan membayar setelah barang datang.
Jadi tidak harus memiliki nomor rekening ataupun mendaftar ke bank digital untuk bisa berbelanja online.
Namun di samping penawaran pembayaran secara cash, ecommerce satu ini juga mengeluarkan produk dompet digital. Produk tersebut ialah Shopee Pay.
Melalui dompet digital ini, pembeli akan dimudahkan untuk melakukan pelunasan barang-barangnya. Tentu saja keberadaan fitur-fitur di Toko Oren disambut dengan sangat antusias oleh pengguna setia.
Apalagi tambahan berbagai diskon-diskon menarik yang diberikan toko maupun dari pihak ecommerce itu sendiri. Barang-barang yang dijual pun sangat lengkap.
Dari kebutuhan sehari-hari, skincare, makanan, bahkan hingga furniture pun tersedia komplit. Tidak harus menunggu gajian dulu untuk mulai berbelanja.
Pasalnya manajemen menyediakan fitur pembayaran secara kredit dengan menggunakan Shopee Pay Letter.
Dengan Pay Letter, pembeli bisa melakukan pembayaran nanti secara bertahap setiap bulannya hingga lunas. Tidak tanggung-tanggung saldo yang diberikan bahkan mencapai 50 juta rupiah, menarik!
Lalu apa saja hal lain yang dimiliki ecommerce dengan warna oranye ini? Berikut informasi selengkapnya.
Di Balik Cerita Sukses Shopee
Situs komersial Shopee merupakan anak perusahaan yang dimiliki oleh Sea Limited yang sebelumnya bernama Garena.
Para pecinta game tentu sudah tahu bahwa Garena adalah perusahaan yang memproduksi game-game online. Garena didirikan tahun 2009 oleh seseorang bernama Forrest Li.
Beberapa produk Garena yang sangat laku di pasaran ialah Free Fire (FF). Selain itu ada juga MOBA, FIFA Online 3, dan lain-lain.
Tentunya hampir semua penyuka game pernah memainkan FF maupun MOBA dan FIFA Online. Dari dewasa bahkan hingga anak-anak pun sangat menyukainya.
Setelah berganti nama perusahaan induk menjadi Sea Limited, mereka mulai berfokus kepada pengembangan berbagai aplikasi.
Tidak hanya games, tapi juga merambah ke ecommerce hingga bank yang bernama Sea Money. Jadi bisa dibilang mereka cukup sukses melalui anak-anak perusahaan tersebut.
Peluncuran Shopee berkonsep C2C
Sebagai platform belanja online, Sea Limited meluncurkan Shopee untuk pertama kalinya di tahun 2015. Awalnya ia hadir dengan konsep C2C.
Konsep C2C atau Consumer to Consumer merupakan konsep belanja hybrid. Di mana pelanggan dapat bertindak sekaligus sebagai penjual, begitu pun sebaliknya.
Melalui peran tersebut, ecommerce hanya bertindak sebagai pihak ketiga yakni perantara antara pembeli dengan penjual.
Ciri-ciri sistem C2C dalam sebuah proses transaksi jual beli ialah:
- Terdapat interaksi antara penjual dengan pembeli meskipun mereka tidak bertemu secara langsung.
- Produk memerlukan pengiklanan sebagai cara promosi untuk menggaet pelanggan yang sesuai.
- Terdapat media yang merupakan tempat di mana transaksi tersebut dilangsungkan.
Konsep ini memungkinkan Shopee menjual banyak barang secara lengkap namun tanpa modal komoditi yang kompleks.
Jadi manajemen Toko Oren hanya menyediakan platform untuk mereka bisa saling bertemu. Kurang lebihnya ini seperti mengadakan konsep pasar untuk masuk ke ranah digital.
Model C2C memiliki berbagai keuntungan baik bagi penjual maupun pembeli, yakni:
- Ketersediaan produk yang lebih beragam, karena siapa saja bisa menjadi penjual dan pembeli.
- Sistem yang diberikan mempermudah pembeli menemukan penjual sesuai barang yang dikehendaki secara lebih efisien.
- Ketimbang menyediakan barang-barang dengan modal sendiri, sistem C2C memungkinkan penghematan dari segi biaya.
- Berpeluang besar dalam menggaet lebih banyak pelanggan dan penjual karena kepraktisannya.
Namun rupanya diantara sederet kelebihan dan kepraktisan sistem tersebut, C2C juga memiliki kekurangan antara lain:
- Pengaturan yang berbeda-beda antara platform satu dengan lainnya.
- Rentan terjadi penipuan apalagi jika pihak ketiga tidak melakukan kontrol dengan benar.
- Biaya bisa tiba-tiba melonjak tanpa pemberitahuan ke pihak pembeli sebelumnya.
Perkembangan Shopee Pasca Peluncuran
Setelah diluncurkan pertama kali pada tahun 2008, Shopee cukup mendapat sambutan luar biasa dari publik.
Di tahun 2017 saja ia telah mencatat sebanyak total 80 juta pengguna aktif. Dari banyaknya pengguna tersebut, terdaftar sebanyak 180 juta produk-produk telah aktif terjual.
Di kuartal keempat pada tahun 2017 itu juga, ecommerce Singapura ini melaporkan bruto dari nilai perdagangan tersebut. Tidak tanggung-tanggung didapat angka sebesar US$ 1.6M.
Angka tersebut merupakan hasil kenaikan 206 persen dari kuartal sebelumnya. Di tahun 2018 pun total GMV tersebut mengalami peningkatan sampai 105 persen.
Jadi setahun setelah itu tercatat total GMV tersebut sampai di angka US$ 2.7M.
Hal ini tentu menjadi bukti bahwa kebiasaan belanja masyarakat memang telah bergeser oleh teknologi. Publik lebih memilih belanja online dikarenakan kepraktisannya.
Peringkat Shopee di Indonesia
Pada Desember 2017, TheAsianParents melakukan penelitian tentang sebaran penggunaan ecommerce termasuk Shopee di Indonesia. Hasilnya sesuai dugaan.
Toko Oren ini telah menduduki hati sebesar 73 persen ibu-ibu di Tanah Air. Ia menjadi pilihan bagi ibu-ibu yang hendak berbelanja hanya dari rumah saja.
Angka tersebut cukup menjadikannya mendapat peringkat pertama dari aplikasi belanja yang paling disukai. Secara sukses ecommerce ini telah berhasil menyingkirkan kompetitornya.
Rupanya manajemen belum puas hanya menjadi pesaing dari para sesama ecommerce. Platform satu ini dengan sangat garang masuk ke pengiriman makanan.
Dari sana mereka berhasil menjadi pemain yang tangguh bagi kompetitor sejenis. Di mana pada tahun 2020 tepatnya bulan April, Shopee meluncurkan Shopee Food.
Strategi Jitu Promosi Shopee
Kesuksesan yang dimiliki Shopee tentunya tidak lepas dari pengaruh kecerdasan manajemen yang mengaturnya. Pasalnya mereka selalu mampu menarik animo masyarakat untuk mencoba menggunakan platformnya.
Selain itu strategi marketing yang mereka lakukan memberi pukulan telak dalam ingatan masyarakat. Sehingga menjadi semacam taggar yang sangat efektif.
Misalnya ketika membaca “Shopee COD, Shopee COD” tentunya kita sudah hafal dengan nada iklan tersebut.
Ingatan ini membuat siapa saja yang hendak berbelanja online dengan sistem COD akan teringat Shopee. Toko Oren langsung muncul menjadi pilihan pertama di benak konsumen.
Berikut adalah contekan beberapa jenis strategi marketing yang pernah dilakukan manajemen ecommerce asal Singapura tersebut. Salah satunya ialah dengan beberapa kali menggaet Brand Ambassador yang kontroversial.
Tukul Arwana 11.11
Manajemen tidak pernah habis-habis menawarkan promo-promo menarik demi menggaet pelanggannya. Salah satunya ialah 11.11 Shopee Big Sale.
Sesuai dengan namanya, promo ini berlangsung setiap tanggal 11 November dengan bonus yang tidak habis-habis. Untuk menyiarkan promosi tersebut, pihak manajemen menggunakan Tukul Arwana.
Di dalam iklan, pelawak yang juga merupakan presenter ini melakukan adegan tari-tarian penuh kontroversi. Pasalnya warganet merasa pakaian penari-penari latar di iklan tersebut kurang senonoh.
Para penari yang mengiringi Tukul Arwana tersebut disebut-sebut berpakaian terbuka. Netizen bahkan ramai-ramai menolak penayangan iklan Shopee terutama di jam-jam anak.
Tidak sampai di sana, warganet kemudian mengajukan petisi ke Change.org. Perusahaan ini membuka sebuah situs web bagi masyarakat agar bisa mengajukan petisi secara bebas.
Didi Kempot B.A tahun 2019
Didik Prasetyo lebih dikenal sebagai Didi Kempot oleh masyarakat. Beliau merupakan seorang musisi di bidang campursari dan congdut yang berasal dari Surakarta.
Sebagai seorang musisi, ia tidak hanya pintar menghibur publik dengan menyanyi dari panggung ke panggung. Melainkan juga aktif sebagai pencipta lagu.
Didi Kempot sendiri merupakan anak dari seorang musisi ternama yakni Hedi Suranto. Ia juga adalah adik kandung Mamiek Prakoso yang merupakan anggota kelompok lawak Srimulat.
Pihak Shopee tidak segan menggaet Didi Kempot sebagai bintang iklan untuk mempromosikan Big Sale Ramadhan. Selain itu Didi didaulat sebagai Brand Ambassador mereka tahun 2019.
Namun sayang, disaat iklan tersebut ramai diperbincangkan dan mencapai puncak, Sang B.A menghembuskan nafas terakhir.
Didi Kempot diketahui meninggal pada tahun 2020 tepatnya tanggal 5 Mei. Kala itu bertepatan dengan puncak Big Sale Ramadhan yang dibintanginya.
Menggunakan kontroversi Syahrini
Syahrini yang kerap menyebut dirinya sebagai Princess Syahrini atau Inces juga pernah menjadi B.A Shopee. Wanita penuh kontroversial itu memang memberikan banyak candu.
Namun terlepas dari kelucuan dan gimmick yang dimiliki, kadangkala membuat netizen menganggapnya berlebihan.
Pemilihan Syahrini sebagai Brand Ambassador untuk Toko Oren di tahun 2019 lalu menuai kecaman publik.
Netizen beranggapan bahwa Princess Syahrini sangat tidak pantas menjadi seorang Brand Ambassador Shopee. Bahkan ketidaksukaan tersebut berujung viral.
Tidak tanggung-tanggung, di jejaring sosial ramai orang-orang melakukan proses dengan gerakan tagar #UninstallShopee.
Di satu sisi hal ini memang memberi dampak negatif pada image mereka. Namun di sisi lain ini bisa menjadi sarana promosi yang efektif.
Pasalnya hal tersebut tidak berlangsung lama. Jelang beberapa saat malahan taggar tersebut secara tidak langsung mampu meningkatkan brand awareness mereka.
Tentunya demi melawan gerakan tersebut, para penggemar dan simpatisan Syahrini juga tidak tinggal diam.
Memanfaatkan kepopuleran Blackpink
Di tahun 2018, Girl Band asal Korea Selatan yakni Blackpink tengah berada di puncak kepopulerannya. Hal tersebut tentunya dimanfaatkan dengan baik oleh pihak Shopee.
Oleh sebab itu di tahun 2018, manajemen menggaet mereka sebagai Brand Ambassador. Blackpink kala itu membawakan iklan dengan melodi lagu Ddu du Ddu du.
Namun rupanya hal tersebut menimbulkan kontroversi. Banyak pihak mengecam iklan tersebut dan melayangkan protes di sosial media.
Pasalnya pakaian yang dikenakan Blackpink dinilai tidak pantas. Hal tersebut lantaran fashion yang dipakai terlalu terbuka untuk ukuran tayangan di Indonesia.
Meski begitu, sebenarnya secara regulasi iklan tersebut sama sekali tidak menyalahi aturan. Pasalnya Lembaga Sensor Film dengan tegas menyatakan bahwa tayangan itu telah lulus sensor.
Pernyataan tersebut kontan saja membuat netizen berang. Mereka malah menyalahkan kinerja Lembaga Sensor Film perihal menggunakan pakaian yang dikenakan Blackpink.
Apalagi selama ini lembaga tersebut kerap membuat televisi mensensor hal-hal lain yang semestinya tidak perlu.
Arya Saloka dan Amanda Manopo
Kepopuleran sinetron stripping yang diperankan oleh Arya Saloka dan Amanda Manopo tentu tidak dilewatkan Shopee.
Dalam perannya sebagai Mas Al dan Andin, pasangan sinetron tersebut menayangkan iklan Ramadhan Big Sale. Iklan ditayangkan tahun 2021 dengan puncak eventnya tanggal 30 April.
Kontan saja netizen langsung bersuara. Pasalnya di masyarakat sendiri, kedekatan Arya Saloka dengan Amanda memang menuai polemik.
Satu kubu netizen menjodoh-jodohkan keduanya. Namun di kubu lain menolak lantaran Arya sendiri telah memiliki istri sah.
Namun terlepas dari pro kontra masyarakat tersebut, iklan ini menjadi cukup terkenal. Apalagi mereka menayangkannya dengan bentuk miniseries serial Ikatan Cinta.
Berbagai Penghargaan dan Rentetan Prestasi Shopee
Sebagai ecommerce yang keberadaannya cukup populer, tidak lengkap rasanya jika tidak menjabarkan prestasi Shopee. Tentunya ini cukup menjadi alasan kenapa Toko Oren memiliki banyak pengguna.
Penghargaan yang diterimanya pun sangat bergengsi. Berikut ini penjabaran beberapa di antaranya.
Bright Awards Indonesia
Iklan Shopee yang bertemakan “Kedekatan dengan Presiden” sukses menghantarkan kemenangan di ajang Bright Awards Indonesia. Gelar ini diperolehnya pada tahun 2017
Mereka masuk dalam kategori sebagai “Iklan yang Paling Berkesan” atau The Brightest Ad. Di mana mereka mampu menggulingkan keenam nominator lain yang masuk dalam pemilihan.
Iklan bertajuk “Parodi Jokowi” tersebut memang sangat unik dan membekas. Ide dari tema ini sendiri diambil dari kebiasaan Bapak Presiden memberikan sepeda di setiap kunjungannya.
Pada iklan itu tampak seorang aktor yang berperan sebagai Bapak Presiden. Ia hendak menghadiahkan sepeda kepada peserta yang berhasil menjawab pertanyaan.
Namun entah bagaimana sepeda itu hilang dan menyebabkan kegaduhan di istana negara. Kemudian secara mengejutkan presiden kemudian membuka smartphone dan melakukan pembelanjaan sepeda melalui Shopee.
Suasana yang awalnya tegang menjadi ceria kembali.
Meski terkesan sepele, tetapi iklan tersebut sangat menghibur. Bahkan terkesan humor di setiap scene yang ditampilkan.
Netizen Brand Choice Awards
Pada tahun 2017, Shopee berhasil memenangkan penghargaan sebagai Netizen Brand Choice Awards. Kompetisi ini diadakan oleh Warta Ekonomi.
Warta Ekonomi sendiri adalah media yang memberikan informasi khususnya seputar ekonomi dari berbagai media.
Mereka fokus ke dalam berbagai permasalahan ekonomi Tanah Air. Tema-tema terkait industri baik di tatanan mikro dan makro pun menjadi pembahasan.
Platform Shopee berhasil masuk sebagai pemenang Brand Pilihan Netizen dalam kategori Belanja Online.
Tentunya hal ini termasuk prestasi yang membanggakan. Pasalnya toko online ini memang telah merajai penggunaan di Indonesia melebihi pesaing-pesaingnya yang lain.
Dengan begitu penghargaan ini juga merupakan pengukuh resmi bahwa Toko Oren merupakan pilihan terdepan netizen.
Marketing Awards
Kepopuleran Shopee sebagai toko online paling dicari tentunya tidak terlepas dari sistem dan manajemen yang diciptakan.
Di samping itu pemasaran juga memegang peran penting dalam proses ini. Dengan pengiklanan yang baik maka akan mendatangkan pelanggan secara maksimal.
Hal ini jugalah yang dilakukan oleh manajemen sehingga ecommerce ini menjadi sangat terkenal. Terlepas dari segala kontroversi iklan-iklan yang ditayangkannya.
Penghargaan dalam kategori “The Best in Marketing Campaign” tersebut diperoleh tahun 2017 tepatnya di bulan September. Ajang ini dilaksanakan oleh Majalah Marketing.
Majalah tersebut khusus memberikan edukasi dan pembahasan mengenai dunia marketing. Jadi tentunya penilaian yang diberikan sudah sangat kredibel dan bisa dipercaya.
Shopee Melakukan IPO
Sebagai salah satu perusahaan berbadan hukum, perusahaan induknya yakni Sea Group mengajukan IPO. Saham tersebut diajukan di New York Stock Exchange dengan nama SE.
Melalui pengajuan tersebut maka secara resmi publik US sudah bisa membeli saham Shopee melalui Sea Group. Peluncuran resmi diadakan pada 2017 tepatnya pada 20 Oktober.
Perusahaan optimis dapat mendulang dana sebanyak 12 Triliun jika dirupiahkan pada penawaran itu. Harga saham baru ini dibuka senilai US$ 16.25 atau setara 220 ribu rupiah.
Namun di hari perdananya, nilai langsung merosot di harga US$ 16 yakni sekitar 216 ribu rupiah.
Meski kala itu masih merugi karena strategi “bakar uang” yang dilakukan, namun Sea tetap optimis.
Bahkan Presiden Sea memberikan klaim bahwa nilai perusahaannya berpotensi meroket tajam. Angka proyeksi yang diberikan bahkan sampai ke harga 1.35 kuadriliun rupiah.
Hal tersebut lantaran Presiden Sea optimis akan jalannya bisnis yang ia pimpin. Sea sendiri memiliki anak-anak perusahaan yang ia yakini akan unggul ke depan, seperti:
- Garena yang fokus di bidang game-game online.
- Shopee sebagai ecommerce yang telah sukses menggaet pengguna.
- AirPay dengan menghadirkan layanan pembayaran digital lengkap.
Untuk saat ini, pemegang saham terbesar Sea Group ialah Tencent Holdings yakni sebanyak 39.7persen. Sedangkan sebanyak 20 persen adalah milik Blue Dolphins Ventures.
Perlu diketahui bahwa Blue Dolphins Ventures adalah perusahaan yang dimiliki Forest Li sendiri. Di mana pria tersebut merupakan pendiri dari Sea Group.
Di luar Blue Dolphins Ventures, secara pribadi Forrest Li memiliki 15 persen saham di Sea Group.
Kemudian sebanyak 10persen dipunyai oleh Gang Ye yang merupakan Chief Technology Officer.
Wilayah kantor pusat Shopee saat ini berada di Singapura. Dengan markas besarnya berada di Asia Tenggara dan Taiwan.
Saat ini Toko Oren tersebut memiliki sembilan bahasa yaitu:
- Bahasa Indonesia,
- Inggris,
- Mandarin,
- Vietnam,
- Thailand,
- Spanyol,
- Portugis,
- Polandia,
- Prancis.
Seiring invasi ke berbagai negara yang dilakukan perusahaan, pemilihan bahasanya pun akan dibuat lebih beragam. Jadi kita tunggu gebrakan apa yang akan dibuat perusahaan tersebut.
Berbagai Fitur-Fitur Menarik Shopee
Demi menggaet pelanggan dan membuat komunitas konsumen loyal, maka ada berbagai layanan yang dihadirkan Shopee.
Layanan tersebut tentunya dibuat untuk memanjakan pengguna agar mereka tidak bisa berpaling. Kini tidak hanya bergerak sebagai ecommerce saja, namun berbagai aspek mulai dijajal.
Berikut ini adalah pelayanan yang diberikan perusahaan toko online di bawah pimpinan Forest Li tersebut.
Shopee PayLater
Shopee Pay Later adalah salah satu metode pembayaran yang dapat dipakai ketika melakukan transaksi di sana.
Pengguna dapat menggunakan PayLater untuk membeli berbagai barang di akunnya. Nanti tagihan dari pembelian tersebut dapat dicicil.
Jadi pembeli bisa langsung berbelanja dan kemudian mulai melakukan pembayarannya dari bulan depan. Tentunya pembelajaan itu haruslah sebatas limit yang diberikan.
Biasanya limitnya pun cukup besar mulai 10juta bahkan 50juta. Sehingga jika ditelaah lagi, sistemnya juga hampir sama dengan pemberian kartu kredit di bank.
Jika pada bank konvensional, untuk memiliki kartu kredit wajib punya nominal saldo tertentu. Namun hal itu tidak berlaku dengan Shopee Pay Later.
Siapa saja bisa menggunakan PayLater tanpa ada minimal belanja ataupun jaminan uang muka di awal.
Dikarenakan sistemnya yang juga sangat mudah, beberapa orang sempat mengaitkannya dengan pinjol.
Penggunaan Pay Later sangat membantu bagi mereka yang harus melakukan pembelanjaan namun belum memiliki cukup uang.
Shopee Pay
Keberadaan fitur ini bisa disetarakan dengan dompet digital. Jadi pemilik dapat melakukan deposit sejumlah uang ke dompet tersebut dan dapat dipakai berbelanja sepuasnya.
Jadi berbeda dengan pengguna Pay Later yang bisa melakukan pembayaran dengan mencicil bulan depan. Shopee Pay melakukan pembayaran kontan di mana saldo otomatis terpotong saat transaksi.
Hebatnya layanan ini rupanya tidak cuma dipakai membayar di ecommerce, tetapi juga di luar itu.
Terdapat beberapa merchant yang telah bekerjasama dengan mereka sehingga pengguna bisa memiliki keleluasaan metode pembayaran.
Pastikan merchant tersebut menerima pembayaran secara Qrish dan Shopee Pay. Selain itu ada juga fitur kirim ke rekening bank melalui layanan ini.
Proses transaksinya cepat. Jadi untuk top up. transfer, hingga berbagai pembayaran bisa dilakukan dengan ringkas.
Untuk masalah keamanan, jangan khawatir. Pasalnya fitur ini telah didaftarkan dan mendapat izin langsung dari OJK.
Bahkan tidak hanya itu. Mereka pun telah mengantongi lisensi khusus dari BI sebagai uang elektronik. Dengan begitu keberadaannya pun diakui secara resmi di Tanah Air.
Shopee Food
Tidak mau hanya berleha-leha sebagai saingan ecommerce, Shopee pun kembali berinovasi. Kali ini dengan menyediakan layanan pesan antar makanan.
Konsepnya sama dengan layanan pesan antar digital lain, di mana mereka memanfaatkan jasa para mitra.
Mitra-mitra tersebut diberikan seragam oranye dan box untuk tempat makanan. Nantinya para pebisnis kuliner dapat mendaftarkan restorannya melalui aplikasi toko oren sebagai merchant.
Di awal-awal kemunculannya, demi menarik pelanggan pihak ecommerce ini memberikan banyak diskon.
Bahkan tidak tanggung-tanggung voucher diskon 50 persen pun mereka berikan. Ada juga potongan harga sampai 25 ribu di seluruh merchant.
Jadi pengguna tinggal mencari menu yang diinginkan, kemudian memilihnya. Lakukan pembayaran sesuai metode yang tersedia, lalu tinggal menunggu makanan datang.
Tips untuk pengguna, pastikan memasang alamat lokasi pengantaran yang lengkap dan benar. Dengan begitu mitra pengantar akan mudah menemukan tujuannya.
Shopee COD
Shopee COD merupakan layanan pembayaran di tempat. Jadi pengguna yang hendak membeli barang, tidak perlu membayar secara transfer atau digital.
Mereka bisa membayar di tempat ketika barang sampai di rumah. Bagi sebagian orang yang awam menggunakan uang elektronik, cara ini sangat membantu dalam berbelanja online.
Namun seringnya di sosial media ada beberapa pengguna yang latah. Di mana mereka belum memahami metode COD.
Barang yang telah dicoba dan tidak sesuai harapan dikembalikan lagi kepada kurir pengantar. Tentu saja cara tersebut salah.
Pasalnya pembeli lah yang harus mengajukan pembatalan pembelian melalui aplikasi. Kemudian Shopee akan mengembalikan uang yang telah mereka bayarkan tersebut.
Bagi pembeli sendiri, jika mereka sering mengajukan pendaftaran, maka secara otomatis sistem akan menonaktifkan akunnya.
Hal ini dilakukan jika pengguna pernah melakukan pembatalan maksimal dua kali dalam kurun waktu 60 hari. Pembekuan tersebut dilangsungkan selama beberapa waktu.
Shopee Affiliate
Pihak Shopee juga meminta keterlibatan pembeli untuk ikut memasarkan produk-produk di sana. Melalui cara ini, para pengguna sosial media dapat menghasilkan tambahan pemasukan.
Pasca pandemi di mana banyak orang ingin memperoleh pendapatan dari rumah, program ini disambut baik.
Tidak hanya pengguna sosial media biasa, para influencer sekalipun turut mengikuti program Shopee Affiliate.
Peserta tinggal mengunggah konten-konten menarik seputar produk tersebut. Kemudian menyertakan link Shopee yang mengarah ke toko penjual.
Jika ada pengguna yang klik link dan melakukan pembelanjaan, maka penyebar link akan diberikan komisi. Keberadaan ecommerce Shopee memang telah membantu mempermudah orang-orang dalam melakukan pembelanjaan online. Jadi apakah Anda termasuk salah satu penggunanya?