Pada hari ini pukul 11.53 WIB kabar duka yang dialami oleh suami penulis Dee Lestari telah meninggal dunia pada usia 46 tahun dikarenakan mengalami Stroke Hemoragik atau yang bisa disebut Stroke Perdarahan.
Almarhum suami Dee lestari yang pada saat itu menjalani proses pemulihan yang panjang di rumah.
Dalam kasus tersebut, kita dapat mengenali berbagai fakta mengenai Stroke Hemoragik sebagai upaya pencegahan bagi kita agar tidak mengalami kejadian tersebut dan tetap menerapkan pola hidup sehat.
Dalam hal ini kami merangkum berbagai fakta mengenai penyakit stroke perdarahan berikut ini. Mari kita simak ulasan nya
Stroke Hemoragik dapat disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang tidak dapat dikendalikan
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Dr. Vito Damay SpJP(K), M.Kes, AIFO-K,FIHA,FICA FasCC mengatakan bahwa Stroke Hemoragik biasanya terjadi secara diumum karena tekanan darah tinggi yang tidak stabil dan tidak dapat dikendalikan,
sehingga mengalami pecahnya pembuluh darah yang mengakibatkan aliran darah pada otak terganggu.
Dari sekian banyak kasus penyakit stroke, sebanyak 13 persen dialami stroke hemoragik (stroke perdarahan).
Pebyebab lainnya penyakit stroke ini disebabkan pembuluh darah menjadi lemah hingga akhirnya pecah sehingga terjadi perdarahan pada bagian otak.
Tumpukan darah ini dapat menekan jaringan otak dapat menganggu fungsi tubuh lainnya.
Dalam kasus stroke ini, terbagi menjadi dua kasus, yang pertama disebut sebagai intraserebral dengan kondisi pembuluh darah pecah dan masuk ke dalam jaringan sehingga berakibat kematian pada sel-sel otak serta menyebabkan kinerja otak berhenti.
Kasus perdarahan seperti ini terjadi akibat tekanan darah tinggi (hipertensi).
Pada kasus kedua disebut subarachnoid dengan kondisi pembuluh darah mengalami pecah dan berdekatan dengan permukaan otak sehingga darah dapat merembes diantara otak dan tulang tengkorak.
Menurut informasi dari Kementrian Kesehatan, penyebab terkait perdarahan ini bisa berbeda-beda namun penyebab hal umumnya yaitu akibat dari aneurisma yaitu pelebaran atau penonjolan pembuluh darah akibat dinding pembuluh darah menjadi lemah.
Stroke Hemarogik memiliki Faktor Resiko akibat dari tekanan yang tinggi hingga kekurangan suplai darah
Stroke Hemarogik memiliki faktor resiko diantaranya terjadi tekanan dari perdarahn atau yang disebut dengan bleeding, dan terjadinya edema atau yang biasa disebut dengan kekurangan suplai darah di dalam otak.
Penyakit stroke ini juga bisa terjadi akibat dari Strike iskemik. Dalam stroke iskemik terjadi pada kondisi yang menyebabkan pembuluh darah mengalami penyumbatan sehingga proses suplai darah menjadi terhambat dan pada akhirnya jaringan otak menjadi rusak sehingga mengalami perdarahan.
Penyebab lainnya bisa karena adanya tumor otak yang mengalami infeksi parah di dalam otak.
Faktor resiko dari Stroke Perdarahan tersebut meliputi malformasi kavernosa serebral (terjadi ketika pembulih kapiler berkumpul di dalam otak yang membesar dan tidak terbentuk sehingga mempengaruhi aliran darah),
Aneurisma serebral (terjadi ketika ada tonjolan pada dinding pembuluh darah yang semakin besar sehingga dinding arteri menjadi lemah dan memicu terjadinya perdarahan),
Malformasi Arteriovenosa (terjadi ketika kondisi genetik yang mempengaruhi otak dan tulang belakang, namun kondisi seperti ini jarang terjadi).
Stroke Hemarogik memiliki gejala umum seperti penurunan kesadaran yang terjadi secara mendadak
Gejala paling umum dari penyakit Stroke Hemarogik dimulai dari penurunan kesaran, nyer kepala, kejang dan muntah tanpa merasakan mual yang terjadi secara mendadak.
Jika mengalami hal tersebut, maka penderita storke perdarahan tersebut harus segera dibawa ke rumah sakit serta harus dilakukan penanganan medis secara cepat,
apabila dilakukan terlambat dengan jangka waktu 3 hingga 5 jam, maka gejala yang dialami semakin berat.
Menurut Informasi dari Kementrian Kesehatan sekitar 80 persen masyarakat indonesia tidak mengetahui dan tidak peka dalam merasakan gejala penyakit stroke, sehingga sering terlambat dalam melakukan penanganan di rumah sakit.
Dr. Vito dalam hal ini juga memberikan informasi terkait gejala dari stroke perdarahan meliputi sakit kepala berat secara tiba-tiba, muntah-muntah, tidak sadarkan diri, mengalami kelumpuhan sebelah bagian tubuh, dan bentuk wajah menjadi tidak simetris.
Dari gejala tersebut, kelompok penderita yang beresiko terkena stroke perdarahan adalah orang dengan usia lanjut, orang yang minum obat pengencer darah, sera orang muda dengan penyakit bawaan aneurisma otak.
Dalam hal ini setelah kita dapat mengetahui gejala dan resiko terkait stroke perdarahan tersebut,
kita dapat mewaspadai untuk diri sendiri dan orang-orang disekitar kita agar lebih memahami gejala dari kelompok penyakit stroke sehingga dapat dicegah dan dapat dilakukan penganganan dengan cepat dan tepat.