Ferdy Sambo adalah mantan Kadiv Propam Polri yang mendalangi kasus pembunuhan penembakan Brigadir Yosua.
Di dalam kasus pembunuhan tersebut ada 3 kapolda yang diisukan juga bergabung di dalam skenario berencana tersebut.
Untuk ketiga kapolda yang ikut terseret di dalam kasus Ferdy Sambo yaitu Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Sumatera Utara Irjen Panca Putra dan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, telah mengaku bahwa dari pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait ketiga Kapolda yang ikut di dalam kasus pembunuhan berencana dari Ferdy Sambo.
Irjen Dedi Prasetyo telah menegaskan, bahwa sampai dengan saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan kepada ketiga Kapolda tersebut.
Timsus sudah mendapatkan informasi mengenai hal tersebut. Tentunya dengan adanya peran dari Timsus ini bisa lebih mendalami lagi mengenai keterkaitan dengan Irjen Ferdy Sambo.
3 Profil Kapolda Kasus Ferdy Sambo
Seperti yang diketahui, kasus pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo kepada Brigadir Yosua ini telah berhasil menyeret beberapa nama anggota Polri.
Untuk tiga profil dari orang yang ikutan di dalam kasus pembunuhan berencana Ferdy Sambo pada Brigadir Yosua adalah:
1. Profil Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran
Sosok Irjen Fadil Imran saat ini sedang menjadi sorotan pada banyak pihak di dalam kasus Brigadir Yosua.
Hal tersebut mulai booming atau naik, karena beliau sempat bertemu dengan Sambo dan memeluk mantan Kadiv Propam Polri tersebut.
Fadil Imran ini lahir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 14 Agustus 1968.
Beliau juga merupakan lulusan dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1991 yang sudah mempunyai pengalaman di dalam bidang reserse.
Ia juga sudah menjabat pada Kapolda Metro Jaya sejak tanggal 16 November 2020.
Sebelumnya, beliau juga sudah menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur. Selama beliau berkarier di dalam Korps Bhayangkara, Fadil juga sudah berhasil menduduki pada beberapa jabatan penting.
Diketahui Fadil Imran sudah mempunyai jabatan sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada tahun 2008.
Ditahun yang sama, beliau berhasil dimutasi dan menjadi Kapolres KP3 Tanjung Priok.
Setelahnya, pada tanggal 2009 beliau juga kembali menjadi Polda Metro Jaya sebagai Wadir Reskrimum.
Pada tahun 2011, Fadil Imran juga berhasil menempati jabatan sebagai Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.
Tidak lama kemudian dan ditahun yang sama, beliau juga berhasil dimutasi di Kepulauan Riau dan menjadi Ditreskrimum Polda Kepri.
Selama dua tahun di Kepulauan RIau, Fadil kembali ke Pulau Jawa dan langsung menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.
Sejak itu, karir Fadil Imran terus mengalami peningkatan. Belia juga pernah tercatat menjabat sebagai Analisis Kebijakan Madya pada Bidang Pidum Bareskrim Polri di tahun 2016.
Tahun 2017 mempunyai jabatan sebagai Dirtipidsiber Bareskrim Polri.
Sedangkan, di tahun 2018 mempunyai jabatan sebagai Dirtipidter Bareskrim Polri.
Paling akhir Fadil Imran mempunyai jabatan sebagai Sahlisosbud Kapolri di tahun 2019.
2. Profil Kapolda Sumut, Irjen Panca Putra
Irjen Panca Pura sudah mempunyai jabatan sebagai Kepala polisi daerah Sumut sejak tanggal 24 Februari 2021.
Beliau merupakan salah satu lulusan pendidikan dari Akademi Kepolisian di tahun 1990.
Senada dengan Irjen Fadil Imran, Panca Putra juga mempunyai pengalaman di dalam bidang reserse.
Jabatan yang paling akhir sebelum menjadi Kapolda Sumut yaitu Kapolda Sulawesi Utara.
Beliau juga pernah menjadi Kapolres Banyumas dan Kapolres Tegal di waktu yang tidak terlalu jauh.
Selama satu tahun di tegal, Panca Putra ditarik ke Polda Jateng di tahun 2011 dan langsung ditunjuk sebagai Ditreskrimsus.
Sedangkan di tahun 2012, beliau terkena mutasi dan mempunyai jabatan baru sebagai Dirreskrimsus Polda Kalimantan Tengah.
Setelah ia ditunjuk menjadi Dosen Utama STIK Lemdikpol pada tahun 2013.
Setelah itu, Panca Putra telah menjabat War Dirtipidum Bareskrim Polri di tahun 2017.
Setahun setelahnya, beliau ditunjuk sebagai salah satu Direktur Penyidikan KPK.
Lalu, di tahun 2020 beliau juga menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat 1 Sespim Lemdiklat Polri
3. Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta
Irjen Nico Afinta lahir di Surabaya, Jawa Timur 30 April 1971. Beliau merupakan lulusan Akademi Kepolisian di tahun 1992.
Nico Afinta adalah perwira tinggi Polri yang sudah mempunyai banyak pengalaman di dalam bidang reserse.
Setelah lulus dari Akademi Kepolisian, beliau sempat melanjutkan studi di PTIK dan lulus di tahun 2011.
Nico Afinta juga menempuh kuliah di Universitas Padjajaran, Bandung dan meraih gelar S2-S3 di dalam bidang hukum.
Itulah dia ketiga profil Kapolda ikutan terseret di dalam kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Ferdy Sambo.
Akan tetapi, sampai dengan saat ini ketiga Kapolda tersebut masih di dalam proses pemeriksaan.