Pada Minggu, 24 September yang lalu, ilmuwan NASA berhasil mengumpulkan sampel berupa 1 kilogram debu luar angkasa dan kerikil dari asteroid Bennu.
Sampel ini telah diambil oleh wahana antariksa OSIRIS-REx dan berhasil mendarat dengan aman di Gurun Great Salt Lake di Utah, Amerika Serikat.
Perjalanan wahana ini membawanya melintasi ruang angkasa dengan kecepatan mencapai 7.778 kilometer per jam selama tiga tahun sejak sampel pertama kali diambil dari permukaan asteroid Bennu.
Kemungkinan Asteroid Bennu Menabrak Bumi
Keberhasilan pengambilan sampel ini merupakan momen yang sangat dinantikan dalam misi Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security-Regolith Explorer (OSIRIS-REx) yang merupakan milik NASA.
Selain untuk kepentingan penelitian ilmiah, pengambilan sampel dari Bennu juga merupakan langkah proaktif dalam menghadapi potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh asteroid ini.
Bennu bukanlah asteroid biasa.
Asteroid ini dikenal sebagai ‘asteroid paling berbahaya di dunia’ dan mendapatkan peringkat tertinggi pada Skala Bahaya Dampak Teknis Palermo.
Hal ini disebabkan oleh potensi risiko tabrakan dengan Bumi yang dapat terjadi dalam waktu 159 tahun ke depan, dengan potensi dampak yang sangat besar.
Tindakan pengambilan sampel dari Bennu merupakan salah satu upaya untuk memahami lebih lanjut tentang asteroid ini dan untuk mengembangkan strategi perlindungan Bumi yang lebih baik terhadap potensi bahaya dari objek luar angkasa seperti Bennu.
Penelitian lebih lanjut terhadap sampel tersebut diharapkan akan memberikan wawasan yang berharga tentang asal-usul sistem tata surya kita dan juga untuk mengidentifikasi potensi ancaman dari asteroid-asteroid lain yang dapat mengancam Bumi di masa depan.
Risiko terjadinya tabrakan antara asteroid Bennu dengan Bumi memiliki perbandingan yang menarik.
Meskipun angka 1 dari 2.700 mungkin terdengar rendah, penting untuk memahami bahwa dalam skala astronomi, ini adalah potensi yang signifikan.
Bahkan, ketika dibandingkan dengan kemungkinan tersambar petir yang lebih umum (1 banding 15.300), risiko tabrakan asteroid seperti Bennu memiliki tingkat kepentingan yang jelas.
Asteroid Bennu sendiri, meskipun bukan dalam kategori asteroid yang dapat mengancam kehidupan di Bumi seperti yang memusnahkan dinosaurus, masih memiliki potensi untuk mengakibatkan kerusakan yang besar jika menabrak.
Dengan ukurannya yang sekitar separuh dari asteroid yang memusnahkan dinosaurus, tabrakan dengan Bennu dapat meninggalkan kawah seluas 6,4 kilometer dan dapat menghancurkan kota-kota terdekat.
Yang membuat situasi ini lebih menarik adalah bahwa Bennu akan melewati Bumi dalam jarak yang cukup dekat pada tahun 2135.
Potensi dampaknya tergantung pada gravitasi Bumi dan apakah akan mempengaruhi lintasan Bennu.
Bennu memiliki peluang terbesar untuk menabrak Bumi pada tanggal 24 September 2182.