Kejadian viral yang melibatkan salah satu unit Biskita Transpakuan Kota Bogor yang menabrak seorang guru wanita di Jalan R3, Kota Bogor, Jawa Barat, telah menjadi sorotan di media sosial.
Dalam gambar yang beredar, unit Biskita Transpakuan Kota Bogor terlihat terjebak di tengah iring-iringan kendaraan di jalan umum.
Kejadian ini membuat banyak orang penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Terlihat dalam foto tersebut, seorang pria yang wajahnya disamarkan dinarasikan sebagai sopir Biskita dengan nomor polisi F-7613-AC.
Dari narasi yang beredar, sopir ini diduga mengemudikan Biskita dengan gaya yang ugal-ugalan.
Hingga pada akhirnya hal tersebut mengakibatkan tabrakan dengan seorang guru wanita yang sedang berkendara motor.
Kejadian ini tentu mengejutkan banyak pihak, dan banyak yang mempertanyakan tanggung jawab Biskita dalam insiden ini.
Klarifikasi dari Biskita Transpakuan Kota Bogor
Untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut mengenai kejadian ini, Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria, akan melakukan penyelidikan.
“Akan saya cek,” kata Galih melalui pesan singkat pada Senin (9/10/2023).
Penyelidikan ini diharapkan dapat mengungkapkan lebih banyak detail tentang bagaimana insiden ini terjadi dan siapa yang bertanggung jawab.
Geri Widiana Lutfi, pejabat Humas Biskita Transpakuan Kota Bogor, juga memberikan konfirmasi mengenai peristiwa tersebut.
Ia mengakui bahwa kecelakaan tersebut memang terjadi pada pagi hari di Parung Banteng, melibatkan unit Biskita koridor 6 trayek Parung Banteng-Terminal Bubulak.
Namun, Geri membantah bahwa sopir Biskita kabur dari lokasi kejadian.
Menurutnya, semua masalah telah diselesaikan di lokasi, termasuk penggantian kerusakan motor korban.
Geri menjelaskan, “Nggak ada yang kabur, masalahnya juga sudah beres di lokasi. Yang jelas nggak ada yang kabur, masalahnya sudah selesai. Sopirnya semuanya sudah sesuai SOP kok, malah sudah beres masalahnya. Dia turun, dia lihat korbannya.”
Ia juga menambahkan bahwa kejadian ini sebenarnya hanya senggolan, dan kedua pihak yang terlibat tidak mengalami luka parah.
Guru yang menjadi korban bahkan langsung kembali bekerja setelah kejadian tersebut.
Terkait dengan dugaan sopir ugal-ugalan, Geri mengatakan bahwa hal ini hanya perspektif.
Sopir-sopir Biskita Transpakuan Kota Bogor memiliki tekanan untuk tiba tepat waktu di setiap pemberhentian, sehingga mungkin terkadang terlihat seperti mengemudi ugal-ugalan.
Namun, manajemen perusahaan telah mengadakan pelatihan dan peningkatan kompetensi berkala bagi sopir-sopir mereka sebagai upaya untuk mencegah kecelakaan serupa.
Geri menegaskan, “Makanya kita dari manajemen perusahaan mengadakan pelatihan, setiap tahun mengadakan peningkatan kompetensi pengemudi, itu dalam rangka ikhtiar kita mencegah hal-hal seperti itu (kecelakaan). Cuma dilihat dari sisi lain masalah ugal-ugalan itu perspektif.”