Polisi mengungkap kasus tragis tewasnya Agum Gumelar, seorang anak berumur 13 tahun yang jasadnya ditemukan mengenaskan di Sungai Cimanuk.
Terungkap bahwa bocah tewas di sungai Garut menjadi korban pembunuhan oleh temannya sendiri.
Kasus ini mengguncang warga Garut dan mengundang kecaman atas tindakan brutal yang dilakukan oleh sesama anak-anak.
Penangkapan Pelaku Bocah Tewas di Sungai Garut
Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky Dilatha, menjelaskan bahwa insiden bocah tewas di sungai Garut bermula dari laporan masyarakat.
Mereka melihat mayat tanpa identitas tergeletak di aliran Sungai Cimanuk, Kecamatan Cibiuk, Garut, pada Jumat, 3 November lalu.
Tim kepolisian segera melakukan olah TKP dan berhasil mengidentifikasi korban sebagai Agum Gumelar.
Seorang anak berumur 13 tahun dari Kecamatan Leuwigoong.
“Tim kami kemudian melakukan olah TKP, dan berhasil mendapatkan identitas korban,” kata Yonky.
Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa Agum sebelumnya telah dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Senin, 30 Oktober.
Setelah identitas korban terungkap, petugas melakukan autopsi dan menemukan luka-luka sayatan benda tajam pada tubuhnya.
Termasuk di leher, mengindikasikan bahwa Agum tewas karena dibunuh.
“Ada luka sayatan benda tajam pada tubuhnya. Di antaranya di leher,” ungkap Yonky.
Polisi segera memburu pelaku di balik bocah tewas di sungai Garut dan berhasil mengamankan terduga pelaku dalam waktu kurang dari 24 jam setelah penemuan jasad.
“Kami berhasil mengamankannya dalam waktu kurang dari 1×24 jam,” ucap Yonky.
Kejutan dalam kasus ini adalah bahwa Agum dan pelaku adalah teman sepermainan, keduanya berusia 13 tahun.
Kapolres Yonky menjelaskan, “Anak (pelaku) ini masih teman korban.”
Kasus ini menunjukkan sejauh mana situasi tragis yang bisa terjadi di kalangan anak-anak.
Hal ini perlu menjadi peringatan bagi semua orang tua dan masyarakat untuk lebih memperhatikan anak-anak.
Mendidik mereka tentang pentingnya toleransi, keamanan, dan tindakan yang benar.
Kasus kematian Agum Gumelar menjadi pukulan berat bagi komunitas di Garut.
Polisi akan terus menyelidiki kasus ini untuk memastikan bahwa pelaku menerima hukuman yang setimpal atas perbuatannya.