Bom bunuh diri di masjid Pakistan menewaskan puluhan orang dan kini menjadi perhatian dunia internasional.
Bukan hanya korban tewas, dilaporkan sedikitnya 150 orang mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
Bahkan, dilansir dari sejumlah media setempat, di antara 61 orang korban tewas dalam insiden bom bunuh diri di masjid Pakistan, sebagiannya adalah polisi.
Serangan itu terjadi saat sore di ibu kota provinsi Peshawar, dekat bekas daerah kesukuan di sepanjang perbatasan Afghanistan.
Misi penyelamatan yang panik sedang berlangsung di masjid, yang seluruh dinding dan sebagian atapnya pecah.
Serangan itu terjadi saat sore di ibu kota Provinsi Peshawar, dekat bekas daerah kesukuan di sepanjang perbatasan Afghanistan.
Misi penyelamatan yang panik sedang berlangsung di masjid, yang seluruh dinding dan sebagian atapnya pecah.
“Banyak polisi terkubur di bawah reruntuhan,” kata Kepala Polisi Peshawar, Muhammad Ijaz Khan, yang memperkirakan antara 300 dan 400 petugas biasanya menghadiri salat di masjid.
“Upaya sedang dilakukan untuk mengeluarkan mereka dengan aman,” tambahnya, seperti dikutip dari AFP.
Orang-orang yang selamat berlumuran darah muncul tertatih-tatih dari reruntuhan, sementara mayat diangkut dengan ambulans.
“Ini situasi darurat,” kata Muhammad Asim Khan, juru bicara rumah sakit utama di Peshawar menanggapi bom bunuh diri di masjid Pakistan.
Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Tewaskan 61 Orang, Belum Ada yang Bertanggung Jawab
Bom bunuh diri di masjid Pakistan yang terjadi pada 30 Januari 2023 menewaskan sedikitnya 61 orang.
Jumlah korban tewas bahkan diprediksi terus meningkat mengingat masih banyaknya korban luka berat.
Dalam evakuasi yang dilakukan di tengah kondisi genting, tim penyelamat setidaknya berhasil mengevakuasi empat orang masih terperangkap di reruntuhan.
Keempatnya terlihat melalui retakan beton masjid yang hancur lebur itu.
“Kami telah memberi mereka oksigen agar mereka tidak mengalami masalah pernapasan,” kata Bilal Ahmad Faizi, juru bicara organisasi penyelamat 1122.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, di tengah situasi keamanan yang memburuk.
Pakistan sendiri menjadi negara yang kerap dilanda teror bom dalam satu dekade terakhir.