Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD telah secara resmi diumumkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
Pengumuman cawapres Ganjar Pranowo ini disampaikan oleh Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, di kantor DPP PDI-P yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada pagi hari Rabu tanggal 18 Oktober 2023.
Dalam pengumumannya, Megawati dengan tekad kuat menyampaikan keputusannya.
Tujuan utama adalah untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.
Dengan meletakkan dasar keyakinan tersebut, Megawati memperkenalkan cawapres Ganjar Pranowo, yaitu Profesor Doktor Mahfud MD, sambil menyampaikan bismillahirrohmanirrohim.
Saat pengumuman tersebut disampaikan, Megawati didampingi oleh beberapa tokoh politik, termasuk Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, dan sejumlah anggota Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo.
Karir Politik Cawapres Ganjar Pranowo: Mahfud MD
Mahfud MD adalah seorang politisi yang memiliki pengalaman beragam di tiga lembaga utama pemerintahan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Ia telah menduduki berbagai jabatan penting, seperti menteri, anggota DPR, dan bahkan pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Nama lengkapnya adalah Mohammad Mahfud MD, dan ia lahir di Sampang pada tanggal 13 Mei 1957.
Mahfud dan istrinya, Zaizatun Nihayati, memiliki tiga orang anak, yaitu M Ichwan Zain, Vira Amalaia, dan Royhan Akbar.
Pendidikan Mahfud dimulai di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, yang ia selesaikan pada tahun 1983.
Setelah lulus dari UII, ia menjadi dosen di almamaternya sambil melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Mahfud berhasil menyelesaikan program pascasarjana di bidang Ilmu Politik UGM pada tahun 1989 dan kemudian mendapatkan gelar doktor di Ilmu Hukum UGM pada tahun 1993.
Selama periode Kabinet Kerja Presiden Abdurrahman Wahid tahun 2000-2001, Mahfud menjabat sebagai Menteri Pertahanan, dan pada tahun 2001, ia diangkat menjadi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia oleh Abdurrahman Wahid.
Pengalaman lainnya yang mencuatkan namanya adalah saat ia menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dari tahun 2008 hingga 2013.
Selain itu, Mahfud sempat menjadi calon kuat Presiden Joko Widodo untuk Pemilihan Umum 2019, tetapi pada akhirnya, ia tidak terpilih.
Saat itu, nama Mahfud MD sempat menjadi pusat perhatian ketika ia mengenakan seragam putih-hitam dan kemudian kembali ke tempat asalnya setelah menunggu di sebuah restoran.