Atiq Ahmed, eks anggota parlemen India ditembak mati bersama Ashraf Ahmed, saudara laki-lakinya. Kejadian penembakan terjadi saat keduanya diliput secara langsung oleh sebuah stasiun TV.
Keduanya tewas dalam pengawalan kepolisian untuk pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. Diketahui bahwa Atiq Ahmed telah ditetapkan bersalah dan sedang menjalani hukuman kurungan seumur hidup.
Kronologi Eks Anggota Parlemen India Ditembak Mati
Dilansir Reuters, eks anggota parlemen India ditembak mati terekam oleh kamera televisi yang sedang melakukan liputan langsung.
Pada video tersebut terlihat seorang pria bersenjata merangsek ke pengawalan polisi dan langsung menembak Atiq.
Hanya berselang sepersekian detik, Ashraf Ahmed pun ditembak. Pria bersenjata terlihat berulang kali menembak kakak beradik tersebut walau sudah tergeletak di tanah.
Sedangkan Atiq dan Ashraf tewas setelah beberapa menit kemudian. Polisi dengan cepat menahan pelaku penembakan yang terdiri dari tiga orang.
Media setempat melaporkan bahwa para penyerang eks anggota parlemen tersebut menyamar sebagai jurnalis. Satu tersangka penembak telah menyerah setelah melakukan penembakan.
Sementara dua orang penembak lainnya sedang diburu petugas. Penyerangan tersebut diduga sebagai gembong organisasi kriminal lokal.
Larangan Pertemuan Lebih dari 4 Orang
Setelah terjadinya peristiwa tersebut, pemerintah Uttar Pradesh memberlakukan larangan pertemuan lebih dari empat orang. Hal ini sebagai upaya menghindari kemungkinan kerusuhan.
Pejabat polisi senior menyatakan bahwa Atiq Ahmed dan Ashraf Ahmed merupakan anggota mafia besar yang terlibat perampasan tanah dan pembunuhan.
Pemerintah Negara Bagian Uttar Pradesh sudah memerintahkan penyelidikan atas pembunuhan tersebut. Pekan lalu, pihak kepolisian telah menembak mati putra dari Atiq.
Putra Atiq merupakan orang yang dicari atas kasus pembunuhan yang masih menjadi bagian dari tindakan keras terhadap mafia tanah.
Setidaknya lebih dari 180 tersangka tewas di tangan polisi di Uttar Pradesh. Para tersangka telah diburu dalam enam tahun terakhir.
Sanajwadu Jheilesh Yadav, anggota partai oposisi mengatakan bahwa pembunuhan Atiq dan Ashraf bukti kegagalan dari pemerintah India.
Yadav juga mempertanyakan bagaimana keselamatan masyarakat umum, jika polisi tidak bisa menjaga orang dalam perlindungannya.
Adanya peristiwa eks anggota parlemen India ditembak mati di tengah pengamanan ketat menjadikan koreksi terhadap pemerintah.