Gelombang ekstrem 9 meter di Natuna membuat BMKG memberi imbauan kepada warga untuk waspada.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang ekstrem.
BMKG menyebut daerah perairan Natuna, Kepulauan Riau berpotensi terjadi gelombang dengan ketinggian yang perlu diwaspadai.
“Lalu, untuk gelombang ekstrem di kisaran 6-9 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan perairan utara Kep. Natuna,” demikian dalam keterangan tertulis BMKG pada Sabtu 28 Januari 2023.
BMKG menjelaskan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Utara ke Timur.
Pergerakan angin dari arah yang berbeda itu kecepatannya berkisar 5-30 knot dan berpotensi mengakibatkan gelombang ekstrem 9 meter di Natuna
Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya ke Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, perairan timur Bintan,” ujar BMKG.
“Ditambah perairan barat Kep. Mentawai, perairan barat Enggano, perairan barat Lampung dan Selat Sunda,” lanjutnya.
Terkait adanya potensi gelombang ekstrem 9 meter di Natuna, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Gelombang Ekstrem 9 meter di Natuna, Ini Imbauan untuk Nelayan
Terkait adanya potensi gelombang ekstrem 9 meter di Natuna esok hari, BMKG mewanti-wanti nelayan di sekitar perairan Kepulauan Riau.
BMKG meminta nelayan untuk tidak dulu pergi melaut mengingat adanya potensi bahaya.
Kewaspadaan juga terkait dengan moda transportasi laut lainnya, seperti kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).
Juga berlaku bagi kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter).
Kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter juga diminta berhati-hati saat lewati wilayah Natuna.
Itu tadi imbauan dari BMKG terkait adanya potensi gelombang ekstrem di yang melanda perairan Kepulauan Riau, terutama Natuna.