Kembali terjadi gempa di Tanimbar dengan pusat berada di 251 KM arah barat laut dari Tanimbar dengan kedalaman 10 km.
BMKG telah mengingatkan warga mengenai potensi gempa susulan yang mungkin akan segera terjadi. Sehingga warga diharap terus waspada.
Gempa di Tanimbar Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa di Tanimbar berpusat di 251 KM arah barat laut Tanimbar.
Gempa dengan kekuatan M 7,2 tersebut mengguncang Tanimbar selama tiga menit.
Berdasarkan informasi dari BMKG gempa terjadi pada Rabu (8/11/2023) pukul 11.52 WIB.
Meski tidak memiliki potensi tsunami akibat gempa di Tanimbar, tetapi warga masih harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Gempa pertama dirasakan sedang-lemah selama kurang lebih 3 menit di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, tidak ada kepanikan ketika gempa terjadi.
Sebagian masyarakat memang merasakan getaran gempa tetapi situasi tetap aman, kondusif dan terkendali.
Abdul juga mengatakan BPBD kabupaten kepulauan Tanimbar masih terus melakukan monitoring mengenai dampak dari gempa.
BMKG juga telah melaporkan terjadinya gempa susulan sebanyak 3 kali yang terjadi di barat laut Tanimbar, Maluku.
Dari tiga aktivitas gempa bumi susulan magnitudo terbesar adalah 5,6.
Gempa bumi terletak pada koordinat 6,15 derajat Lintang Selatan dan 1 2 9,96 derajat bujur timur.
Tepatnya berlokasi di laut dengan jarak 255 KM arah Barat Laut Tanimbar, Maluku berkedalaman 45 km.
Berdasar monitoring muka laut, ditunjukkan bahwa gempa bumi ini sempat memicu tsunami minor.
Tsunami minor tersebut terpantau di wilayah Damar dengan ketinggian 39 cm.
Sementara tsunami minor di daerah Banda memiliki ketinggian delapan cm.
Sejumlah daerah juga turut merasakan gempa bumi tersebut.
Saat ini BMKG terus mengingatkan warga agar berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa di Maluku merupakan jenis gempa dangkal.
Gempa di Tanimbar menunjukkan adanya aktivitas deformasi batuan kerak bumi di dasar laut Banda.