Terjadi peristiwa tragis guru di Prancis tewas ditusuk hingga mengguncang seluruh negara.
Pemerintah Prancis segera merespons kejadian ini, menghubungkannya dengan meningkatnya ketegangan di wilayah Israel-Palestina.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dengan tegas menyebut guru di Prancis tewas ditusuk ini sebagai tindakan terorisme yang dilakukan oleh kelompok Islam.
Guru di Prancis Tewas Ditusuk, Pemerintah Anggap Tindakan Terorisme
Menurut laporan yang dikutip dari AFP pada Minggu (15/10/2023), insiden guru di Prancis tewas ditusuk tersebut terjadi pada Jumat (13/10) di SMA Gambetta, yang terletak di Arras, sebuah kota di bagian utara Prancis.
Kawasan ini dikenal dengan sejumlah komunitas Yahudi dan Muslim yang tinggal di sana.
Korban dalam peristiwa mengerikan ini adalah seorang guru bernama Dominique Bernard.
Ia tewas dalam serangan tersebut, sementara tiga orang lainnya mengalami luka-luka parah.
Tersangka penusukan adalah seorang pemuda berusia 20 tahun asal Chechnya, Rusia, yang bernama Mohammed Moguchkov.
Informasi dari DW, berdasarkan keterangan polisi, menyebutkan bahwa guru tersebut diserang tepat di depan pintu masuk utama sekolah, kemudian pelaku melanjutkan aksinya masuk ke dalam gedung sekolah.
Keterangan dari jaksa Jean-Francois Ricard, yang diwartakan oleh AFP, mengungkapkan bahwa guru Dominique Bernard ditusuk di tenggorokan dan dada.
Selain guru, seorang petugas keamanan sekolah juga menjadi korban dengan kondisi kritis, sedangkan seorang guru lainnya mengalami luka yang kurang serius.
Bahkan ada seorang petugas kebersihan yang juga terluka dalam serangan tersebut.
Polisi melaporkan bahwa pelaku berteriak “Allahuakbar” saat melakukan penyerangan.
Membuat mereka menduga motif terorisme di balik insiden ini.
Kejadian mengerikan ini juga disaksikan oleh seorang guru filsafat bernama Martin Dousseau.
Ia menceritakan bagaimana pelaku dengan senjata menggegerkan semua orang di sekitarnya.
“Dia menyerang pegawai kantin. Saya hendak turun tangan menanganinya, tapi dia malah mau menyerang saya, mengejar saya, dan bertanya apakah saya adalah guru sejarah dan geografi,” ujar Dousseau.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dengan tegas mengutuk peristiwa guru di Prancis tewas ditusuk ini sebagai “terorisme Islam yang barbar.”
Macron menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu, bekerja sama, dan berdiri bersama-sama dalam menghadapi tantangan ini.
“Pilihan telah diambil yakni tidak memberi kesempatan untuk teror, tidak membiarkan apapun untuk memecah-belah kita,” kata Macron.
Macron juga mengungkapkan bahwa tindakan heroik guru Dominique Bernard mungkin telah menyelamatkan banyak nyawa lainnya.
Aparat kepolisian telah berhasil mencegah serangan serupa di beberapa wilayah lain di Prancis.
Sebagai respons atas tragedi ini, Prancis segera meningkatkan tingkat peringatan keamanan di seluruh negeri.
Menunjukkan seriusnya pemerintah dalam menjaga keamanan dan stabilitas negara.