Bergelar Drs. Heru Budi Hartono, M.M., pria kelahiran Desember 57 tahun silam tersebut sudah lama malang melintang di dunia politik.
Sebelum pelantikannya sebagai gubernur, Heru Budi Hartono merupakan Kepala Sekretariat Kepresidenan, yang mana profesi tersebut diembannya sejak 2017 silam.
Rupanya kecintaan beliau kepada dunia birokrasi sempat menghantarkannya duduk sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta.
Jabatan tersebut diemban pada masa pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dari 2015 hingga purna pada 2017. Dengan begitu bisa dipastikan bahwa sepak terjangnya tidak perlu diragukan lagi.
Diketahui Heru telah resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Anies Baswedan pasca diberhentikan dengan hormat oleh presiden.
Pelantikannya digelar di Sasana Bhakti Praja pada Senin, 17 Oktober 2022 yang dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri yakni Tito Karnavian.
Riwayat Pendidikan Akademi Non Akademi Heru Budi Hartono
Sebagai seorang politikus tentu seorang Heru Budi Hartono telah menempuh berbagai pendidikan yang mumpuni baik secara akademis maupun non akademis.
Melalui perjalanan menuntut ilmu tersebutlah sosoknya di dunia birokrasi bisa dimatangkan. Berikut adalah rangkuman riwayat pendidikan yang pernah ditempuhnya.
Sekolah Dasar
Beliau memulai pendidikannya di jenjang Sekolah Dasar sebagai siswa SDN 8 Jakarta Pusat.
Selain itu selama 3 tahun pula Heru sempat merasakan sebagai seorang siswa SD di salah satu sekolah di Pakistan. Masa-masa menjadi siswa SD dilakoni dari tahun 1971 hingga lulus di tahun 1977.
Sekolah Menengah Pertama
Rupanya Heru Budi Hartono merupakan alumni dari SMP PSKD 1 yang beralamat di Kecamatan Senen Jakarta Pusat.
Dilansir pada laman sekolah tersebut, diketahui bahwa SMP PSKD 1 dengan semboyan “Menggapai Masa Depan” telah mengukir sejarah panjang. Sehingga optimis mampu menghasilkan lulusan berkualitas.
Sekolah Menengah Atas
Tamat dari SMP, Budi Hartono pun melanjutkan ke jenjang menengah atas.
Uniknya ia bersekolah di SLTA Kerajaan Belanda yang pada waktu itu berdiri di Den Haag, Negeri Kincir Angin.
Beliau mengenyam pendidikan selama 3 tahun tepatnya dari 1981 hingga tamat di tahun 1984.
Strata 1
Lalu di tahun 1984 sampai 1990 tepatnya selama enam tahun, Hartono muda lulus dengan gelar Drs. di Universitas Krisnadwipayana.
Diketahui bahwa kampus tersebut merupakan sebuah lembaga pendidikan tinggi swasta yang kini telah memiliki empat fakultas. Jurusan tersebut yakni: Teknik, Ilmu Administrasi, Hukum, serta Ekonomi.
Strata 2
Kemudian lima tahun sejak kelulusan S1, Budi Hartono pun melanjutkannya ke jenjang S2 yakni dari tahun 1995 sampai 1998.
Jika dihitung beliau berhasil menamatkan pendidikannya selama empat tahun dan lulus dengan gelar Magister Manajemen (M.M).
Manajemen Proyek
Tentunya beliau tidak hanya membekali diri dengan pengetahuan akademik dari sekolah, tetapi senantiasa berusaha mengasah skill-skill yang dimiliki.
Maka pada tahun 2000, Budi Hartono mengikuti Diklat mengenai Manajemen Proyek. Kegiatan ini diadakan secara resmi oleh pemerintah DKI Jakarta.
Kursus Keuangan Daerah
Tidak hanya lihai dalam menjalankan manajemen sebagaimana gelar yang diraih, Heru juga sempat mengikuti KKD. Kursus Keuangan Daerah tersebut diadakan oleh Fakultas Ekonomi UI serta LPEM UI pada tahun 1999.
Perencanaan Pembangunan
Melansir dari Heru Budi Hartono biografi, selain meningkatkan kemampuan di bidang keuangan, ia pun sempat mengikuti Pelatihan Manajemen Pembangunan. Di mana kegiatan ini sama-sama dilakukan oleh FE UI dan LPEM UI tahun 1998.
Administrasi Umum
Demi mematangkan kemampuannya untuk memanajemen keuangan maupun SDM, maka Budi Hartono menjalani Diklat ADUM.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta tersebut dilaksanakan pada 1995.
Kursus Perpajakan
Pada tahun 1990 Heru tercatat pernah mengikuti Brevet A Pajak yang diselenggarakan oleh Yayasan Artha Bhakti.
Brevet pajak merupakan kegiatan pelatihan tentang pajak dengan berbagai tingkatan yang dimiliki.
Tingkat A sendiri berfokus pada PPh pribadi atau perorangan yang meliputi PBB, BPHTB, hingga PPh 21.
Jabatan yang Pernah Diemban Heru Budi Hartono
Seorang Heru Budi Hartono dengan gelar pendidikan tinggi serta pelatihan-pelatihan yang diikuti, sukses menjadikan beliau termasuk salah satu politikus unggulan.
Dari awal karir hingga kini banyak tugas dan tanggung jawab pemerintahan yang pernah dijabatnya.
Berikut adalah rangkuman perjalanan karir Heru dari awal hingga kini dan rentetan posisi yang pernah dipegang oleh Budi Hartono untuk Jakarta Utara dan DKI Jakarta:
Staff Khusus Walikota
Pada tahun 1993 beliau memulai karirnya sebagai seorang Staff Khusus Walikota untuk Kota Jakarta Utara.
Staff Bagian Penyusunan Program
Selanjutnya dari staff khusus, Heru Budi Hartono profil melanjutkan karirnya sebagai Staff Bagian Penyusunan Program. Profesi tersebut dilakoni pada tahun 1995.
Kasubag Pengendalian dan Pelaporan
Selanjutnya pada tahun 1999, karir pun berlanjut sebagai seorang Kasubag Pengendalian dan Pelaporan untuk wilayah kota Jakarta Utara.
Kasubag Sarana dan Prasarana
Lalu di tahun 2002 posisi sebagai Kasubag Sarana dan Prasarana Jakarta Utara pun beliau emban.
Kepala Bagian Umum
Heru juga sempat merasakan sebagai Kepala Bagian Umum Kota Jakarta Utara yang dilakoni pada tahun 2007.
Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan
Setelah sempat menjadi seorang staff Prasarana dan Sarana Perkotaan Jakarta Utara, kemudian pada tahun 2008 beliau berkesempatan menjadi Kepala Bagian.
Biro KDH dan KLN Jakarta
Berlanjut pada tahun 2013, Heru diangkat sebagai Kepala Biro KDH dan KLN untuk Ibu Kota DKI Jakarta.
Wali Kota Jakarta Utara
Selanjutnya nama Budi Hartono dilantik sebagai Wali Kota untuk wilayah Jakarta Utara pada tahun 2014 menggantikan Bambang Sugiyono. Beliau menjabat hanya setahun hingga 2015 saja.
Rekam jejaknya sebagai pemimpin wilayah kota tentu menjadi salah satu pertimbangan dipilihnya Beliau sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta saat ini.
Kepala BPKD
Selepas menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono ditugaskan sebagai Kepala BPKD tahun 2015.
Di bawah pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama, Budi Hartono melakukan pengelolaan aset-aset dan keuangan DKI Jakarta dengan maksimal.
Sekretariat Kepresidenan
Pada tahun 2014, Budi Hartono dipercaya sebagai Kepala Sekretariat Presiden RI.
Jabatan tersebut diperolehnya kala Presiden Joko Widodo resmi dilantik sebagai Kepala Negara NKRI.
Pejabat Gubernur DKI Jakarta
Selanjutnya pasca pelengseran Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta terpilih, nama Budi Hartono kembali melejit.
Beliau dipercaya menjadi Pejabat Gubernur DKI Jakarta untuk sementara waktu dari 16 Oktober 2022 hingga 16 Oktober 2023.
Meski hanya satu tahun, namun jabatan tersebut bisa diperpanjang sesuai kondisi dan pertimbangan yang ada.
Pelantikan Heru Budi Hartono berjalan lancar tanpa hambatan. Selanjutnya beliau siap bertugas mengabdi untuk rakyat DKI Jakarta.
Siapa pun gubernur yang dilantik, hendaknya kita sebagai warga bernegara mendukung penuh setiap kebijakan tersebut. Serta kita pun berhak mengawasi jalannya pemerintahan untuk Ibu Kota yang lebih baik.