Syaikh Ekrima Sa’id Sabri, Imam Masjid Al Aqsa diancam dibunuh oleh kelompok ekstrimis Yahudi.
Pengacara Syaikh Ekrima Sa’id Sabri pun segera meminta kepada pihak berwajib untuk menangkap para pelaku teror.
Imam Masjid Al Aqsa Diancam Dibunuh Sejak Minggu Lalu
Syaikh Ekrima Sa’id Sabri, Imam Masjid Al Aqsa diancam akan dibunuh. Ancaman tersebut diterima melalui media sosial.
Ancaman ini diterima beriringan dengan memanasnya perang Israel dengan Palestina di Jalur Gaza.
Dewan tinggi Islam di Yerusalem (The Supreme Islamic Authority) melaporkan bahwa Imam Masjid Al Aqsa diancam akan dibunuh.
Syaikh Ekrima Sa’id Sabri telah menerima ancaman tersebut melalui media sosial sejak minggu lalu.
Imam Masjid Al Aqsa ini menerima pesan berbunyi, “Hilangkan Ekrima sekarang!”
Dewan Tinggi Islam di Yerusalem pun memperingatkan mengenai besarnya bahaya yang mengancam pemimpin mereka.
Dewan Tinggi Islam Yerusalem juga menekankan mengenai pertanggungjawaban Israel atas segala bentuk kerugian yang diarahkan pada tokoh muslim besar di Palestina tersebut.
Oleh karena itu, dewan tinggi Islam Yerusalem melayangkan seruan berisi desakan kepada negara Arab dan Islam untuk meminta bantuan secepatnya.
Pengacara Syaikh Ekrima Sa’id Sabri juga mengeluarkan pernyataan pada Selasa (10/10/2023).
Salah satu isi dari pernyataan tersebut merupakan desakan kepada pihak berwenang Israel agar segera menangkap pelaku pengancaman.
Mereka tidak ingin pelaku berhasil melancarkan aksinya. Terlebih lagi saat ini tengah terjadi peningkatan fasisme di masyarakat Israel.
Oleh karena itu, pihak pengacara meminta agar pelaku pengancaman pembunuhan dan pemusnahan tersebut segera ditanggapi dengan serius.
Tim pengacara Syaikh Sabri juga meminta pihak berwenang Israel untuk bertanggung jawab secara penuh atas ancaman yang terjadi pada imam besar Masjid Al Aqsa tersebut.
Namun, sejak pernyataan tersebut dilayangkan, pihak berwenang Israel belum juga memberikan tanggapan resmi.
Sebelumnya, Syaikh Ekrima Sa’id Sabri sempat mengeluarkan pernyataan kepada umat Islam untuk melindungi tempat suci Masjid Al Aqsa agar dari Israel.
Tidak lama kemudian, Imam Masjid Al Aqsa diancam akan dibunuh oleh kelompok ekstrimis Yahudi setelah mengeluarkan pernyataan tersebut.