Sebuah insiden berdarah di Depok mengguncang sebuah keluarga, Jawa Barat, di mana mereka ditemukan terluka dengan darah yang membasahi.
Tragedi ini menyebabkan ibu dari keluarga tersebut meninggal dunia, sementara ayah dan anaknya mengalami luka serius.
Insiden berdarah di Depok ini terjadi pada siang Kamis (10/8), dan ironisnya, pelaku di balik peristiwa ini adalah anak kandung korban.
Penyebab Insiden Berdarah di Depok
Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso, mengungkapkan bahwa peristiwa insiden berdarah di Depok ini berlangsung di sebuah rumah di Jalan Takong RT 03/08, Sukamaju Baru, Cimanggis, Depok.
Pada sekitar pukul 09.30 WIB, pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat setempat mengenai indikasi tindak penganiayaan yang terjadi di lokasi tersebut.
“Dalam kronologi kejadian, pada pukul 09.30 WIB, warga mendengar teriakan datang dari dalam rumah. Masyarakat segera mendekati rumah tersebut dan mencoba masuk,” jelas Arief Budiharso.
“Namun, pintu kamar dalam rumah terkunci. Akhirnya, dengan usaha bersama, mereka berhasil membuka pintu kamar,” ungkap Kapolsek tersebut kepada awak media di Sukamaju Baru, Cimanggis, Depok, pada Kamis (10/8).
Dalam kamar tersebut, ditemukan ayah dan anak dengan luka-luka yang cukup serius.
Mereka segera dievakuasi oleh para warga yang hadir di tempat kejadian.
“Saat mereka berhasil membuka pintu kamar, mereka menemukan seorang perempuan, yang ternyata adalah ibu dari keluarga yang tinggal di rumah tersebut,” tambahnya.
Sayangnya, ibu keluarga tersebut ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, sementara ayah mengalami luka parah di sejumlah bagian tubuhnya.
Anak kandung korban juga mengalami luka di lengan kirinya.
Kepolisian mengungkapkan bahwa ayah dan anak tersebut terlibat dalam perselisihan bisnis keluarga yang mengarah pada tragedi ini.
Penyebabnya adalah masalah internal dalam bisnis pengelolaan kardus milik keluarga tersebut.
“Dari keterangan ayahnya, terdapat masalah terkait pengelolaan keuangan dari bisnis tersebut. Ayahnya ingin melakukan perbaikan agar masalah tidak muncul dalam bisnis tersebut,” ungkap Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso.
Pihak kepolisian mencurigai bahwa peristiwa insiden berdarah di Depok ini berakar dari konflik antara ayah, berinisial BA (49 tahun), dan anaknya, RA (23 tahun).
BA memiliki bisnis pengelolaan dan packing kardus yang melibatkan RA.
Arief menjelaskan bahwa RA seharusnya menjadi penerus bisnis keluarga tersebut.
Namun, diduga bahwa RA tidak transparan dalam hal keuangan bisnis tersebut.
“Dalam hal ini, ini adalah bisnis keluarga yang dimulai oleh ayahnya. Anaknya juga terlibat dalam bisnis tersebut dan dia diajarkan tentang pengelolaannya, termasuk pasokan barang, penjualan, dan aspek-aspek lainnya. Namun, terdapat indikasi bahwa transparansi mengenai keuangan tidak terjaga,” jelas Arief.
Pihak berwenang tengah menyelidiki lebih lanjut insiden berdarah di Depok ini untuk mengungkapkan seluruh fakta di balik peristiwa tragis ini.