Sejumlah video yang beredar di media sosial baru-baru ini telah menciptakan kekhawatiran serius di Israel.
Video-video ini memperlihatkan rudal-rudal Iron Dome error dan justru menyerang situs-situs di Tel Aviv.
Insiden Iron Dome error ini telah menciptakan keprihatinan akan keefektifan sistem pertahanan udara yang dianggap sebagai benteng pertahanan terkuat Israel.
Iron Dome Error, Serang Kota Israel Sendiri
Dilansir oleh Middle East Monitor, rudal pencegat yang diluncurkan dari sistem perlindungan udara Iron Dome error dan berputar-putar di langit sebelum mendarat di Kota Rishon LeZion, yang terletak di selatan Tel Aviv.
Akibatnya, bangunan setempat mengalami kerusakan signifikan.
Meskipun insiden ini mengkhawatirkan, beruntungnya tidak ada laporan korban jiwa yang terkait dengan peristiwa ini.
Israel memiliki sepuluh baterai Iron Dome yang tersebar di seluruh negeri dengan tujuan melindungi warga sipil dan infrastruktur penting.
Masing-masing baterai memiliki kemampuan untuk mempertahankan hingga hampir 60 mil persegi tanah.
Sehingga, menjadikannya salah satu sistem pertahanan udara tercanggih di dunia.
Sistem pertahanan ini ditugaskan untuk mencegat ancaman yang diluncurkan dari jarak hingga 43 mil.
Kasus iron dome error ini menciptakan tanda tanya besar terkait dengan keandalan sistem Iron Dome.
Kekhawatiran atas kegagalan sistem pertahanan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Palestina dan Israel, di mana ancaman serangan roket terus berlangsung.
Pihak berwenang Israel telah menyatakan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden Iron dome error ini.
Untuk memastikan bahwa Iron Dome tetap andal dalam melindungi wilayah mereka.
Keselamatan warga sipil dan perlindungan infrastruktur yang vital tetap menjadi prioritas utama.
Mengenal Iron Dome
Sistem Iron Dome adalah salah satu kebanggaan teknologi militer Israel yang telah mengalami perkembangan signifikan sejak awal pengembangannya pada tahun 2007.
Iron Dome dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense System, sebuah perusahaan asal Israel dengan dukungan kuat dari Amerika Serikat.
Setelah melalui serangkaian uji coba pada tahun 2008 dan 2009, baterai Iron Dome pertama kali dikerahkan pada tahun 2011.
Sistem pertahanan rudal Iron Dome terdiri dari tiga elemen utama yang bekerja sama harmonis, yakni peluncur dan pencegatnya, radar multi-misi berbasis darat, serta sistem kontrol.
Ini adalah bagian penting dalam persenjataan Israel, yang harus menjaga keamanan warganya dan infrastruktur pentingnya dari ancaman rudal dan roket.
Prinsip kerja Iron Dome sangat canggih.
Sistem ini didukung oleh radar yang mampu mendeteksi roket yang mengancam dan dengan cepat menghitung apakah proyektil tersebut merupakan ancaman nyata atau hanya akan mengenai area yang tidak berpenduduk.
Jika dipastikan sebagai ancaman, Iron Dome akan merespon dengan menembakkan rudal dari darat untuk menghancurkan proyektil tersebut di udara, sehingga mencegahnya mencapai target yang dituju.
Israel telah mendistribusikan sepuluh baterai Iron Dome di seluruh negeri.
Masing-masing dilengkapi dengan tiga hingga empat peluncur.
Keunggulan lain dari sistem ini adalah kemudahan dalam mobilitasnya.
Iron Dome dapat dengan cepat diangkut dan disiapkan dalam beberapa jam, sehingga dapat segera beraksi saat dibutuhkan.
Pencegat rudalnya juga memiliki kemampuan manuver yang sangat baik untuk menghadapi ancaman yang bergerak cepat di udara.