Kementerian Dalam Negeri Gaza mengklaim bahwa Israel serang gereja tertua. Serangan tersebut tepatnya menimpa kompleks Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius.
Serangan tersebut menyulut kritikan banyak pihak karena digunakan sebagai tempat perlindungan para pengungsi.
Kronologi Israel Serang Gereja Tertua di Gaza
Israel serang gereja tertua di Gaza terjadi pada Kamis, 19 Oktober 2023, dan berdampak tragis, menyebabkan beberapa pengungsi tewas dan terluka.
Saksi mata di lokasi melaporkan bahwa serangan tersebut tampaknya ditargetkan pada sasaran yang dekat dengan tempat ibadah.
Serangan tersebut telah menyebabkan kerusakan pada bagian depan gereja dan bangunan di sekitarnya. Setidaknya delapan orang tewas akibat serangan tersebut.
Gereja Saint Porphyrius merupakan gereja tertua yang masih digunakan untuk beribadah di Jalur Gaza dan berlokasi di lingkungan bersejarah kota tersebut.
Gereja ini terletak tidak jauh dari Rumah Sakit Al-Ahli Baptis, yang juga menjadi target serangan Israel dan menyebabkan kematian 471 orang.
Gereja Saint Porphyrius adalah gereja tertua yang masih digunakan di Gaza. Patriarkat Ortodoks Yerusalem mengeluarkan pernyataan keras mengecam serangan ini, menggambarkannya sebagai tindakan yang sangat tercela.
Patriarkat tersebut juga menekankan bahwa menargetkan gereja-gereja, lembaga-lembaga agama, dan tempat perlindungan yang digunakan untuk melindungi warga sipil.
Terutama anak-anak dan perempuan yang telah kehilangan rumah akibat serangan udara Israel selama 13 hari terakhir.
Serangan tersebut merupakan pelanggaran hukum perang yang tidak dapat diabaikan.
Perang Terus Berkecamuk
Sengketa antara Hamas dan Israel telah berlangsung sejak Operasi Badai Al-Aqsa dimulai oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023.
Operasi tersebut adalah respons Hamas atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur oleh warga Yahudi dan meningkatnya kekerasan pemukiman Israel terhadap warga Palestina.
Selama konflik, serangan udara Israel telah menyebabkan kerusakan yang signifikan, termasuk di Jalur Gaza.
Rumah-rumah warga sipil, gedung perkantoran, fasilitas publik seperti sekolah dan rumah sakit, semuanya terdampak oleh serangan tersebut.
Kedua belah pihak, yaitu Hamas dan tentara Israel, telah saling menyalahkan atas kematian dan kerusakan yang terjadi selama konflik ini.
Hamas mengklaim bahwa serangan udara Israel menjadi penyebab kematian ratusan orang, sementara tentara Israel menyalahkan roket kelompok Jihad Islam Palestina yang salah sasaran.
Konflik antara Hamas dan Israel terus berlanjut, memicu keprihatinan internasional atas tingkat kekerasan dan dampak kemanusiaan yang ditimbulkannya di wilayah tersebut.
Terlebih lagi kejadian Israel serang gereja tertua yang menyebabkan 8 orang tewas. Gereja tersebut menjadi tempat berlindung warga sipil.