Bersamaan dengan tragedi di Itaewon yang menewaskan lebih dari 100 orang, menyusul di hari yang sama, insiden yang nyaris sama terjadi di Gujarat.
Telah terjadi insiden menewaskan 141 orang pada sebuah jembatan gantung di Gujarat pada hari Minggu lalu 30 Oktober 2022, tepatnya di kawasan Morbi Gujarat.
Hingga saat ini korban dimungkinkan akan terus bertambah mengingat banyaknya korban yang masih dalam pencarian. Sementara itu 177 orang sudah berhasil ditemukan selamat dari insiden ini.
Melansir dari media lokal NDTV, jembatan ini diduga kuat mengalami over capacity setelah sebelumnya lebih dari 400 orang berada di atasnya. Sampai kemudian jembatan tak lagi mampu menahan beban dan ambruk.
Korban sendiri terdiri dari orang dewasa pria dan wanita juga termasuk sejumlah anak anak. Ketika jembatan rubuh kerumunan di atas jembatan tidak lagi sempat menyelamatkan diri.
Sejarah Jembatan Gantung Di Gujarat
Menurut informasi NDTV, jembatan di kawasan Morbi Gujarat tersebut sudah berusia 150 tahun dan dibangun sejak masa pendudukan pemerintahan Inggris sejak abad ke 19.
Jembatan gantung di Gujarat ini memiliki panjang sekitar 230 meter dengan ketinggian 233 meter. Jembatan ini sendiri berdiri untuk menghubungkan daerah Mahaprabhuji dan Samakantha, tepat di atas sungai Machchhu.
Banyak pihak cukup terkejut dengan insiden jembatan gantung di Gujarat ini mengingat jembatan ini baru saja merampungkan masa renovasinya.
Sebelumnya, jembatan ini mengalami kerusakan akibat gempa pada tahun 2001. Baru setelah kerusakan memburuk pada awal 2022 ini jembatan direnovasi dan baru saja diresmikan ulang pada 24 oktober 2022.
Menurut pernyataan Brijesh Merja, Menteri Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan Gujarat kepada NDTV, pihak pemerintah akan melakukan pemeriksaan ulang mengenai penyebab kerusakan jembatan tersebut.
Di lain pihak, muncul pernyataan dari pejabat lokal Morbi, Sandipsinh Zala kepada NDTV. Bahwa proses renovasi dari jembatan gantung ini tidak disertai dengan sertifikasi standar keselamatan.
Sementara itu menyusul terjadinya insiden massal ini, jadwal Perdana Menteri India Narendra Modi yang seharusnya melakukan roadshow ke Ahmedabad dibatalkan. Beliau memilih fokus pada insiden ini.
Perdana Menteri meminta seluruh pihak termasuk angkatan bersenjata dan Tim Pasukan Tanggap Bencana Nasional atau NDRF melakukan segala upaya penyelamatan korban hilang.