John LBF selama ini dikenal sebagai pengusaha dan motivator. Namun, beberapa hari belakangan yang mencuat adalah John LBF kasus dengan karyawannya.
Pemilik akun Tiktok yang diikuti oleh 3,1 juta orang ini dituding arogan, sewenang-wenang, dan seenaknya.
Akun Twitter @minnekis dan @septiadp milik salah satu mantan karyawan John adalah yang pertama kali mengungkap hal ini.
Menurut kedua akun tersebut, John sangat arogan dan sering memecat karyawan karena hal sepele. Seperti hanya membaca dan tidak menjawab pesan teksnya, bertemu dengan mantan karyawan, atau membuatnya marah.
Kearoganan lainnya adalah peraturan pemotongan gaji walaupun karyawan hanya terlambat satu menit. Juga mengancam karyawan melalui pesan teks.
Atas tuduhan-tuduhan tersebut, John pun melakukan pembelaan diri. Apalagi menurutnya pemberitaan atas dirinya tidak disertai bukti kuat.
Namun, sebenarnya siapakah sosok John LBF? Bagaimana seorang motivator dan filantropis ini dapat sukses dan dikenal, sementara tudingan atasnya juga marak?
Berikut adalah profil diri dan bisnis John LBF kasus pemecatan dan kearoganannya terhadap karyawan.
Profil Dan Bisnis John Lbf Kasus Pemecatan Karyawan
John dikenal luas oleh masyarakat belakangan ini karena ingin membantu Tiko, pemuda yang merawat ibunya yang depresi.
Tiko dijanjikan pekerjaan dengan gaji Rp10 juta. Rumahnya juga direnovasi ulang hingga lebih layak didiami.
Selain itu juga karena John kerap membagikan motivasi di akun Instagram serta TikToknya. John juga ingin memberikan pekerjaan pada Sultan Akhyar, pemilik akun TikTok mandi lumpur.
Dua hal tersebut—motivasi bisnis serta kedermawanannya—adalah sisi baik John yang dikenal luas di masyarakat.
Siapa John Lbf?
Sebenarnya, pria yang lahir di Semarang tahun 1985 ini adalah pengusaha yang memiliki beberapa perusahaan. Bergerak di berbagai bidang, mulai dari hiburan hingga perpajakan.
John bernama asli Henry Kurnia Adhi Sutikno dan mengaku sempat menjadi pengangguran setelah hijrah ke Jakarta di tahun 2007.
Dia melakukan berbagai pekerjaan serabutan termasuk menjadi MC di perlombaan burung.
John menikah di tahun 2019 dengan Kiki Ulandari dan kini telah memiliki satu orang anak berusia 2 tahun. Pria beretnis Tionghoa-Jawa ini telah menjadi mualaf beserta kedua saudara kandungnya.
Setelah dipecat dari pekerjaannya, John bergabung di Hive Five, sebuah perusahaan konsultan bisnis. Kinerjanya yang cemerlang membuat karirnya meningkat pesat hingga berhasil mendapat bonus mobil.
Setelah sempat menjadi Manajer Marketing hingga tahun 2020, John mendirikan perusahaannya sendiri. Berbekal pengalaman dan pengetahuannya di bidang marketing, serta relasi yang luas.
PT.Lima Sekawan Indonesia pun berdiri dan berafiliasi dengan Hive Five. Kini John adalah salah satu komisarisnya sembari juga membangun beberapa perusahaan lainnya.
Pada dasarnya John memang seorang marketing andal dan pebisnis ulung. Alasannya kerap membagikan motivasi kepada para followernya adalah agar lebih banyak orang yang sukses seperti dirinya.
Konten motivasi dan tips berbisnis darinya menginspirasi banyak orang. Akun Instagramnya adalah kanal lain selain TikTok tempat John berkarya.
Kini akun anak kedua dari tiga bersaudara ini di Instagram, @johnlbf, telah diikuti oleh 350 ribu orang. Pengikutnya juga semakin banyak setelah viral dirinya menawarkan pekerjaan pada Tiko dan Sultan Akhyar.
Jaringan Bisnis John LBF
Setelah membangun PT. Lima Sekawan Indonesia dan bergabung dengan Hive Five, John LBS mulai memperluas jaringan perusahaannya.
Kini, pria tersebut telah memiliki enam perusahaan yang bergerak di bidang-bidang berbeda. Berikut adalah perusahaan miliknya beserta keterangan singkat.
Hive Five
Ini adalah perusahaan tempat dulu John bekerja dan kini digawanginya sebagai salah satu Dewan Komisaris.
Hive Five juga perusahaan tempat pemilik akun @septiadp bekerja. Hive Five merupakan konsultan bisnis yang membantu pendirian usaha dan pelaporan keuangan dan perpajakan.
Juga pengurusan legalitas, riset pasar, branding merk dan produk, dll.
Johntax
Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultan perpajakan dan akuntansi. Johntax membantu pengurusan pajak pribadi dan perusahaan, pelaporan SPT, restitusi pajak, dll.
John berkata ingin perusahaannya menjadi solusi masalah perpajakan bagi masyarakat luas.
Johntraktor
Johntraktor bergerak di bidang konstruksi dan penyewaan alat berat. Perusahaan ini melayani pembangunan berbagai konstruksi industrial dan pribadi.
Mulai dari pembangunan pabrik, gudang, workshop. Hingga kantor, rumah tinggal, dan bangunan lainnya.
Johnskin
Sesuai namanya, perusahaan ini bergerak di bidang produk skincare atau perawatan kulit. Selain itu, Johnskin juga menyediakan paket bisnis dengan harga terjangkau bagi mereka yang ingin menjadi reseller.
Paket bisnis tersebut lengkap dengan legalitas izin usaha, BPOM produk, dan kantor virtual. Dengan tujuan mempermudah pengusaha baru untuk menjalankan bisnis mereka.
Mevol
Perusahaan ini memfokuskan diri pada penjualan rokok elektrik (vape) dengan berbagai rasa. Penjualannya dilakukan secara online di marketplace.
Johntainment
Jhontainment bergerak di bidang hiburan. Berupa berbagai kelas seni, mulai dari kelas musik hingga vokal.
Juga menyediakan studio untuk perekaman dan penciptaan lagu, kafe, coffee shop, dll.
John LBF Kasus dengan Karyawan
Di tengah kecemerlangan bisnis dan image positifnya, berembus kabar kurang baik mengenai John LBF kasus arogansi dan kesewenang-wenangannya.
John LBF kasus yang berkembang belakangan ini menyangkutpautkan namanya dengan tindakannya yang kerap dianggap arogan terhadap para karyawan.
Sebagai pengusaha dengan ratusan karyawan dan pendapatan miliaran rupiah, John dikenal royal dan sering membantu sesama.
Namun dibaliknya, ternyata banyak sikap John yang dianggap sewenang-wenang dan tidak menghargai hak karyawannya.
Menurut kedua akun yang membongkar hal tersebut, tindakan arogan John memang kerap terjadi di lingkungan perusahaan-perusahaannya.
John juga telah beberapa kali memecat karyawan HRD karena dianggap lalai dan kerap membuatnya marah.
Atas tuduhan ini, John membantah melalui siaran di kanal Youtube … John membeberkan beberapa bukti, salah satunya SP 1 yang diterima pemilik akun @septiadp.
Septia telah bekerja di Hive Five sebagai staf marketing selama 21 bulan, sejak bulan September atau Oktober 2020.
Saat itu John adalah Manajer Marketing dan ikut melatih Septia agar dapat memenuhi target. Termasuk melatihnya mencari prospek konsumen di LinkedIn.
Menurut John, Septia cenderung introvert dan awalnya susah berkomunikasi. Namun dia bukan karyawan yang suka membangkang atau membuat masalah.
Septia memang pernah melakukan kesalahan, dan karenanya mendapatkan Surat Peringatan 1 yang dijadikan John salah satu bukti membantah tuduhannya.
John juga beranggapan hubungannya dengan Septia selama ini baik-baik saja dan profesional. Layaknya pemilik perusahaan dengan karyawannya.
Perusahaannya memiliki peraturan dan menurut John, hal itu bukanlah kesewenang-wenangan. Karenanya John menduga ada orang yang menunggangi kasus ini di balik nama Septia.
Atas perkara John LBF kasus arogansi ini, sang pengusaha memperingatkan Septia untuk meminta maaf. Dirinya akan menerima dengan lapang dada menerima klarifikasi dan permintaan maaf tersebut. Namun, John LBF kasus ini telah dilimpahkannya ke kuasa hukum pribadinya.
Hingga kini John belum menempuh jalur hukum dan masih menunggu itikad baik pemilik kedua akun Twitter tersebut.