Kapten Hari Permadi Pilot SAM Air adalah pilot yang berdedikasi tinggi sejak bergabung dengan SAM Air.
Air Wagus Hidayat, Pemilik SAM Air menegaskan Kapten Hari merupakan pilot yang berpengalaman.
Sejak bergabung dengan SAM Air yang didirikan empat tahun lalu, Kapten Hari hanya sempat beristirahat sebentar karena ada kasus penyanderaan di daerah Bugalaga.
Wagus menerangkan Kapten Hari sangat menguasai medan penerbangan wilayah pedalaman Papua.
Selain menjadi pilot, Kapten Hari juga menjadi instruktur bagi penerbang muda di Maskapai SAM Air.
Banyak lahir penerbang muda yang lahir di bawah bimbingan Kapten Hari.
Kapten Hari Permadi memiliki sebuah Instagram yang kerap digunakannya untuk memposting kegiatan dalam penerbangan.
Sosoknya yang murah senyum membuat Kapten Hari Permadi dihormati oleh rekan sejawat di SAM Air.
Kapten Hari Permadi Pilot SAM Air Sangat Berpengalaman
Ari Wagus Hidayat menuturkan Kapten Hari Permadi Pilot SAM Air sudah sangat menguasai medan penerbangan di pedalaman Papua.
Pengalaman terbang yang tinggi diiringi pula oleh dedikasi dan pengabdian dalam melayani penerbangan perintis di Tanah Papua.
Diketahui, Kapten Hari Permadi menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat SAM Air yang dipilotinya sendiri.
Pesawat SAM Air sedang berada dalam perjalanan dari Bandara Elelim ke Lapangan Terbang Poik, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Pesawat tersebut sempat dinyatakan hilang kontak sebelum akhirnya diketahui terjatuh pada Jumat (23/6/2023).
Kopilot Levi Murib dan empat penumpang bernama Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17), dan Kilimputni (20) juga berada dalam pesawat naas tersebut.
Hingga saat ini tim SAR gabungan masih terus berupaya melakukan proses evakuasi.
Sebelumnya dikabarkan bahwa pesawat SAM Air telah ditemukan dalam keadaan hancur.
Kecelakaan ini berawal dari hilang kontaknya Kapten Hari Permadi dan lima orang lain.
Pesawat setelah terbang tujuh menit dari Bandara Elelim menuju Bandara Ilaga ada pukul 11.53 WIT.
Kemudian pesawat ditemukan pada bukit dengan ketinggian 2.207 meter di atas permukaan laut, di distrik Elelim.
Meninggalnya Kapten Hari Permadi Pilot SAM Air menjadi kabar menyedihkan bagi dua orang anaknya.