Kebakaran hutan Gunung Lawu, tepatnya di bagian lereng bagian utara semakin meluas, dengan area yang terbakar diduga berada di kawasan hutan lindung.
Roland Yana, seorang relawan dari Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, memberitahu bahwa titik api pertama kali diketahui oleh warga di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul, yang berada di kawasan Desa Girimulyo, Kecamatan Jogororogo, Kabupaten Ngawi.
Menurut Roland, asap besar telah terlihat kemarin sore.
Dalam waktu singkat, api menjadi lebih besar karena angin kencang yang membawanya hingga mencapai petak 3839.
Kebakaran Hutan Gunung Lawu Akibatkan Jalur Pendakian Ditutup
Sampai saat ini, kebakaran hutan Gunung Lawu masih terbatas di dalam kawasan hutan lindung.
Warga Desa Kletekan telah berjaga di perbatasan antara hutan lindung dan hutan produksi yang ditanami dengan pohon pinus.
Mereka telah membuat ilaran untuk menghindari perambatan api ke hutan produksi, yang juga merupakan perbatasan dengan pemukiman warga.
Ilaran adalah penyekatan atau pembersihan area hutan dalam bentuk lingkaran agar api tidak menyebar ke wilayah yang lebih luas.
Roland menambahkan, “Kami telah berhasil memadamkan titik api yang kecil-kecil dua minggu yang lalu, tetapi kemarin sore api secara tiba-tiba membesar. Kami sekarang berjaga di Pos Manyul untuk membuat ilaran guna mencegah perambatan kebakaran ke hutan produksi.”
Sementara itu, Sutoyo, seorang warga dari Desa Sukowidi, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, melaporkan bahwa kebakaran hutan Gunung Lawu sudah mulai merambat ke wilayah Puncak Gunung Lawu.
Warga di desanya berjaga-jaga sambil memantau perkembangan kebakaran.
Ia mengatakan, “Kebakaran menuju Puncak Lawu. Angin bertiup dari Selatan ke Utara, yang agak sedikit menahan laju api ke Selatan. Kami waspada agar api tidak masuk ke hutan produksi, karena itu akan membahayakan pemukiman warga yang berdekatan.”
Kondisi kebakaran telah mencapai kawasan Selatan Gunung Lawu, seperti yang diungkapkan oleh Humas KPH Lawu, DS Eko Santosa.
Ia mengatakan, “Hingga Sabtu pagi, kebakaran sudah merambah ke kawasan Gunung Lawu bagian Selatan, tepatnya di petak 41, yang berada di kawasan puncak Gunung Lawu. Cuaca di puncak cukup cerah, meskipun ada angin kencang dan sebagian wilayah tertutup asap.”
Akibat kebakaran hutan Gunung Lawu ini, pengelola jalur pendakian ke puncak Gunung Lawu telah memutuskan untuk menutup pintu pendakian.
Ini sebagai tindakan antisipatif terhadap potensi risiko yang dapat timbul akibat meluasnya kebakaran hutan Gunung Lawu.
Selain itu, kemarau yang berkepanjangan telah menyebabkan banyak padang savana mengalami kekeringan dan menjadi rentan terbakar.
Eko menutup pembicaraannya dengan menyatakan, “Jalur pendakian telah ditutup selama dua minggu terakhir.”