Kebakaran Pasar Tradisional Caringin Bandung pada Rabu (7/6) sore, bukan hanya menghanguskan empat ruko saja, tetapi juga menewaskan satu orang.
Kebakaran Pasar Tradisional Caringin Bandung tersebut berlokasi pada Blok 2 Pasar Caringin.
Setelah mendapat laporan, dengan cepat para petugas dari Diskar PB Kota Bandung merespon dan langsung mendatangi ke tempat kebakaran.
Kebakaran Pasar Tradisional Caringin Bandung, Butuh 2 Jam Padamkan Kobaran Api
Dibutuhkan setidaknya 2 jam untuk mengatasi kebakaran Pasar Tradisional Caringin Bandung.
Setelah itu dilanjutkan dengan proses pendinginan yang dilakukan untuk memastikan potensi kebakaran tidak terjadi kembali.
Ketika petugas memeriksa puing-puing kebakaran, ditemukan satu orang meninggal dunia. Diduga karena tidak dapat keluar dari dalam pusat kebakaran di lantai dua salah satu ruko.
Tim Inafis Polrestabes Bandung lalu melakukan proses evakuasi jenazah itu.
“Teridentifikasi (meninggal dunia) korban baru seorang. Jenis kelamin belum dapat dipastikan,” ungkap Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Gun Gun Sumaryana, Rabu (7/6).
Gun Sumaryana kembali menjelaskan, semuanya ada empat bangunan yang terbakar.
Berdasarkan hasil pantauan dan penyelidikan awal, sumber api diduga berasal dari toko buku.
“Proses pemadaman kami mengerahkan dua puluh unit mobil damkar. Sumber api diduga dari tempat penyimpanan buku dan barang mudah terbakar lain,” jelas Sumaryana.
“Sempat ada kendala seperti biasa, hidran ada tapi debit air tidak mencukupi,” pungkasnya.
Setelah tim Inafis Polrestabes Bandung berhasil mengidentifikasi, jenazah itu diketahui Bernama Yuyun (48), pegawai ruko yang menjual buku dan alat tulis kantor.
Wawa, salah seorang rekan kerja Yuyun mengungkapkan, peristiwa kebakaran ini menyisakan kesedihan dari rekan-rekan kerjanya.
Sebab, Yuyun jadi korban jiwa atas peristiwa kebakaran Pasar Tradisional Caringin Bandung.
Ia lanjut menjelaskan, Yuyun adalah rekan kerja yang sangat baik dan ramah ke siapa pun.
“Dia orangnya baik dan ramah. Sering membantu kami saat kerja. Orangnya juga enggak neko-neko dan rajin ibadahnya,” katanya.
Pada saat peristiwa kebakaran, yakni sekitar pukul 13.40 WIB, Yuyun tengah selesai melaksanakan ibadah salat zuhur. Ke
Warga setempat yang bernama Acep, 50 tahun, ia melihat Yuyun meminta tolong kepada warga melalui pagar teralis besi.
“Saya melihat ke lokasi ternyata ruko yang menjual buku dan alat tulis kantor terbakar. Lalu, ketika melihat ke bagian atas (lantai 2) masih ada orangnya dan dia sehabis salat sambil meminta tolong dengan mengeluarkan tangannya dari tralis itu. Saya pun bingung mau menolong bagaimana karena di bagian atasnya itu ada pagar tralis besi sehingga dia tak bisa turun,” katanya.