Perhari ini kurs Dollar AS terhadap Rupiah kembali naik hingga mencapai angka Rp 15.700 per dollar. Ini adalah penguatan Dollar setelah penguatan Rupiah pada hari sebelumnya.
Berdasar data dari RTI, sebagaimana dikutip dari Detik.com, nilai Dollar AS naik hingga level Rp 15.729. Kenaikan ini mencapai 111 poin atau sebesar 71 persen dari nilai Dollar AS hari sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa, 08 November 2022 harga Rupiah sempat menguat hingga level Rp 15. 590. Ini menjadi drop yang cukup signifikan setelah rally fluktuasi harga yang terjadi antara kedua mata uang tersebut.
Sementara harga Dollar sendiri mengalami fluktuasi dalam beberapa waktu terakhir. Meski secara umum Dollar melemah, tetapi Rupiah sendiri tidak dalam kondisi prima untuk terus menguat.
Koreksi atas kenaikan nilai Dollar ini hanya bergerak pada kisaran angka Rp 15.697-Rp 15.659. Sehingga secara keseluruhan paruh pertama perdagangan Rabu 9 November 2022 ini nilai Dollar memang sedang menguat terhadap Rupiah.
Analisa Kenaikan Kurs Dollar AS Terhadap Rupiah
Sebenarnya kenaikan kurs Dollar ini mungkin akan bersifat koreksi mengingat secara umum kurs Dollar AS di dunia melemah. Nilai Dollar turun untuk hampir semua mata uang asing.
Nilai Dollar AS menguat hanya terhadap sejumlah kecil mata uang seperti terhadap Rupiah, dolar Selandia Baru, dolar Kanada dan dolar Taiwan.
Bagaimana Dollar AS bisa menguat cukup dominan terhadap Rupiah diduga kuat karena sebenarnya Rupiah pun untuk perdagangan hari ini tengah melemah.
Kurs Rupiah Indonesia saat ini tercatat dalam kondisi turun atas hampir semua nilai mata uang asing. Penguatan kecil dari kurs Rupiah hanya terjadi terhadap nilai Won Korea Selatan.
Kondisi inflasi di seluruh dunia menjadi alasan mengapa kurs Dollar AS terhadap sebagian besar mata ulang terus dalam rally fluktuasi. Termasuk terhadap mata uang Rupiah Indonesia.
Keberadaan laporan kebijakan the Fed mengenai suku bunga menjadi salah satu tolak ukur. Sementara laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai ekonomi Indonesia yang mengalami pertumbuhan 5,72 persen.