Seorang prajurit TNI yang baru sebulan bertugas di pedalaman Papua telah meninggal dunia setelah digigit oleh nyamuk anopheles.
Pratu Muhammad Ardiansyah Taena yang telah gugur, meninggal dunia karena sakit malaria saat melaksanakan tugasnya di hutan Papua.
Diketahui bahwa almarhum hanya berada di Papua selama kurang dari sebulan.
Dia berangkat ke Papua bersama ratusan prajurit dari Yonif PR 433/Julu Siri untuk melaksanakan tugas di wilayah Nduga.
Namun, tugasnya harus berakhir ketika dia jatuh sakit akibat digigit nyamuk yang menyebabkan malaria.
Perlu diketahui bahwa Papua merupakan daerah dengan tingkat endemi malaria yang tinggi.
Menurut data Kementerian Kesehatan pada tahun 2022, tercatat hampir 150 ribu kasus positif malaria di Bumi Cenderawasih.
Daerah-daerah seperti Mimika, Jayapura, Yahukimo, dan Keerom merupakan daerah yang paling parah terkena serangan penyakit ini.
Mengenal Nyamuk Anopheles yang Telah Merenggut Nyawa Prajurit TNI yang Bertugas di Papua
Nyamuk Anopheles adalah sejenis nyamuk yang dikenal sebagai vektor utama penyakit malaria.
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi.
Ada lebih dari 400 spesies nyamuk Anopheles, tetapi hanya beberapa spesies yang dapat menginfeksi manusia dengan parasit malaria.
Nyamuk Anopheles betina menjadi vektor malaria ketika mereka menggigit manusia untuk memperoleh darah yang diperlukan untuk perkembangan telur mereka.
Selama menggigit, nyamuk Anopheles yang terinfeksi Plasmodium mentransfer parasit ke dalam aliran darah manusia.
Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan menyebar ke hati, memperbanyak diri, dan kemudian menyerang sel darah merah.
Gejala malaria termasuk demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
Jika tidak diobati, malaria dapat menjadi penyakit yang parah dan bahkan mengancam nyawa.
Malaria terutama endemik di daerah-daerah tropis dan subtropis di Afrika, Amerika Selatan, Asia, dan sebagian Pasifik.
Almarhum Pratu (Anumerta) Muhammad Ardiansyah Taena merupakan seorang prajurit yang tergabung dalam Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad).
Dia juga merupakan anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Mobile, Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 433/Julu Siri.
Berdasarkan siaran resmi dari Penerangan Divisi Infanteri 3, jenazah prajurit elit Kostrad TNI ini telah diangkut dari Papua ke Sulawesi Selatan melalui Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Kemudian, jenazahnya akan dihantarkan secara militer ke kampung halamannya di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara untuk dimakamkan.