Ogoh-ogoh dalam perayaan Nyepi digambarkan sebagai sosok raksasa yang mewakili setiap dosa dan kejahatan dunia.
Ogoh-ogoh dalam perayaan Nyepi dibuat dari bambu, kertas, dan anyaman jerami.
Setiap ogoh-ogoh memiliki bentuk yang berbeda dan mewakili sosok atau tokoh mitologi.
Ogoh-ogoh dalam perayaan Nyepi biasanya dihiasi dengan warna-warni cerah. Terkadang juga dilengkapi dengan perlengkapan seperti sayap atau pedang.
Parade Ogoh-Ogoh dalam Perayaan Nyepi, Simbol Melenyapkan Kejahatan Dunia
Ogoh-Ogoh merupakan salah satu tradisi unik dalam perayaan Hari Raya Nyepi di Bali.
Pada hari tersebut, umat Hindu di Bali melaksanakan puasa dan meditasi selama 24 jam.
Sebelum Hari Raya Nyepi juga, umat Hindu di Bali akan merayakan hari raya Galungan dan Kuningan. Setelah itu, mereka akan mempersiapkan ogoh-ogoh untuk parade di malam hari sebelum Hari Raya Nyepi.
Sebelum parade dimulai, ogoh-ogoh dalam perayaan nyepi akan diletakkan di berbagai tempat di desa atau kota.
Warga setempat akan mengunjungi setiap ogoh-Ogoh dan memberikan persembahan seperti bunga dan sesaji. Setelah itu, ogoh-Ogoh akan diarak keliling desa atau kota dengan diiringi musik gamelan dan kembang api.
Tujuan dari parade ogoh-ogoh adalah untuk membersihkan roh jahat yang ada di sekitar desa atau kota.
Ketika parade berlangsung, warga akan membuat kebisingan dengan cara menabuh drum, memukul kentongan, dan membunyikan alat musik lainnya untuk mengusir roh jahat.
Setelah parade selesai, ogoh-ogoh akan dibakar di tempat yang telah disiapkan.
Secara filosofis, ogoh-ogoh juga memiliki makna mendalam.
Ogoh-ogoh dalam perayaan nyepi mewakili semua dosa dan kejahatan yang ada di dunia, dan pembakarannya melambangkan pemusnahan semua dosa dan kejahatan tersebut.
Selain itu, parade ini juga menjadi simbol kebersamaan dan persatuan antara warga setempat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
11 Aturan yang Dikeluarkan Pemerintah Daerah Berkaitan dengan Hari Suci Nyepi
Hari Raya Nyepi akan dilangsungkan dari tanggal 22 – 23 Maret 2023.
Kedua hari ini dinyatakan sebagai hari cuti bersama yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023.
Untuk memperingati hari ini, pemerintah setempat juga telah mengeluarkan seruan tentang rangkaian pelaksanaan Hari Raya Nyepi.
Adapun urat Edaran Gubernur Bali Nomor: 422.3/15315/PK/BKPSDM tahun 2022, memuat 11 aturan.
- Seluruh umat Hindu melaksanakan rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1945 dengan khusyu sesuai pedoman PHDI dan MDA provinsi Bali
- Penyedia jasa transportasi tidak boleh beroperasi dari Rabu 22 Maret 2023 pukul 06.00 WITA – Kamis 23 Maret 2023 pukul 06.00 WITA.
- Lembaga penyiaran televisi dan radio dilarang beroperasi dari 22 Maret 2023 pukul 06.00 – 23 Maret 2023 pukul 06.00
- Provider (penyedia) jasa seluler dan IPTV diminta untuk mematikan data seluler/internet selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi
- Selama Hari Suci Nyepi berlangsung, masyarakat dilarang untuk menyalakan petasan, mercon, pengeras suara, lampu penerangan dan sejenisnya, yang dapat mengganggu kesucian Hari Nyepi
- Penyedia jasa hiburan di Bali dilarang mempromosikan di Hari Suci Nyepi
- Dikarenakan hari pertama bulan Ramadhan bertepatan dengan hari Suci Nyepi, maka umat Islam diharapkan melaksanakan sholat tarawih di rumah masing-masing dan atau rumah ibadah terdekat dengan berjalan kaki, tidak menggunakan pengeras suara, dan menggunakan lampu penerangan terbatas.
- Umat lain diharapkan melaksanakan ibadah di rumah masing-masing.
- Prajuru Desa Adat, Peralang, Linmas dan Aparat Desa, bertanggung jawab untuk mengamankan jalannya rangkaian kegiatan yang ada.
- Majelis dan Lembaga Sosial Keagamaan diminta untuk mensosialisasikan seruan ini
- Semua umat beragama diharapkan untuk melakukan semua peribadatan dengan mematuhi protokol kesehatan.