IndoTimes
  • Berita
  • Business
  • Sport
  • Lifestyle
  • Edukasi
  • Teknologi
  • Entertainment
    • Kuliner
    • Otomotif
    • Hobi
  • Review
No Result
View All Result
IndoTimes
  • Berita
  • Business
  • Sport
  • Lifestyle
  • Edukasi
  • Teknologi
  • Entertainment
    • Kuliner
    • Otomotif
    • Hobi
  • Review
No Result
View All Result
IndoTimes
  • Berita
  • Business
  • Sport
  • Lifestyle
  • Edukasi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Review
Home Berita

Gagal Ginjal Akut Merebak, IDAI Beri Warning Jangan Konsumsi Dulu Paracetamol Anak

by Lyla Iswara
January 31, 2023
in Berita, Edukasi
Reading Time: 7 mins read
0
Gagal Ginjal Akut Merebak, IDAI Beri Warning Jangan Konsumsi Dulu Paracetamol Anak
0
SHARES
7
VIEWS

Kejadian yang terjadi di Gambia, Afrika Barat tentang puluhan anak yang terkena gagal ginjal masih merebak. 

Dugaan kuat karena mengkonsumsi paracetamol anak dalam bentuk sirup.

Kejadian tersebut mendapatkan perhatian penuh dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 

Salah satunya dengan mengingatkan pemerintah untuk menghentikan penggunaan obat Paracetamol anak untuk sementara.

Hal ini dikarenakan adanya dugaan bahwa obat tersebut menjadi penyebab gangguan ginjal akut pada anak.

Menurut ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), dalam live Instagram @idai_ig, ada dugaan Paracetamol terkontaminasi dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

Namun, semua itu memang masih dalam penelitian lebih lanjut. Hanya, untuk lebih waspada, Piprim menyarankan agar menghentikan sementara penggunaan obat tersebut.

Mengenal Paracetamol Anak Sirup

Mengenal Paracetamol Anak dan Gagal Ginjal Akut
Foto: Detik Health

Jika anak batuk atau mengalami demam, biasanya orang tua memberikan paracetamol sebagai solusi cepat.

Obat sirup tersebut biasanya menjadi stok ibu rumah tangga yang memiliki anak kecil karena dipercaya ampuh sebagai penurun panas andalan.

Meskipun demikian, tidak menampik kemungkinan penggunaan paracetamol anak berbahaya jika berlebihan. 

Paracetamol sendiri merupakan obat yang telah dikenal luas masyarakat awam. 

Berguna sebagai penghilang rasa sakit kepala, sakit perut, gejala batuk pilek hingga penurun demam anak. 

Biasanya obat tersedia dalam bentuk sirup atau tablet. Bentuk tersebut memudahkan anak untuk meminum atau menelannya.

Kejadian Gambia memberikan banyak kekhawatiran baru, sehingga paracetamol anak dilarang beredar sementara waktu.

Ini sebagai langkah antisipasi dan ketetapannya belum bisa diketahui sampai kapan berlangsung.

Dari penelusuran Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM), tidak ada produk obat yang ditarik di Gambia beredar di Indonesia. 

Obat tersebut dari Produsen Maiden Pharmaceutical Ltd, India dengan produk dengan kontaminasi DEG dan EG.

Seperti diketahui, IDAI telah menemukan sekitar 192 kasus gagal total akut di seluruh Indonesia.

Perhitungan data dari Januari tahun ini dengan total 20 provinsi. Hal mengejutkan didapat, jika balita yang paling banyak terjangkit.

Hindari Dulu Paracetamol Anak, Bagaimana Kalau Anak Demam?

image 294
Foto: Pikiran Rakyat

Banyaknya hal yang berkaitan dengan paracetamol memberikan banyak pertanyaan untuk orang tua yang memiliki anak kecil.

Memang daya tahan anak berbeda dan rentan sakit, apalagi dalam cuaca tidak menentu sekarang ini. 

Jika penggunaan paracetamol anak sirup masih belum disarankan, apa yang harus dilakukan?

Selain itu jika anak demam, obat apa yang tepat untuk anak? 

Apabila anak ada komorbid seperti penyakit asma, pneumonia atau penyakit lain yang serius, maka membutuhkan layanan dokter.

Namun, jika anak sehat tanpa adanya komorbid bisa melakukan langkah utama dengan pengobatan konservatif terlebih dahulu.

Langkah ini sebagai upaya menurunkan demam anak. Artinya, berikan anak kenyamanan agar beristirahat dengan cukup.

Selain itu, perhatian lebih cermat agar anak bermain secukupnya dan tidak menggunakan obat antibiotik. 

Berikan pula nutrisi seimbang dengan gizi lengkap untuk memberi tenaga agar anak cepat sembuh. 

Dengan langkah konservatif ini, dapat menghindari penggunaan paracetamol sirup atau tablet.

Berbagai kasus yang masih  merebak sekarang, orang tua juga perlu mewaspadai adanya gagal ginjal akut. 

Bagaimana hubungannya dengan kondisi si kecil dan gejalanya seperti apa.

Untuk memahami lebih mendalam, bisa cek dalam artikel ini.

Penyebab, Gejala dan Penanganan Gagal Ginjal Akut

image 295
Foto: Klik Dokter

Gagal ginjal akut merupakan penyakit berupa penurunan fungsi ginjal secara keseluruhan. Biasanya terjadi secara mendadak.

Dalam kurun waktu tidak lebih dari tiga bulan dan perlu adanya perhatian khusus.

Jika anak-anak yang terjangkit dan langsung ketahuan, biasanya masih bisa diobati dan sembuh.

Hanya saja, jika penyakit ini tidak ketahuan dan berlangsung melebihi tiga bulan, dapat membahayakan fungsi ginjal.

Keparahan ini memberikan dampak lebih luas dengan rusaknya ginjal secara permanen. Berikut penyebab, gejala dan penangannya.

Penyebab Gagal Ginjal Pada Anak

Adapun penyebab kenapa gagal ginjal akut dapat terjadi antara lain adalah:

  • Kondisi kekurangan aliran darah menuju ginjal dadakan. Contohnya saat terjadi kecelakaan atau mengalami dehidrasi berat.
  • Adanya infeksi berat karena komplikasi berbagai penyakit dan telat penanganan.
  • Masuknya merkuri, timbal atau bahan kimia yang mengandung racun. Jika masuk ke ginjal, ginjal dapat mengalami kerusakan.
  • Pada orang yang mengalami penyakit tertentu, gagal ginjal terjadi karena efek dari meminum obat dalam jumlah jangka panjang.

Efek dari obat-obatan dalam dosis tinggi membuat ginjal kurang berfungsi dengan baik. 

Pada kasus yang sedang marak adanya paracetamol anak yang terkontaminasi DEG dan EG menyebabkan adanya gagal ginjal akut.

Gejala Gagal Ginjal Anak

Untuk gejala, pada awalnya tidak ada gejala yang terlihat menonjol. Namun, gejala baru muncul saat ginjal fungsinya menurun. 

Tentu jika dibiarkan akan memberikan ruang penyakit lain yang berbahaya di kemudian hari.

Adapun gejala yang terlihat antara lain:

  • Anak cepat lelah.
  • Wajah memucat. 
  • Muncul demam yang sering terjadi dan menjadi indikasi penyakit ginjal. 
  • Rewel saat buang air kecil.
  • Nafsu makan yang berkurang secara drastis dan sering mengalami muntah-muntah.
  • Kadang, anak akan mengalami sesak nafas berkelanjutan berlanjut dengan sakit kepala akut.
  • Anak akan mengalami gejala pembengkakan pada tangan, kaki dan wajah. Tentunya gejala tersebut menjadi indikasi yang langsung harus ditangani oleh dokter.

Apabila dibiarkan saja gejala yang muncul pertumbuhan anak jelas terganggu. Asupan nutrisi otomatis berkurang karena nafsu makan tidak ada. 

Makin lama, anak akan mengalami gagal ginjal parah yang membahayakan jiwanya. 

Penanganan

Penangan dilakukan setelah mengetahui penyebab ginjal bermasalah. Setelah itu melakukan penanggulangan hingga pengobatan terbaik.

Langkah awal menanggulanginya, untuk sementara waktu dengan tidak  menggunakan paracetamol anak terlebih dahulu.

Namun, sekali lagi perlu tahu dasar penyebab penyakit tersebut muncul. 

Misalnya saja jika karena tekanan darah tinggi, maka perlu obat penurun tekanan darah dulu.

Berbeda lagi jika penyakit muncul karena bakteri, maka antisipasi mengatasi infeksi yang terjadi.

Penangan oleh dokter dengan diagnosa lengkap akan memudahkan penanganan ini. 

Pada umumnya meliputi:

  • Obat khusus untuk ginjal.
  • Pemenuhan nutrisi makanan secara optimal.
  • Melakukan cuci darah jika memang harus dilakukan karena kondisi kesehatan.
  • Transfusi darah apabila fungsi ginjal sudah parah dan berujung anemia.

Penanganan dapat pula dengan transplantasi ginjal. Penangan terbaik untuk hasil terbaik tergantung dari kondisi masing-masing pasien.

Pentingnya mengetahui penyebab, gejala dan penanganan yang dilakukan terkait adanya paracetamol yang sedang menjadi fokus sekarang.

Dengan mengetahui gejala yang ada diharapkan kehati-hatian pemberian obat untuk anak.

Efek yang terjadi karena obat-obatan yang terkontaminasi zat berbahaya memang perlu kewaspadaan khusus. 

Untuk mengantisipasinya dengan tidak sembarangan memberi obat ke anak.

Adanya kasus gagal ginjal akut pada anak perlu memberikan banyak pembelajaran agar lebih optimal pemberian nutrisi.

Nutrisi terbaik mampu mengoptimalkan tumbuh kembang dan kesehatan anak untuk mengurangi obat yang kurang penting.

Salah satunya dengan kembali ke pengobatan konservatif terlebih dahulu.

Dengan demikian penggunaan paracetamol anak dapat ditekan dan dihindari.

Tags: Gagal Ginjal AkutParacetamol
Previous Post

Usai Dituduh Paedofil karena Komentarnya, Presiden Brazil Minta Maaf

Next Post

Kasus Suap Rektor Unila, KPK Perpanjang Masa Tahanan Para Tersangka

Lyla Iswara

Next Post
Foto: Liputan 6

Kasus Suap Rektor Unila, KPK Perpanjang Masa Tahanan Para Tersangka

Please login to join discussion

Recent Posts

  • 5 Daftar e-Wallet Terpopuler di Indonesia yang Terlibat Judol. Transaksinya Tembus Triliun!
  • 7 Tips Memilih Durian yang Manis dan Tebal
  • Cara Pembuatan Akta Lahir Tanpa Ayah, Wajib Tahu!
  • Viral Video Mahasiswi Undana Minum Obat Rumput, Korban Meninggal di Rumah Sakit
  • Kasus Pencabulan Guru Ngaji di Purwakarta: 4 Korban Melapor, Ponpes Hancur Diamuk Massa
  • Cemburu Buta, Suami Bakar Istri di Kebayoran Hingga Meninggal. Pelaku Temukan Chat Mesra Korban dengan Pria Lain
  • Kecelakaan Beruntun 3 Truk di Jalan Pantura Kudus-Pati. 2 Truk Hancur, 1 Kabur
  • Hasil Akhir Inter Milan vs Udinese 4 – 0. Inter Milan Gusur Juventus di Daftar Klasemen
  • 10 Umpan Ikan Bandeng Paling Jitu untuk Meningkatkan Hasil Tangkapan dan Tips Memancingnya di Air Tawar dan Laut
  • 7 Negara yang Memiliki Matahari Buatan, Dari China hingga India
Indotimes, indo times

Copyright © 2022 Indotimes, All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita
  • Business
  • Sport
  • Lifestyle
  • Edukasi
  • Teknologi
  • Entertainment
    • Kuliner
    • Otomotif
    • Hobi
  • Review

Copyright © 2022 Indotimes, All Rights Reserved