Aksi pelajar SMK bully teman sekolah terjadi di Cimahi, Jawa Barat, menjadi viral di media sosial.
Polisi berhasil mengamankan para pelaku perundungan ini setelah kejadian tersebut.
Insiden pelajar SMK bully teman sekolah terjadi pada hari Jumat, tanggal 18 Agustus 2023, tengah hari, di Velodrom, Jalan Kebon Manggu, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.
Video yang beredar memperlihatkan lima pelajar SMK yang masih mengenakan seragam sekolah.
Dalam rekaman pelajar SMK bully teman sekolah tersebut, terlihat jelas bagaimana para pelaku perundungan melakukan tindakan kekerasan fisik, bahkan menendang korban mereka.
Video tersebut menjadi viral setelah direkam oleh seorang warga yang secara kebetulan rumahnya menghadap langsung ke lokasi perundungan.
Seorang saksi mata, Dewi (30 tahun), mengungkapkan, “Biasanya daerah sini cukup sepi, namun tiba-tiba saja saya mendengar keributan dan suara gaduh. Saya naik ke lantai dua, dan ternyata sedang terjadi perundungan. Karena itu, saya langsung memutuskan untuk merekam kejadian tersebut.”
Dewi juga mengklaim bahwa dia melihat beberapa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh para pelaku perundungan ini, termasuk pukulan dan tendangan.
Kejadian itu terjadi saat sebagian besar warga sedang melaksanakan Salat Jumat, sehingga suasana sekitar cukup sepi.
Penyebab Pelajar SMK Bully Teman Sekolah
Setelah video pelajar SMK bully teman sekolah tersebut menjadi viral, pihak kepolisian segera melakukan pengecekan di lokasi kejadian.
Hasilnya, pada hari berikutnya, para pelajar yang menjadi pelaku perundungan berhasil diamankan dan diperiksa oleh pihak berwajib.
Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Luthfi Olot Gigantara, mengungkapkan, “Terkait dengan kejadian kemarin, pelaku perundungannya melibatkan lima orang pelajar. Semuanya sudah kami amankan untuk proses lebih lanjut.”
Aksi perundungan yang terjadi merupakan hasil dari interaksi antara korban dan para pelaku yang berada dalam satu sekolah.
Hal ini dipicu oleh tindakan korban yang telah menyebabkan perasaan tersinggung pada para pelaku, sehingga mereka memutuskan untuk mengajak korban bertemu.
Penyebab utama dari pelajar SMK bully teman sekolah ini adalah unggahan yang dibuat oleh korban di media sosial.
Unggahan tersebut mengandung ucapan yang dirasa menghina oleh para pelaku.
Salah satu ucapan yang mencetuskan reaksi negatif dari para pelaku adalah ketika korban menyebut mereka sebagai ‘serigala sedang memasang bendera’.
Ucapan ini dianggap merendahkan dan memicu kemarahan para pelaku, sehingga mereka merasa perlu untuk mengambil tindakan.