Pelecehan di Festival Holi India sudah menjadi masalah yang diakui secara nasional.
Wanita dan gadis-gadis di India terkadang mengalami pelecehan seksual, seperti pelecehan fisik atau verbal, selama perayaan ini.
Beberapa faktor yang memperburuk situasi termasuk alkohol yang berlebihan dan kerumunan besar orang.
Kali ini pun dunia kembali diguncang dengan tindakan pelecehan di Festival Holi India, saat seorang turis Jepang mengunggah pernyataannya di sosial media.
Turis tersebut baru saja menjadi korban pelecehan di saat Festival Holi berlangsung.
Terlihat dari video yang beredar, tampak sekelompok pria sedang menggerayangi tubuh turis Jepang di tengah kerumunan. Mereka juga mencoba untuk mengoleskan bubuk warna kepada turis Jepang tersebut.
Sang turis wanita terus-terusan berteriak kesakitan, tetapi tingkah para lelaki yang melakukan hal tidak bermoral tersebut malah terlihat begitu menikmati.
Para Korban Pelecehan di Festival Holi India Buka Suara
Setelah video turis Jepang yang mengalami pelecehan di Festival Holi India viral, beberapa korban yang pernah mengalami hal serupa buka suara.
Seorang gadis bernama Meenakshi Iyer bercerita pada The Straits Times, bahwa dia sudah beberapa kali mendapat perlakuan tidak menyenangkan di festival tersebut.
Memang bukan sampai ke hal-hal pelecehan, tetapi dia mengungkapkan apa yang terjadi membuatnya merasa sangat buruk.
Sejak umur 13 tahun, dia tidak lagi menyukai festival Holi.
Dia begitu trauma saat mendapatkan perlakuan dilempari balon berisi urin, menarik rambutnya, tubuhnya, pakaiannya, tangannya, oleh orang asing.
Pengalaman tidak menyenangkan lain juga dirasakan oleh Natasha Ramarathnam.
Dia bahkan mengatakan, bahwa sudah tidak mengikuti festival holi lagi lebih dari 30 tahun.
Saat itu, di masa remaja, dia mendapatkan pelecehan seksual dari seseorang yang usianya tak terpaut jauh darinya.
Ramarathnam menceritakan, awalnya seseorang tersebut mendatangi untuk mengoles warna. Pertama di tangan, lalu seseorang tersebut menarik kaus yang dikenakannya dan mengoleskan warna di dalamnya.
Seiring waktu berlalu dan ketika dia mulai paham, dia baru menyadari bahwa tindakan tersebut adalah kasus pelecehan seksual klasik.