Jokowi berbicara tentang kesulitan yang dihadapi pemerintah dalam impor beras.
Jokowi mengungkapkan bahwa saat ini krisis pangan mengancam negara-negara di seluruh dunia.
Beberapa negara bahkan sudah mulai membatasi ekspor produk pangan mereka.
Menurutnya, banyak negara yang sekarang lebih fokus pada menyelamatkan pasokan pangan dalam negeri daripada mencari keuntungan dari ekspor pangan.
Contohnya adalah India, yang sebelumnya terkenal sebagai eksportir beras besar, sekarang telah menghentikan ekspor berasnya.
Jokowi menjelaskan bahwa saat ini sudah ada 19 negara yang membatasi ekspor pangan mereka dengan tujuan untuk melindungi pasokan pangan dalam negeri dan memenuhi kebutuhan masyarakatnya sendiri.
Ia juga menyatakan, bahwa impor beras dilakukan untuk memperbesar cadangan strategis beras dalam negeri.
Akan tetapi, mendapatkan pasokan beras di pasar global telah menjadi sangat sulit.
Dulu, banyak negara yang bersedia menjual beras kepada Indonesia, tetapi kini situasinya berbeda.
Presiden juga menyampaikan bahwa setiap negara saat ini sedang berfokus pada menyelamatkan pasokan pangan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya sendiri, dan ini adalah kenyataan yang harus diterima.
Dia meminta para akademisi di Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mencari solusi atas masalah ketersediaan pangan ini dengan meningkatkan produktivitas pertanian.
Jokowi juga mengungkapkan bahwa IPB telah mengembangkan varietas padi yang mampu menghasilkan 12 ton beras per hektar sawah.
Ia mendorong Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menerapkan perkembangan tersebut kepada para petani.
Impor Beras RI Capai 1.59 Ton Selama Sembilan Bulan
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa selama periode Januari hingga Agustus 2023, Indonesia telah impor beras sebanyak 1,59 juta ton.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa beras tersebut berasal dari tiga negara utama, yaitu Thailand, Vietnam, dan India.
Amalia menjelaskan, “Perkembangan impor komoditas beras dari Januari hingga Agustus 2023 sejumlah 1,59 juta ton, dengan dominasi oleh jenis beras semi milled or wholly milled rice (HS 10063099) yang mencapai 88,52 persen.”
Dalam data yang disediakan, impor beras terbanyak berasal dari Thailand, dengan volume mencapai 800.000 ton atau sekitar 50,36 persen dari total impor beras.
Negara impor beras terbesar kedua adalah Vietnam, yang menyumbang sekitar 674.000 ton atau sekitar 42,33 persen dari total impor.
“Kemudian, impor beras ketiga terbanyak berasal dari India, dengan kontribusi sebesar 4,16 persen atau sekitar 66.000 ton,” tambahnya.
Sementara itu, jumlah sisanya berasal dari Pakistan sebanyak 45 ribu ton atau sekitar 2,85 persen, dan negara-negara lainnya menyumbang sekitar 5 ribu ton atau sekitar 0,30 persen dari total impor beras yang dilakukan oleh Indonesia.