Pengusaha Ong Beng Seng, terjerat dalam kasus korupsi S. Iswaran yang menjabat sebagai Menteri Perhubungan di Singapura.
Biro Investigasi Praktik Korupsi (Corrupt Practices Investigation Bureau/CPIB) meminta pengusaha Ong Beng Seng untuk memberikan informasi mengenai interaksi antara dirinya dan Iswaran.
Ong adalah seorang pengusaha hotel yang sangat berpengaruh di Singapura. Pada tahun 2022, ia masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Singapura.
Menurut Forbes, kekayaannya pada tahun 2022 mencapai US$ 1,75 miliar atau sekitar Rp 26,1 triliun (kurs Rp 14.929).
Pengusaha Ong Beng Seng Miliki Banyak Hotel Terkenal di Singapura
Dilansir dari Time pada Sabtu (14/7/2023), Ong Beng Seng, yang berasal dari Malaysia dan pindah ke Singapura adalah pemilik beberapa hotel terkenal di Singapura di bawah bendera Hotel Properties Ltd.
Saat ini, pengusaha Ong Beng Seng menjabat sebagai Managing Director Hotel Properties Limited.
Beberapa hotel yang dimiliki oleh Ong di Singapura antara lain Four Seasons Hotels & Resorts Singapura dan Hotel Hilton Singapura.
Selain itu, pengusaha Ong Beng Seng juga mengembangkan kondominium mewah bernama Nassim Jade di Singapura.
Tidak hanya di Singapura, Four Seasons Hotels & Resorts juga memiliki cabang di Maladewa dan Seychelles. Hotel Properties juga mengembangkan kondominium mewah, yaitu Burlington Gate di Mayfair, London.
Pada tahun lalu, Ong dan perusahaannya, Hotel Properties, melakukan pembelian aset properti bersama perusahaan investasi milik negara Singapura, Temasek.
Pada bulan Mei 2022, keduanya secara resmi membeli aset real estate raksasa milik Singapore Press Holdings senilai US$ 2,8 miliar.
Meskipun bukan kelahiran Singapura, Ong telah lama tinggal di Singapura sejak usia empat tahun pada tahun 1992. Ia mendapatkan pendidikan di Sekolah Anglo-Cina dan menjadi seorang atlet loncat jauh di sekolah tersebut.
Ong tidak sendirian dalam dunia bisnis yang berpengaruh di Singapura. Istrinya, Christina Ong, juga merupakan seorang pengusaha yang terkenal.
Christina menjalankan beberapa bisnis, termasuk Como Hotels & Resorts, Club 21 yang merupakan kerajaan ritel, dan perusahaan pembuat tas tangan terdaftar di London, yaitu Mulberry.
Ong Beng Seng baru-baru ini terlibat dalam kasus korupsi setelah memberikan keterangan kepada Biro Investigasi Praktik Korupsi (Corrupt Practices Investigation Bureau/CPIB) mengenai interaksinya dengan Menteri Perhubungan Singapura, S. Iswaran.
Menurut laporan yang dikutip dari CNN pada Minggu (15/7/2023), Iswaran juga diduga terlibat dalam kasus korupsi yang sama. CPIB melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peran Iswaran dalam kasus tersebut.
Pengusaha Ong Beng Seng Sempat Tinggalkan Singapura
Iswaran ditangkap pada tanggal 11 Juli 2023 dan kemudian dibebaskan dengan jaminan, demikian yang disampaikan oleh Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) melalui pernyataan yang dikirim melalui email pada Jumat malam (14/7/2023).
Ini merupakan penangkapan pertama seorang menteri di Singapura.
Pengusaha perhotelan Ong Beng Seng, yang juga merupakan salah satu orang terkaya di Singapura, juga ditangkap pada hari yang sama dan dilepaskan dengan jaminan dalam kasus yang sama, seperti yang dikonfirmasi oleh CPIB seperti yang dilansir oleh AFP.
CPIB belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penyelidikan kasus tersebut. Kasus ini mengejutkan negara kecil yang kaya akan penduduknya dan jarang terjadi kasus korupsi di kalangan pejabat dan warganya.
Para menteri dalam kabinet Singapura mendapatkan gaji yang tinggi seperti bos perusahaan swasta guna mencegah korupsi di kalangan pegawai pemerintahan.
Penyelidikan terhadap Menteri Perhubungan Singapura ini menjadi diketahui oleh publik setelah terungkap bahwa Ong juga sedang diselidiki dalam kasus korupsi yang sama.
Pengusaha Ong Beng Seng adalah managing director dari Hotel Properties Limited (HPL), yang memiliki sejumlah hotel mewah dan resor di berbagai lokasi di Asia dan Pasifik.
Dalam laporan yang diberikan kepada Singapore Exchange pada hari Jumat, perusahaan tersebut mengatakan bahwa Ong telah menerima surat peringatan penangkapan dari CPIB dan kemudian mengajukan pembebasan dengan jaminan.
Meskipun biasanya paspor tahanan disita, Ong diberikan izin khusus untuk meninggalkan Singapura pada hari Jumat sebelumnya.
CPIB mengizinkan tahanan untuk bepergian ke luar negeri dengan pertimbangan “kasus per kasus” setelah Ong menambahkan uang jaminan sebesar Sg$100.000 ($76.000).
CPIB menyatakan bahwa setelah kembali dari luar negeri, pengusaha Ong Beng Seng diwajibkan untuk melapor ke CPIB dan menyerahkan paspornya kepada biro tersebut.
Ong, seorang warga negara Malaysia yang tinggal tetap di Singapura, telah membantu membawa ajang Formula One Grand Prix ke Singapura pada tahun 2008.
Perusahaan swasta yang dikelolanya, Singapore GP, dan lembaga pemerintah, Singapore Tourism Board, memperbarui kontrak penyelenggaraan F1 hingga tahun 2028 pada tahun lalu.
Sementara itu, Iswaran diperintahkan untuk mengambil cuti oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong setelah CPIB mengatakan bahwa menteri tersebut “sedang membantu” dalam penyelidikan yang sedang berlangsung.
Perlu dicatat bahwa CPIB telah meminta izin dari Perdana Menteri Lee untuk melakukan investigasi formal yang melibatkan pemeriksaan terhadap Iswaran dan beberapa orang lainnya.