Insiden naas terjadi saat penumpang kapal penyeberangan Gowa terjatuh ke sebuah sungai.
Peristiwa tersebut terjadi saat seorang warga bernama Satriani menaiki perahu penyebrangan.
Korban bersama penumpang lain saat itu bermaksud menuju Taeng, Kabupaten Gowa dari Malengkeri, Makassar.
Insiden penumpang kapal penyeberangan Gowa terjatuh ke sungai itu sendiri terjadi pada Minggu 22 Januari 2023.
Mendengar ada kabar penumpang jatuh dari kapal, tim SAR langsung bergegas ke lokasi untuk menemukan dan mengevakuasi korban.
“Tim kami sudah dikerahkan ke untuk lokasi untuk mencari korban yang terjatuh ke sungai,” kata Kepala Basarnas Makassar, Djunaidi.
Tim SAR yang tiba di lokasi langsung melakukan pencarian terhadap korban dengan menggunakan perahu karet dan peralatan selam.
“Saat ini, tim SAR masih berusaha mencari korban bersama potensi SAR di lokasi,” ujar Djuanidi.
“Semoga korban bisa ditemukan secepatnya,” sambungnya.
Sontak kabar penumpang kapal penyeberangan Gowa yang jatuh ke sungai Jeneberang ini menggemparkan warga setempat.
Penumpang Kapal Penyeberangan Gowa Terjatuh ke Sungai, Basarnas Turun Tangan
Basarnas Sulawesi Selatan (Sulsel) langsung melakukan pencarian penumpang kapal penyeberangan Gowa.
“Ini sudah ada bantuan dari tim SAR. Jam 1 masuk infonya (korban terjatuh),” kata Ka SPKT Polsek Tamalate Makassar, Aiput Achmadi, dikutip dari Detik.com.
Proses pencarian dilakukan bersama warga sekitar dengan menaiki perahu.
Adapun Basarnas dibantu oleh warga melakukan pencarian fokus pada lokasi terakhir kali korban terjatuh.
Djunaidi mengatakan saat ini tim telah berada di lokasi dan sedang melakukan pencarian. Ia pun berharap semoga dengan tindakan cepat yang dilakukan korban segera ditemukan.
“Semoga korban bisa segera ditemukan,” harap Djunaidi terkait pencarian korban yang terjatuh di kapal.
Sejauh ini tim Rescue Basarnas Sulsel menggunakan perahu karet dan peralatan selam, dan pendukung peralatan lainnya masih dalam tahap pencarian korban di sekitar area Sungai Jeneberang.
Sementara itu menurut penuturan warga sekitar jika korban kerap berhalusinasi akan dibunuh seseorang.
“Berhalusinasi, kadang ada yang bunuh, ada mau tembak, ada mau tikam, sudah sering itu tiap malam,” kata Achmadi, salah satu warga sekitar.
Basarnas sendiri saat ini sudah mengerahkan personelnya dengan peralatan lengkap seperti salah satunya adalah perahu karet dan alat pendeteksi.