Pemerintah Thailand mengumumkan bahwa 12 warganya telah kehilangan nyawa dalam perang Hamas vs Israel yang sedang berkecamuk.
Saat ini, Thailand tengah mengupayakan rencana evakuasi bagi warganya yang berada dalam bahaya.
Kondisi ini semakin memperburuk situasi di tengah perang yang tengah memakan korban.
Warga Thailand di Antara Perang Hamas vs Israel
Kabar tragis tersebut disampaikan oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Kanchana Patarachoke.
Menurutnya, Kedutaan Besar Thailand di Israel mendapatkan informasi mengenai kematian 12 warga Thailand tersebut dari pihak yang mempekerjakan mereka.
Selain itu, delapan warga Thailand lainnya juga mengalami luka-luka akibat perang ini, sementara 11 orang lainnya bahkan disandera oleh pihak-pihak yang terlibat dalam konflik ini sejak perang meletus.
Perang Hamas vs Israel ini menjadi salah satu konflik yang sangat berdampak bagi warga Thailand di Israel.
Dalam sebuah laporan yang dikutip oleh kantor berita AFP, Senin (9/10/2023), diketahui bahwa ada sekitar 30.000 pekerja Thailand yang bekerja di Israel, terutama dalam sektor pertanian.
Menteri Tenaga Kerja Thailand, Phiphat Ratchakitprakarn, mengungkapkan bahwa pasukan Israel telah mulai memindahkan pekerja-pekerja ini dari zona yang dianggap berbahaya.
“Saat ini, ada sekitar 1.099 orang yang telah mendaftar untuk pulang ke Thailand,” kata Phiphat dalam sebuah wawancara di televisi Thailand.
“Dari jumlah itu, sekitar 5.000 pekerja berada di zona pertempuran,” tambahnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Kanchana, juga mengumumkan bahwa pesawat angkatan udara Thailand telah disiapkan untuk melakukan evakuasi warganya.
Meskipun begitu, tanggal dan detail lainnya masih dalam proses perencanaan.
Sementara itu, jumlah korban jiwa di Israel dan Gaza terus bertambah sejak Hamas melancarkan serangan besar-besaran pada Sabtu (7/10).
Berdasarkan laporan Reuters dan Alarabiya News, Senin (9/10/2023), telah tercatat lebih dari 1.100 orang tewas akibat konflik ini.
Israel pun melakukan serangan balasan dengan menggempur wilayah Jalur Gaza setelah Hamas terus meluncurkan serangan ke wilayah Israel.
Perang Hamas vs Israel ini dianggap sebagai salah satu yang paling berdarah dalam sejarah Israel.
Meskipun pemerintah Israel belum merilis secara resmi jumlah korban tewas, laporan media-media Israel menyebutkan bahwa sedikitnya 700 orang, termasuk anak-anak, tewas di wilayah Israel.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, menyebutnya sebagai ‘pembantaian warga sipil tidak berdosa yang terburuk dalam sejarah Israel’.