Seorang TKI asal Trenggalek meninggal dunia akibat insiden dua perguruan silat bentrok di Taiwan.
Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami luka tusuk di bagian punggungnya.
Kepala Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, yaitu Bapak Umtingah, mengonfirmasi bahwa korban yang meninggal adalah seorang penduduk desa mereka.
Beliau menjelaskan, “Informasi yang kami terima membenarkan bahwa yang meninggal adalah warga Karanggandu. Korban merupakan saudara kembar, dan saudara kembar lainnya juga mengalami luka, seperti yang telah dilaporkan,” pada hari Selasa, tanggal 5 September 2023.
Umtingah menyampaikan bahwa saat ini mereka belum dapat memberikan konfirmasi lebih lanjut kepada keluarga korban terkait detail insiden perguruan silat bentrok di Taiwan ini.
“Kami belum memiliki informasi lengkap mengenai bagaimana peristiwa ini terjadi. Keluarga korban juga masih belum dapat dihubungi, dan kami sangat memahami situasi ini,” terangnya.
Kepala Desa menjelaskan bahwa korban yang telah meninggal adalah kakak dari saudara kembar yang juga menjadi korban.
Korban yang meninggal telah dua kali bekerja di Taiwan, sedangkan adiknya telah lama bekerja di sana, hanya saja adiknya menyusul korban di kemudian hari.
Hingga saat ini, pihak desa masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Trenggalek serta pemerintah pusat terkait tindak lanjut dari kejadian tersebut.
“Kami akan menunggu petunjuk lebih lanjut dari pihak berwenang,” tambahnya.
Perguruan Silat Bentrok di Taiwan
Insiden dua perguruan silat bentrok di Taiwan dilaporkan oleh jaringan berita FTV Taiwan.
Insiden perguruan silat bentrok di Taiwan ini terjadi di Stasiun Kereta Api Changhua, Kota Changhua, Taiwan.
Melibatkan puluhan orang dari dua perguruan silat yang saling serang dengan senjata tajam seperti pisau dan tongkat.
Akibat kejadian tersebut, seorang pekerja migran berusia 32 tahun ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka tusuk di bagian punggungnya.
Seorang korban lainnya mengalami luka serius dan harus dirawat di rumah sakit.
Kepala Pemadam Kebakaran Distrik Timur Changhua, Bai Yongwen, mengatakan, “Ambulans tiba di lokasi kejadian dan menemukan seorang pasien tanpa tanda-tanda kehidupan. Pasien tersebut berusia sekitar 32 tahun dan merupakan pekerja migran asing.”
Pihak kepolisian setempat segera merespon kejadian tersebut dengan mengirimkan tim reaksi cepat ke lokasi untuk menangani situasi.
Polisi berhasil mengamankan puluhan orang dari kedua kelompok perguruan silat yang terlibat dalam insiden tersebut.
Dalam perkembangan lebih lanjut, polisi di Kota Taichung berhasil menangkap tersangka utama yang berusia 24 tahun, yang diduga melakukan tindak pidana pembunuhan.
Sementara itu, 15 orang lainnya yang terlibat dalam bentrokan tersebut telah diserahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Changhua untuk proses hukum lebih lanjut.