Setidaknya 149 orang tewas ketika warga berdesakan merayakan pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan, pada Sabtu, 29 Oktober 2022.
Kejadian bermula ketika warga mulai memadati kawasan Itaewon menggunakan berbagai kostum horor.
Mereka sangat antusias karena ini merupakan pesta Halloween di itaewon perdana setelah terhalang pandemi Covid-19 selama tiga tahun.
Kian malam, para warga kian membeludak.
Hingga akhirnya sekitar pukul 22.20 waktu setempat, kondisi semakin parah di salah satu jalan sempit yang menanjak pada pesta Halloween di Itaewon.
Saat itu, sejumlah orang yang sudah berada di bagian atas jalan ternyata terjatuh, menimpa massa di bawahnya.
Di tengah kepanikan, para pengunjung saling injak.
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai pesta halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan.
Fakta Seputar Pesta Halloween
Pesta Halloween di Itaewon berubah menjadi tragedi, karena setidaknya 151 orang tewas. Apa itu pesta Halloween? Berikut sejarahnya.
Halloween dirayakan setiap 31 Oktober di berbagai belahan dunia. Pada pesta Halloween biasanya orang-orang berdandan seram.
Halloween sendiri ternyata asal-muasalnya bukan dari pesta kostum. Halloween bermula dari sebuah perayaan tahun baru.
Cerita berawal dari festival Celtic di Samhain dari 2.000 tahun lalu, yang saat ini disebut tanah Irlandia.
Dulunya, masyarakat di sana merayakan tahun baru setiap malam 31 Oktober.
Hari saat akhir musim panas, dan dimulainya musim dingin yang gelap.
Masyarakat percaya, satu malam sebelum tahun baru di tanggal 1 November, batasan antara dunia orang hidup dan mati jadi samar.
Masyarakat pun percaya, roh-roh dunia lain akan kembali ke bumi dan menimbulkan kerusakan.
Untuk memperingati hari itu, dulunya bangsa Celtic membuat api unggun besar dan membakar tanaman serta hewan sebagai persembahan.
Selama perayaan itulah mereka mengenakan kostum biasanya terdiri atas kepala dan kulit binatang.
Gunanya, untuk menghalau para hantu agar tak mengganggu mereka.
Baca Juga : Danilla Riyadi diteror Pinjaman Online
Pesta Halloween Identik dengan Kostum Menyeramkan
Saat ini perayaan pesta Halloween identik dengan permainan kostum.
Terlebih saat akhir tahun 1800-an, saat Amerika menjadikan Halloween sebagai hari raya.
Dari sanalah hari Halloween diubah dari menyeramkan jadi menyenangkan dengan pesta kostum, hiasan labu, dan juga ungkapan ‘Trick or Treat’.
Di sekitar abad ke-18 dan ke-19, kostum Halloween didasarkan atas referensi dari makhluk supranatural atau monster-monster di cerita rakyat.
Baru pada tahun 1930-an, kostum mulai dikembangkan mengikuti karakter dari film atau tokoh populer dunia, hingga saat ini.
Pesta Halloween jadi malam yang menyenangkan untuk berpesta, baik bagi anak kecil ataupun orang dewasa.
Selebriti dunia juga sangat menantikan hari Halloween yang jatuh tiap tanggal 31 Oktober itu.
Top model dunia Heidi Klum misalnya setiap tahunnya selalu hadir dengan kostum Halloween yang seram dan spektakuler.
Pada Halloween 2020, Heidi menjelma menjadi alien dengan usus dan otak jadi-jadian. Sedangkan di 2021, mantan istri Seal itu berdandan bak zombie.
Menyedihkannya, perayaan Halloween pada 2022 ini menimbulkan tragedi di Itaewon, Korea Selatan.
Adapun korban jiwa di tragedi pesta Halloween di Itaewon menjadi 151 orang. Sebagian besar korban meninggal dunia adalah remaja.
Pada Minggu, 30 Oktober 2022, mereka meninggal ketika para pengunjung membludak di gang sempit di distrik Itaewon.
Pihak berwenang masih menyelidiki apa yang menyebabkan insiden itu.
19 Warga Negara Asing Tewas dalam Pesta Halloween di Itaewon
Tragedi Pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, menyebabkan 151 orang meninggal dunia.
Kemungkinan jumlah tersebut masih akan bertambah. Pasalnya, banyak orang yang harus dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi kritis.
Korban yang meninggal dunia hingga mengalami luka serius juga bukan hanya berasal dari Korea Selatan.
Tercatat ada 19 warga negara asing yang menjadi korban jiwa dalam tragedi yang terjadi Sabtu malam, 29 Oktober 2022 waktu setempat itu.
Lantas, kenapa tak sedikit WNA yang tewas dalam tragedi itu? Salah satu faktornya karena banyak para turis asing yang iikut dalam pesta Halloween di itaewon tersebut.
Itaewon merupakan distrik tempat para ekspatriat pelesiran dan kumpul-kumpul di Seoul.
Itaewon terletak di Yongsan-gu. Berada di selatan Myeongdong dan di utara Sungai Han.
Itaewon merupakan salah satu distrik di Seoul yang populer sebagai tempat kumpul anak-anak muda dari berbagai lapisan.
Pengunjungnya bukan hanya orang Korea, banyak turis asing yang kerap nongkrong di Itaewon.
Tidak heran, sebab Itaewon juga menjadi kawasan ramah turis asing.
Tempat ini juga populer dengan berbagai restoran masakan internasional.
Tentu bukan hanya restoran, Itaewon juga dilengkapi dengan bar, toko hingga klub yang kerap melayani orang asing.
Kegiatan Halloween Party sendiri memang kerap digelar di Itaewon.
Hanya saja, sejak pandemi menyerang acara party tersebut tidak digelar hampir tiga tahun.
Baru di tahun ini pesta Halloween di Itaewon kembali digelar.
Tentunya, antusiasme warga, baik itu masyarakat lokal maupun asing membuat tempat ini dipenuhi manusia.
Banyak juga turis mancanegara yang ikut serta dalam pesta Halloween di Itaewon.
Mengingat Itaewon juga jadi tempat yang kerap didatangi turis asing.
Itaewon punya sejarah tersendiri jadi pusat nongkrong para turis asing di Korea Selatan.
Mulanya daerah ini adalah pemukiman biasa yang diduduki penjajah Jepang. Setelah perang, Jepang dipaksa keluar.
Daerah ini kemudian diduduki tentara Amerika yang mendirikan pangkalan di dekatnya.
Tentu saja, tentara Amerika dari pangkalan, bersama dengan pelancong dari seluruh dunia, berkumpul di sini selama bertahun-tahun.
Mereka menikmati suasana pesta dan cita rasa internasional yang unik di Korea Selatan.
Itaewon adalah satu-satunya tempat di Seoul di mana Anda tidak akan dikelilingi oleh orang Korea, tapi malah dikelilingi sebagian besar oleh orang asing.
Bahkan nama Itaewon, yang berarti “pohon pir besar” juga muncul setelah Perang Korea untuk tentara kaya yang tinggal di daerah sekitarnya.
Jika ingin berkunjung ke distrik ini, datanglah pada malam hari dan akhir pekan.
Di waktu tersebut, penduduk setempat, orang asing, dan tentara Amerika berkumpul untuk berbelanja, makan, dan berpesta.
Di masa lalu, sebagian besar penduduk Seoul menghindari Itaewon.
Pasalnya, daerah ini memiliki reputasi yang buruk sebagai distrik kumuh dan pengunjung internasional dan tentara Amerika yang ingin berpesta dan menimbulkan masalah.
Namun, dalam dekade terakhir, area tersebut telah terdiversifikasi, dibersihkan, dan bisnis baru telah masuk.
Restoran dan tempat makan kelas atas telah pindah menggantikan area yang dulu kumuh. Restoran dan toko sekarang berjejer di gang utama dan gang belakang Itaewon.
Secara harfiah setiap bangunan yang berjajar di jalan utama adalah toko, bar, atau restoran.
Pengunjung akan terkejut menemukan banyak pilihan restoran yang menyajikan masakan internasional otentik Turki, Pakistan, Meksiko, Republik Ceko, dan banyak lagi.
Sebagian besar restoran ini ditemukan di sepanjang jalan di belakang Hotel Hamilton dekat pintu keluar dua Stasiun Itaewon.
Mereka yang menjelajah lebih jauh ke atas bukit dari Stasiun Itaewon akan menemukan jalan ke daerah yang dulunya kumuh dan dikenal sebagai “Hooker Hill.”
Daerah ini dulunya penuh dengan rumah bordil yang didirikan khusus untuk pelanggan militer AS.
Banyak dari tempat-tempat ini telah ditutup, tapi ada beberapa juga yang masih berdiri.
Sejak saat itu, area tersebut telah diubah menjadi pusat komunitas gay Korea.
Itaewon adalah satu-satunya tempat di Seoul dimana homoseksualitas ditoleransi secara terbuka.