Kabar PHK karyawan Meta kini tengah menggegerkan publik dunia. Tak tanggung-tanggung, sekitar 11.000 karyawan telah diberhentikan secara massal.
Membayangkan hingga sebelas ribu pekerja yang tiba-tiba nganggur terkadang sangat menyedihkan. Namun, kabarnya induk perusahaan Facebook juga Whatsapp juga tak mampu berbuat banyak.
Mark Zuckerberg Bayar Kompensasi Gaji atas PHK Karyawan Meta Miliknya
Dalam pernyataan resminya, Mark mengutarakan permintaan maaf atas kejadian tersebut. CEO Meta itu juga menyampaikan segala dukungan bagi mantan karyawan.
Tak hanya melalui tulisan, Mark akan membayar kompensasi gaji secara penuh. Bukan hanya mantan karyawan yang ada di Amerika Serikat saja, namun seluruh karyawan yang di PHK.
Pembayaran Pesangon Bagi PHK Karyawan Meta
Melalui blog perusahaan, Mark mengungkap jika sejumlah pesangon telah disiapkan untuk PHK karyawan Meta. Untuk detailnya ialah sebagai berikut;
- Pembayaran gaji karyawan dengan rentang waktu 16 Minggu gaji pokok
- Penambahan pembayaran gaji dua minggu setiap tahun
- Membayar sisa cuti yang kemungkinan masih dimiliki karyawan
- Pencairan jatah saham
- Hingga memberikan jaminan asuransi kesehatan bagi karyawan beserta keluarga selama enam bulan.
Sebagai wujud tanggung jawab, Mark bahkan akan memberikan dukungan karir. Berupa akses lebih dulu menuju prospek pekerjaan yang belum terpublikasi pada vendor eksternal.
Kompensasi PHK karyawan Meta ini dipertegas Mark akan diberikan juga bagi pekerja yang berasal dari luar negeri. Meta juga akan menindaklanjuti sesuai Undang-Undang ketenagakerjaan setempat.
PHK Karyawan Meta dan Alasan Dibalik Perubahan Nama Facebook Inc
Sebelumnya, Facebook meluncurkan tanda Meta baru di kantor pusat perusahaan. Yakni, Menlo Park California, Kamis 28 Oktober 2021 lalu.
Nama Facebook Inc ditengarai berubah jadi Meta Platforms Inc., yang lebih dikenal dengan Meta. Kabarnya penyematan nama Meta adalah wujud komitmen sang CEO.
Komitmen tersebut berkaitan dengan pengembangan teknologi masa depan. Berdasarkan hal ini pulalah Sang CEO berniat untuk menyetop perekrutan karyawan baru.
Faktanya, bukan hanya menyetop perekrutan saja. Tapi justru pemangkasan hubungan kerja hingga 11.000 karyawan yang datang dari seluruh penjuru dunia.
Fokus Dengan Sedikit Orang
Terkait kabar PHK karyawan Meta dirinya menilai, ia ingin lebih fokus dengan sedikit orang untuk ikut andil dalam proyek yang ia kembangkan.
Kabarnya, tahun depan dirinya akan memulai fokus tersebut. Mark menambahkan, jika pembekuan perekrutan ini bakal diperpanjang pada kuartal pertama. Namun, akan ada beberapa pengecualian.
Dikatakan, bisnis penjualan inti Meta tersandung oleh perubahan privasi, yang diterapkan oleh Apple. Yaitu soal anggaran yang diperketat, hingga kompetitor baru yang lebih agresif.
Padahal, Meta telah menggelontorkan miliaran dollar guna membangun versi internet masa depan. Proyek ini kerap disebut metaverse.
Proyek yang mungkin saja masih harus menunggu bertahun-tahun, agar pasar luas mampu menerima proyek anyar tersebut.
Penurunan Pemasukan Sebagai Alasan PHK Karyawan Meta
Selain akan fokus pada orang-orang tertentu atau yang berjumlah sedikit, Mark juga memberikan sejumlah alasan, kenapa ia memutuskan hubungan kerja yang jumlahnya cukup fantastis.
Ia mengurai, bulan lalu perusahaannya membukukan pendapatan kuartalan kedua yang anjlok. Nilainya bahkan hanya mampu menjangkau seperempat dari laba sebelumnya.
Laba yang bernilai hingga US$1 triliun tahun lalu hanya mampu diperoleh US$250 miliar saja. Pendapatan ini turun hingga 75 persen. Wajar, jika kemudian pemilik Meta kalang kabut.
Ledakan Pandemi dan Kembalinya Aktivitas ke Mode Normal
Kondisi yang diungkapkan Mark memang sangat rasional. Ledakan pandemi kala itu membuat penilaian orang-orang berubah secara drastis.
Saat orang-orang dalam masa lockdown, Meta memberikan kontribusi finansial lebih banyak. Utamanya bagi orang-orang yang tetap tinggal dirumah, tetapi tetap produktif lewat gadget mereka.
Akan tetapi, ketika pandemi telah berakhir maka orang-orang kembali pada aktivitas mereka. Alhasil kebiasaan ini turut berdampak pada pendapatan Meta yang kemudian mulai goyah.
Pada masa transisi, pemilik dua platform terkemuka itu juga menghadapi kegagalan atas inflasi yang tinggi. Bahkan, kenaikan suku bunga yang dinilai lebih cepat.
Mark, kembali mengungkapkan jika hal ini tidak sesuai yang ia harapkan. Tak hanya soal perdagangan online saja, tapi juga penurunan ekonomi makro, melonjaknya persaingan hingga hilangnya sinyal iklan.
Serangkaian kejadian tersebut membuat pendapatan perusahaan Mark jatuh, atau jauh dari target yang direncanakan.
Sebagaimana diketahui, iklan online sejak pandemi adalah sumber pendapatan paling besar. Akibat penurunannya, ekonomi menjadi lambat hingga prospek yang suram untuk Meta.
Setidaknya, penurunan di kuartal pertama dirasa begitu berat. Penurunan inilah yang kemudian disinyalir adalah yang paling besar sepanjang sejarah Meta.
Mark Zuckerberg Sampaikan Permintaan Maaf
Mark menyampaikan dirinya ingin agar Meta menjadi perusahaan yang lebih ramping juga efisien. Yakni, dengan memotong pengeluaran diskresioner.
Bahkan, berencana untuk memperpanjang pembekuan perekrutan sampai Q1 tahun 2021. Ia juga meminta maaf atas keputusan yang telah ia buat.
Mark ditengarai meminta maaf dengan mengirimkan sebuah note kepada 47 ribu karyawannya. Tak lupa ia sematkan alasan hingga langkah kedepan yang akan diambil.
Ia juga menuliskan permohonan maaf melalui postingan resminya. Ia betul-betul membuat keputusan yang berat terkait PHK karyawan Meta tersebut.
Sehingga jelas sudah jika dua alasan kuat terjadinya PHK karyawan Meta ini ialah soal finansial dan pengembangan proyek agar lebih efisien.
Ungkapan Emosional Sang CEO
Mark mengutarakan momen ini cukup menggetarkan hati. Ia sadar tak hanya 11 ribu karyawan saja yang kehilangan pekerjaan.
Namun, rasa kehilangan pula atas kerjasama, partner atau solidaritas yang sebelumnya terjalin disana. Mark menyebut memang tidak ada jalan lain selain PHK ini.
Berkali-kali juga Mark sangat berterimakasih atas kontribusi yang mereka (eks karyawan) lakukan selama ini, bagi perusahaannya.
Mark Yakin Bakal Sukses Kedepannya
Tanpa mengecilkan jasa para karyawannya, Mark mengungkap jika bisnis inti perusahaan ialah yang paling menguntungkan. Yakni, dengan potensi yang besar di masa mendatang.
Dirinya juga mengklaim, perusahaanya bakal jadi paling terdepan dalam pengembangan teknologi. Khususnya untuk menentukan masa depan koneksi sosial hingga platform komputasi.
Mark optimis telah melakukan pekerjaan penting secara historis. Ia meyakini suatu saat akan keluar dari keterpurukan menjadi lebih kuat dan tangguh.
PHK Massal Di Beberapa Platform Digital
Dilansir dari berbagai sumber, pemutusan hubungan kerja tidak hanya terjadi di tubuh Meta saja. Namun, ada beberapa platform digital yang melakukannya.
Perusahaan lain yang melakukan PHK massal ini diantaranya ialah; Twitter dan Microsoft Corp. Bahkan, disebutkan jika Twitter akan diambil alih oleh Elon Musk dengan perombakan yang kacau.
Minggu lalu, perusahaan burung biru itu dikabarkan memberhentikan hingga 3250 orang karyawannya. Jumlah ini ditengarai hampir separuh dari total karyawan yang ada disana.
Dalam suatu bisnis, pastinya akan mengalami fase naik-turun. Bukan berarti yang tengah melejit bakal terus keatas. Tidak pula yang awalnya sedang terpuruk tak mampu bangkit.
Kejadian PHK Karyawan Meta ini tentu menjadi pembelajaran bagi banyak pihak, untuk tetap optimis menyongsong masa depan. Meskipun, seringkali kenyataan tak sejalan dengan harapan.