Akibat memakan pisang goreng beracun di Lampung Tengah, tiga warga dilaporkan meninggal dunia.
Ketiganya diketahui memakan sajian pisang yang dihidangkan dalam sebuah acara takziah.
Kejadian pisang goreng beracun di Lampung Tengah itu menggemparkan warga Punggur, Lampung Tengah pada Selasa 17 Januari 2023.
Selain tiga orang tewas, ada sejumlah warga yang harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami mual dan muntah.
lima korban yang masih satu keluarga takziah ke rumah D dan T, pasangan suami istri yang meninggal dunia. Diduga D dan T juga meninggal karena keracunan.
Di lokasi, mereka mencicipi pisang goreng yang ada di rumah. Hal tersebut diungkapkan salah satu korban, AJ (36).
“Awalnya datang ke acara takziah almarhum D dan T, kemudian saya bersama 5 orang ke bagian belakang rumah (dapur), dan di sana ternyata ada pisang goreng,” kata dia.
Saat itu ada lima korban yang mencicipi pisang goreng tersebut.
“Kemudian kami berlima sama-sama mencicipi pisang goreng itu, posisinya sudah dingin saat itu,” imbuhnya.
Menurut A, ia hanya sedikit mengigit pisang goreng dan karena rasanya pahit, ia pun langsung meludahkan pisang goreng tersebut.
“Karena rasanya pahit sekali, jadi saya ludahkan lagi, mungkin memang ada yang sempat tertelan,” bebernya.
Dihimpun dari berbagai sumber, sejumlah warga sempat mengalami muntah dan pusing berat akibat pisang goreng beracun di Lampung.
Pisang Goreng Beracun di Lampung Sebabkan 3 Orang Tewas, Polisi Ungkap Dugaan
Polisi sendiri kini tengah menyelidiki kasus pisang goreng beracun di Lampung yang menyebabkan 3 orang tewas.
Polisi sudah mengamankan barang bukti berupa pisang goreng yang terduga keracunan.
Saat ini Polres Lampung sedang menguji sisa pisang goreng dan peralatan masak yang menyebabkan tujuh orang keracunan
Sementara itu Camat Punggur, Sukistoro, mengatakan pihak RS telah melakukan otopsi luar korban yang meninggal.
Hasilnya adalah tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh semua korban.
“Pihak medis sudah tetapkan hasil otopsi luar malam itu juga,” kata Sukistoro.
“Diduga ada unsur ketidaksengajaan dalam pengolahan pisang goreng, mengingat usia pasutri sudah tua,” katanya.