BMKG memperkirakan intensitas hujan terus meningkat dalam kurun waktu beberapa hari ke depan. Potensi badai ekstrem tak dapat dihindari mulai Jumat hingga malam pergantian tahun.
Kepala BMKG Dwikorita memperingatkan potensi badai ekstrem ditandai hujan lebat mengguyur wilayah Jawa Barat bagian utara hingga ke Jawa Tengah.
Curah hujan diperkirakan lebih dari 150 ml dan terjadi seharian. Sehingga, masyarakat dan pemerintah daerah setempat harus mewaspadainya.
Dwikorita menyatakan bahwa masyarakat perlu mewaspadai hujan ekstrem. Hal tersebut disampaikan melalui konferensi pers secara daring.
Informasi Terjadinya Badai Ekstrem
Potensi badai ekstrem dengan hujan yang sangat lebat diperkirakan terjadi di beberapa wilayah, seperti:
- Banten bagian utara dan selatan
- DKI Jakarta bagian utara
- Sebagian wilayah Jawa Timur bagian utara
- Banten bagian barat
- DKI Jakarta bagian selatan
- Jawa Barat bagian selatan
- Daerah Istimewa Yogyakarta
- Jawa Tengah bagian selatan
- Jawa Timur bagian selatan
Dwikorita menegaskan bahwa potensi intensitas hujan ekstrem berbeda dengan potensi badai. Kondisi tersebut akan berlangsung mulai Jumat 29 Desember 2022 secara merata di area Jabodetabek.
Namun, cuaca ekstrem tersebut akan berlangsung terus dari sore hingga dini hari sampai pergantian tahun tepatnya tanggal 31 Desember 2022.
Pemicu peningkatan intensitas hujan berasal dari dinamika atmosfer sebagaimana telah terdata kemarin. Selain itu, juga dipengaruhi signifikannya aktivitas Monsun Asia.
Dwikora menekankan yang membedakan adanya peningkatan aktivitas Madden Julian Oscillation disertai fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.
Kondisi munculnya potensi badai ekstrem diperburuk dengan adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di wilayah sekitar Australia.
Hal tersebut akan meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang. Sehingga masyarakat diharapkan bisa merencanakan kegiatannya dengan baik serta beradaptasi dengan kondisi tersebut.
Apakah Potensi Badai Ekstrem Akibat Fenomena Baru?
BMKG membeberkan kemungkinan adanya fenomena baru soal hujan ekstrem yang akan terjadi tanggal 31 Desember hingga awal tahun baru.
Fenomena baru tersebut akan berdampak pada perubahan cuaca yang akan terjadi sejak malam tahun baru.
Perubahan cuaca menjelang pergantian tahun
Bibit siklon yang terletak di utara akan punah, namun ada tambahan muncul eks siklon tropis Ellie. Sehingga, fenomenanya menjadi berubah dibandingkan dengan cuaca kemarin.
Kepala BMKG meralat potensi badai ekstrem karena yang terjadi adalah hujan ekstrem. Awalnya cuaca tanggal 31 Desember 2022 diprediksi membaik, akan tetapi harus tetap waspada.
Kemudian, muncul kemungkinan prediksi aman tersebut berubah menjadi hujan ekstrem atau bisa di atas ekstrem.
Terjadinya perubahan cuaca yang signifikan perlu disampaikan kepada masyarakat walaupun hasilnya tidak sebaik prediksi tanggal sebelumnya.
Beberapa faktor yang mengharuskan masyarakat tetap waspada
BMKG minta masyarakat tetap Waspada karena beberapa alasan, seperti:
Monsun Asia
Adanya peningkatan aktivitas Monsun Asia bisa meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan. Hal tersebut diperkirakan terjadi di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.
Seruakan dingin Asia
Adanya intensifikasi seruakan dingin Asia bisa menyebabkan peningkatan kecepatan angin di permukaan wilayah Indonesia bagian barat dan selatan.
Sehingga meningkatkan potensi badai ekstrem atau BMKG menyebutnya hujan ekstrim di sekitar wilayah Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Aktivitas gelombang atmosfer
Terpantaunya beberapa aktivitas gelombang atmosfer atau sering disebut fenomena Medan Julian oscillation terbentuk bersama gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.
Kondisi tersebut berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia terutama bagian tengah dan timur.
Situasi potensi badai Extreme ini bisa saja terjadi sampai 4 Januari 2023 pada wilayah Jawa secara umum.
Himbauan Pemerintah Menghadapi Potensi Badai Ekstrem
Ada beberapa akibat setelah munculnya peringatan hujan ekstrem dari BMKG. Kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor tidak bisa dihindari lagi jika hujan turun secara ekstrem.
Oleh karena itu, pemerintah menghimbau masyarakat mewaspadai beberapa hal berikut ini:
Potensi terjadinya hujan lebat, petir, dan angin kencang
Mengutip Instagram @infoBMKG, wilayah Sumatera secara umum cerah berawan. Namun, untuk wilayah Jambi, Riau, berpotensi terjadinya hujan sedang pada 31 Desember 2022.
Sedangkan hujan lebat akan terjadi di wilayah Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Bukan potensi badai ekstrem, wilayah Jawa akan turun hujan sedang. Untuk wilayah Jawa Timur Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Barat Banten berpotensi terjadi hujan lebat.
Namun, cuaca bisa saja berubah sehingga akan terjadi hujan lebat petir dan angin kencang pada beberapa wilayah, seperti:
- Riau
- Kepulauan Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Himbauan tak rayakan tahun baru secara berlebihan
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Lutfi menghimbau agar masyarakat tidak merayakan malam tahun baru dengan pesta yang berlebihan.
Hal tersebut disampaikan berkaitan dengan potensi badai ekstrem yang akan terjadi di akhir tahun 2022.
Ahmad Lutfi mengungkapkan bahwa masyarakat tidak perlu menyalahkan kembang api saat pergantian tahun. Cukup merayakan berdoa bersama keluarga di tempat yang telah ditentukan.
Kapolda Jateng menjelaskan bahwa sudah melakukan pengamanan di sejumlah titik dengan menerjunkan 16.780 personal TNI dan Polri.
Mengurangi kegiatan di luar ruangan sangat dianjurkan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan cuaca ekstrem.
Satgas Kontijensi Polairud siagakan 625 personel
Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan bencana alam menjelang akhir tahun, Dit Polairud Polri telah menyiagakan 105 personel SAR.
Irjen Pol Indra Miza mengatakan bahwa penyiagaan personil tersebut termasuk antisipasi kontingensi operasi lilin 2022.
105 personal tersebut akan bersiaga setiap harinya baik untuk bencana banjir Jakarta maupun kemungkinan terjadinya kecelakaan fatal di wilayah perairan.
Sementara itu, jajaran Polair telah menyiapkan empat unit kapal untuk mengantisipasi potensi badai ekstrem menjelang akhir tahun.
Empat unit kapal tersebut berada di wilayah Polda Metro Jaya. Satu unit lagi berada di Pelabuhan Merak Bakauheni, Banten.
Korps Sabhara juga telah menyiapkan 220 personel untuk menghadapi cuaca ekstrem ini. Selain personel, terdapat 26 satwa k9 juga disiagakan untuk membantu sterilisasi.
Sementara itu, Korps Brimob juga telah menyiapkan 300 personel menjelang akhir tahun. Selain itu, Brimob juga menyiagakan 4 resimen sebagai cadangannya.
Perketat keamanan pelabuhan menjelang tahun baru 2023
Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi mengharapkan seluruh jajaran mengawasi kondisi pelabuhan untuk menghadapi cuaca ekstrem di beberapa wilayah.
Salah satu upaya dari ASOPS yaitu berkoordinasi mengatasi masalah terkait cuaca ekstrem. Salah satunya melakukan operasi terhadap kapal yang melebihi kapasitas.
Hal tersebut disampaikan Firman saat memimpin apel kesiapan Satgas kontinjensi. Irjen Indra Miza menghimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksakan aktivitas melintas laut.
Bagi para nelayan yang ingin tetap berlayar harus menunggu kondisi cuaca membaik.
Adanya peringatan potensi badai ekstrem yang akan terjadi di wilayah Indonesia tentunya tidak boleh diabaikan begitu saja.