Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia memberikan tanggapan tegas terkait tuduhan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza yang diduga dijadikan perisai oleh milisi Hamas.
Menurut Juru Bicara Kemlu RI, Lalu Muhamad Iqbal, Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza sepenuhnya didirikan untuk tujuan kemanusiaan dan untuk memberikan pelayanan medis kepada warga Palestina di Gaza.
Iqbal menegaskan, “Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza.”
Saat ini, di tengah meningkatnya jumlah korban akibat serangan Israel, RS Indonesia adalah salah satu fasilitas medis yang masih beroperasi di Gaza dan merawat pasien di luar kapasitasnya.
Bantahan Hamas dan Pengelola RS Indonesia Atas Tudingan Israel
Tuduhan ini muncul setelah militer Israel mengklaim sejumlah rumah sakit di Gaza, termasuk RS Indonesia, digunakan oleh milisi Palestina sebagai markas dan perisai dari serangan Tel Aviv.
Juru Bicara militer Israel, Daniel Hagari, telah menunjukkan video dan foto yang, menurutnya, mendukung klaim ini.
Namun, Hamas telah membantah tudingan tersebut dan mengatakan bahwa mereka tidak menggunakan rumah sakit sebagai markas.
Pengelola Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza juga dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
“Kami membantah bahwa kita dalam membangun rumah sakit ini dalam konteks yang benar-benar profesional yaitu sesuai dengan kebutuhan masyarakat Gaza, baik saat itu maupun saat ini. Oleh sebab itu, apa yang dituduhkan oleh Israel bisa jadi merupakan satu prakondisi untuk Israel melakukan serangan ke RS Indonesia yang ada di Gaza,” kata Ketua Presidium MER-C Indonesia, Sarbini Abdul Murad, selaku pengelola RS Indonesia di Gaza.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza kini menjadi satu-satunya harapan bagi warga di Gaza Utara di tengah agresi Israel.
Meskipun terancam lumpuh operasionalnya, fasilitas ini terus berdiri tegar di tengah gempuran Israel di Gaza.
Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza
Rumah Sakit Indonesia, yang juga dikenal dengan nama المستشفى الإندونيسي dalam bahasa Arab, terletak di Bait Lahiya, Kegubernuran Gaza Utara, di Jalur Gaza, Palestina.
Pembangunan rumah sakit ini didanai dengan sumbangan uang sebesar Rp126 miliar dari Indonesia kepada Palestina.
Rencana pembangunan dimulai pada bulan Januari 2009, dan konstruksi fisiknya dimulai pada bulan Mei 2011.
Kemudian, pada tanggal 27 Desember 2015, Rumah Sakit Indonesia di Gaza diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.