Dua personel Satpol PP Kota Surabaya dengan inisial AM dan TA mengalami serangan fisik dan kekerasan.
Kejadian ini dilakukan oleh sekelompok buruh pendemo UMK Jatim 2024 di Surabaya.
Akibat peristiwa ini menyebabkan keduanya mengalami cedera serius.
Insiden tersebut membuat keduanya harus dirawat di RSUD dr Soewandhie Surabaya.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser, mengonfirmasi bahwa salah satu anggota, TA, mengalami patah tulang belikat sebelah kanan.
Sedang AM mengalami retak di dada kanan akibat diinjak-injak oleh para buruh pendemo tersebut.
Satpol PP Kota Surabaya Menjadi Korban Kekerasan
Fikser menyatakan bahwa kedua petugas Satpol PP tersebut sedang menjalani perawatan intensif dan observasi kondisi di RSUD dr Soewandhie.
Satpol PP Kota Surabaya telah mengajukan laporan ke Polrestabes Surabaya terkait kejadian tersebut.
Dengan menyertakan bukti visum yang sudah ada.
Fikser menyayangkan insiden tersebut, mengingat tujuan awal petugas Satpol PP adalah membantu warga yang hendak lewat dan memberikan izin kepada buruh pendemo.
Namun, alih-alih mendapatkan izin, keduanya justru menjadi korban kekerasan yang brutal.
Sebagai komandan Satpol PP Surabaya, Fikser mengecam kejadian tersebut.
Dia menyatakan bahwa kedua petugas tersebut hanya melakukan tugas mereka untuk menolong warga yang berhak menggunakan jalan.
Namun, malah dihadapkan pada tindakan kekerasan yang tidak manusiawi.
Fikser tetap mengapresiasi keberanian dan dedikasi kedua petugas Satpol PP yang tetap berusaha menolong warga meskipun harus menghadapi risiko yang serius.
Meski merasa prihatin dengan kondisi kedua petugasnya, Fikser menekankan pentingnya menghormati dan melindungi petugas yang menjalankan tugas mereka demi kepentingan umum.
Kejadian tersebut bermula ketika petugas Satpol PP AM dan TA sedang bertugas menjaga area pedestrian sebelum Bundaran Dolog hingga Royal Plaza dengan menggunakan sepeda angin.
Massa buruh yang berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya menutup Jalan Ahmad Yani.
Menghentikan sejumlah warga pengendara yang tidak dapat melintas.
Petugas Satpol PP berusaha membantu membuka akses jalan.
Namun, upayanya malah direspon dengan kekerasan yang tidak terduga dari oknum buruh pendemo tersebut.