Akibat serangan ISIS yang dilancarkan kepada pasukan pemerintah Suriah, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 33 tentara.
Data terbaru serangan ISIS ini menggantikan angka sebelumnya yang mencatat 23 jiwa yang hilang akibat insiden tersebut.
Kantor berita AFP melaporkan pada Sabtu (12/8/2023) bahwa Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menginformasikan bahwa insiden penembakan yang terjadi pada Kamis (10/8) malam waktu setempat.
Di mana sebuah bus tentara Suriah menjadi sasaran.
Menjadikan serangan ISIS paling fatal yang dilakukan terhadap pasukan pemerintah dalam tahun ini.
Ingin Tetap Menunjukkan Eksistensinya, Serangan ISIS Kian Brutal
Walau ISIS telah kehilangan kendali atas wilayah terakhirnya di Suriah pada tahun 2019, kelompok tersebut masih berhasil mempertahankan tempat persembunyian di wilayah luas gurun Suriah.
Ini menjadi tempat mereka merencanakan dan melaksanakan serangan-serangan berbahaya.
Pimpinan Observatorium, Rami Abdel Rahman, mengonfirmasi, “Korban jiwa yang dilaporkan akibat serangan terhadap bus tentara kini mencapai 33 tentara.”
Observatorium, yang berbasis di Inggris dan mengandalkan jaringan luas sumber di dalam wilayah Suriah, mencatat bahwa para anggota ISIS telah mengelilingi bus tersebut di area gurun dekat Mayadeen, yang terletak di provinsi Deir Ezzor, kemudian melakukan penembakan dengan intensitas tinggi.
Pernyataan klaim serangan ISIS ini datang pada hari Jumat (11/8).
Sementara kantor berita resmi Suriah, SANA, yang merujuk pada sumber militer, menegaskan bahwa “serangan teror” tersebut menyebabkan sejumlah korban di kalangan personel militer.
Abdel Rahman menyoroti fakta bahwa ISIS telah meningkatkan aksi serangan militernya secara drastis baru-baru ini, dengan tujuan untuk mengakibatkan sebanyak mungkin korban jiwa.
Langkah ini diduga merupakan upaya dari kelompok radikal tersebut untuk membuktikan keberadaan dan kekuatannya, bahkan setelah beberapa pemimpinnya menjadi sasaran operasi penindakan.
Beberapa waktu lalu, ISIS mengumumkan kematian Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurashi, salah satu pimpinannya, yang konon tewas dalam pertempuran di bagian barat laut Suriah.
Serangan ISIS ini masih mencoba keras untuk menunjukkan eksistensinya dan mempertahankan dampaknya di tengah situasi yang terus berubah di Suriah.