Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa mereka tidak mendukung serangan Ukraina ke Rusia.
Hal ini diumumkan setelah dua drone merusak bangunan di Moskow pada Senin (24/7/2023).
Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menyampaikan pandangan tersebut dalam sebuah konferensi pers yang dilaporkan oleh Reuters pada hari Selasa (25/7/2023).
Serangan Ukraina ke Rusia. Rusia: Ini Perbuatan Keji!
Rusia telah mengancam akan melakukan tindakan pembalasan yang keras terhadap Ukraina.
Menganggap dua serangan drone, termasuk satu yang berdekatan dengan markas besar Kementerian Pertahanan, sebagai tindakan teror yang tak bermoral.
“Dalam prinsipnya, kami tidak mendukung aksi serangan di wilayah Rusia,” tegas Jean-Pierre.
Ia menambahkan, “Konflik ini dipicu oleh tindakan Rusia. Inilah perang yang mereka ciptakan dan kontrol. Perang ini bisa diakhiri kapan saja jika mereka menarik pasukan mereka dari wilayah Ukraina, dan bukannya terus menerus melancarkan serangan keji terhadap warga sipil.”
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam serangan Ukraina ke Rusia yang terjadi di Moskow.
Meskipun, serangan ini menjadi yang paling mengejutkan sejak dua drone pernah berhasil mencapai kompleks Kremlin pada bulan Mei.
Selain serangan di Moskow, sebanyak 17 drone juga telah melancarkan serangan semalam di Krimea, wilayah yang dianeksasi oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.
Dalam serangan Ukraina ke Rusia ini, gudang amunisi menjadi sasaran dan beberapa bangunan tempat tinggal juga mengalami kerusakan. Hal ini dikonfirmasi oleh kepala wilayah Krimea yang diangkat oleh Rusia.
Sebelumnya, pihak Ukraina telah mengakui bertanggung jawab atas serangan drone di Moskow, yang mengungkapkan beberapa celah dalam sistem pertahanan Rusia.
Sementara itu, Kyiv juga melaporkan bahwa serangan drone dari Rusia telah menghancurkan gudang biji-bijian di wilayah Ukraina yang berada di sepanjang Sungai Danube, dan menyebabkan tujuh orang terluka akibat serangan tersebut.
Situasi ini semakin memperumit hubungan antara Ukraina dan Rusia.
Dengan serangkaian serangan Ukraina ke Rusia, meningkatkan ketegangan dan kekhawatiran atas eskalasi lebih lanjut dalam konflik yang sedang berlangsung.
AS bersikap tegas dalam menolak tindakan serangan Ukraina ke Rusia, namun krisis ini menunjukkan bahwa terdapat tantangan kompleks yang harus dihadapi untuk mencari jalan