Beragam lika liku kontroversi kasus pembunuhan Brigadir Joshua terus saja bergulir ditengah masyarakat.
Beragam spekualasi muncul dari bermacam – macam rumor yang beredar semenjak digelar rekonstruksi.
Kasus yang dimulai dari terbunuhnya seorang Brigadir Noviansyah Joshua Hutabarat atas dugaan pelecehan seksual pada istri atasannya Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawati.
Kasus ini terus bergulir dari ditemukannya beberapa luka yang diduga kekerasan dan penembakan tidak lazim pada jenazah.
Beberapa hari lalu, telah dilakukan rekonstruksi kasus penembakan yang terjadi dengan mendatangkan semua pelaku termasuk Ferdy Sambo dan sang Istrinya Putri Candrawati.
Namun hal yang tidak kalah menarik dari reka adegan rekonstruksi ini adalah tindakan dan ekspresi yang diberikan Ferdy Sambo yang berhasil ditangkap media.
Ketua Komnas HAM menilai Ferdy Sambo santai saat mengikuti Rekonstruksi
Taufan Damanik Ketua Komnas Hak Asasi Manusia yang juga mengikuti jalannya rekonstruksi, dikutip dari VIVA (5/9/2022).
Taufan juga mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo cenderung santai dan tidak menujukkan gerak gerik takut atau khawatir sebagaimana pelaku pembunuhan lainnya.
Bahkan Ferdy Sambo masih berjalan gagah dihadapan awak media, beberapa kali juga menyapa kenalannya disana dengan santai seperti tidak terjadi apa-apa.
Taufan mengungkapkan kembali jika Ferdy Sambo ini bukanlah orang biasa, dia sudah berpuluh-puluh tahun bergabung dalam resense polri.
Sambo ini bukan orang sembarangan, Sambo memiliki beribu cara untuk mencari jalan keluar dan berpotensi terbebas dari jeratan hukum.
Peryataan ini sejalan dengan beragam spekulasi yang muncul dari jalannya kasus dengan menyeret banyak petinggi-petinggi polri didalamnya.
Ferdy Sambo bahkan berkali-kali memberikan alibi untuk membuat berbagai keadaan baru yang memunginkan dirinya sebagai bertindak tegas sebagai seorang kepala keluarga.
Ferdy Sambo Tetap Mengatakan adanya Pelecehan Seksual yang dilakukan
Ferdy sambo bahkan hingga terjadinya rekonstruksi ini masih kekeuh untuk mempertahankan kasus pembunuhan berlandaskan pada kasus pelecehan seksual sang istri, padahal sebelumnya polri telah menetapkan tidak adanya dugaan pelecehan yang dilakukan.
Taufan juga menyebut Ferdy Sambo sebagai seorang Bos Mafia yang begitu mudah mencari jalan penyelesaian dengan alibi-alibi hebatnya.
Taufan juga menyinggung soal keberadaan Ibu Putri Candrawati yang turut menjadi tersangka dalam kasus ini,
Dalam pemeriksaan dengan Konmas Hak Asasi Manusia beberapa hari sebelum rekonstruksi ini, Bu Putri juga menunjukkan ekspresi yang sama.
Dalam beberapa saat menangis, namun juga tersenyum pada penyidik.
Bahkan Taufan menyebutkan bahwa dibalik sikap Bu Putri ini seakan mengisyaratkan kehebatannya “Lu Ga Tau Siapa Gua Kali Ya” sebut Taufan dalam VIVA (5/9/2022).
Putri Candrawati tidak mendapatkan Hukuman Pidana
Hal yang kemudian tidak kalah menarik dari alasan sulitnya Ibu Putri Candrawati mendapatkan hukuman pidana sebagaimana pelaku pembunuhan berencana yang lain.
Putri Candarawati bahkan menghadiri reka rekonstruksi dengan pakaian putih, bukan dengan baju oranye seperti yang telah dipergunakan sang suami.
Polemik ini yang masih manjadi pembahasan banya pihak. Terutama alasan utama, akan adanya anak bayi yang masih berusia 1,5 Tahun.
Polemik ini terus memanas karena merasa adanya ketimpangan hukum yang diberikan Polri pada masyrakat umum dan petinggi Polri ini.
Namun tetap jika dibandingkan dengan beberapa public Figure yang juga dijatuhkan hukuman dan memiliki anak bayi, Angelina Shondak dan Vanesha Angel.
Beberpa dari mereka bahkan masih memiliki bayi kurang dari satu tahun, namu proses persidangan dan penahanan tetap saja dilakukan.
Tentu ini menjadi pembahasan yang tidak kalah penting.
Hal pertama yang terpikirkan mengenai sebesar apa sebenarnya keterlibatan Sambo di Polri, atau sebenarnya bagaimana lajur skema rekonstruksi yang hendak dia berikan pada kasus besar ini.
Karena jika dilihat dari belum juganya Ibu Putri Candrawati menjadi tersangka, sama dengan tetap mempertahankan alibi Ferdy Sambo yang mengatakan bahwa kasus ini berasal dari kasus pelecehan seksual pada Istinya.
Dan Ibu Putri menjadi korban, dan tidak akan mendapatkan hukuman pidana sepertinya.
Bahkan tambahan dari ICW Sugeng Teguh, ketika Ibu Putri Candrawati ini tidak dilakukan proses hukum sebagaimana pelaku kejahatan pembunuhan,
maka akan sangat mungkin jika nanti Ferdy Sambo juga ikut dibebaskan dari hukuman.
ICW dan KOMNAS HAM Berharap ada Keadilan yang jelas dalam proses Hukum
Maka dari itu ICW dan pihak KOMNAS HAM berharap pada pihak Kepolisian untuk tetap memberikan kepastian hukum yang jelas dan adil untuk Ibu Putri sebagaimana pelanggaran yang telah dituduhkan.
Polri juga tentunyan lebih hati-hati dengan kecerdikan dan jalur-jalur yang telah dibuat Sambo.
Pendeteksian awal dan pemotongan jalur segera harus dilakukan, terlebih melihat jalannya rekonstruksi kemarin.
Tim khusus pembentukan Polri harus tetap mendapat dukungan masyaarakat Indonesia, karena keberadaan mereka dapat menjadi sangat mudah goyah ditenggah kekuasaan Ferdy Sambo dalam lingkungan kepolisian.
Karena hanya dengan tim ini, Polri dapat mengembalikan lagi kepercayaan yang diberikan masyarakat padanya.
Tidak jauh juga kepercayaan Polri mulai menipis akibat keberadaan kasus Ferdy Sambo ini.