Menteri Ekonomi RI, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kondisi perekonomian Tanah Air saat ini.
Menurutnya di penghujung tahun 2022 ini, ekonomi Indonesia berpotensi alami penurunan yang cukup signifikan.
Sri Mulyani menjelaskan dalam unggahan terbaru di akun Instagramnya jika pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami keterlambatan.
Dalam unggahannya di @smindrawati, bendahara negara itu tampak memotong tumpeng untuk merayakan penerimaan pajak 2022 yang telah melampaui target.
Pajak terkumpul hingga akhir tahun ini mencapai Rp 1.485 triliun, tetapi ia mengingatkan bahwa tantangan 2023 cukup berat.
“Tahun depan, target penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.718 triliun,” ujar Sri Mulayni.
“Target yang dihitung dengan sangat berhati-hati dan mempertimbangkan koreksi harga komoditas dan perlambatan pertumbuhan perekonomian di angka 4,7 persen,” sambungnya.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi itu menurut wanita berkacamata tersebut harus diantisipasi.
“Ini sebuah tantangan bagi @ditjenpajakri,” terangnya.
Sri Mulyani Soroti Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Pemerintah Ambil Langkah Ini
Sri Mulyani menyoroti pertumbuhan ekonomi RI yang mengalami perlambatan dan adanya potensi penurunan penerimaan pajak.
Sejauh ini pemerintah belum mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi 2023.
Namun, apabila terdapat perkembangan yang signifikan pada tahun depan, tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan asumsi APBN.
Asumsi tersebut seperti yang terjadi pada tahun ini dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2022.
Sebelumnya sejumlah lembaga Internasional memang merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 menjadi 4,7 persen.
Angka itu berasal dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
OECD awalnya memproyeksikan ekonomi Indonesia 2023 tumbuh 5,3 persen dan tak lama kemudian mereka merevisi jadi 4,7 persen.
Sejumlah pengamat menyebut jika pertumbuhan ekonomi yang melambat ini imbas dari pandemi Covid-19.
Selain daya beli masyarakat juga belum pulih total meski perlahan mulai keluar dari pandemi.
Sri Mulyani sebagai menteri ekonomi dan lingkaran pemerintahan kini harus memutar otak agar ekonomi bisa mengalami kenaikan.
Kabarnya tahun depan, beragam bansos masih akan terus dikucurkan guna mendongkrak daya beli masyarakat.