Penyediaan Starlink di Gaza yang dijanjikan Elon Musk bisa menjadi angin segar bagi Gaza yang terdampak serius atas pemutusan koneksi internet oleh Israel.
Keinginan Elon Musk untuk menyediakan Starlink di Gaza dalam rangka untuk menyediakan konektivitas di daerah tersebut.
Ini sebagai dukungan untuk kinerja organisasi internasional yang aktif di sana.
Starlink sendiri adalah proyek satelit internet milik miliarder flamboyan tersebut.
Israel Tolak Penyediaan Internet Starlink di Gaza
Sebelumnya, aksi Israel yang memutuskan koneksi internet di Gaza telah menimbulkan keprihatinan serius.
Para pegawai PBB yang beroperasi di Gaza kehilangan kontak dengan markas mereka, mengakibatkan hambatan komunikasi yang signifikan.
Salah satu organisasi yang merasa resah dengan situasi ini adalah UNICEF, yang sulit untuk menghubungi para pegawainya.
Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, mengungkapkan keprihatinannya dalam sebuah postingan di Instagram pada Sabtu (28/10/2023).
Ia mencatat, bahwa ia hanya bisa menghubungi sejumlah kecil pegawai UNICEF dan menjelaskan bahwa “situasi di Gaza mengerikan.”
Reaksi terhadap tindakan Israel ini tidak hanya datang dari dalam Gaza.
Anggota DPR Amerika Serikat Alexandria Ocasio-Cortez (AOC) juga menyuarakan kecaman terhadap pemutusan akses internet tersebut melalui Twitter.
Ia menyebut tindakan tersebut sebagai “hal yang tak bisa diterima” dan menegaskan bahwa Amerika Serikat secara historis mengecam praktek seperti ini.
Elon Musk, yang mendirikan Starlink, merespons keprihatinan ini dengan janji yang menjanjikan.
Melalui akun Twitter pribadinya, ia menyatakan bahwa Starlink akan mendukung konektivitas bagi organisasi-organisasi bantuan yang diakui internasional yang beroperasi di Gaza.
Janji ini memberikan harapan baru bagi para pekerja kemanusiaan yang berjuang untuk membantu penduduk Gaza yang terdampak.
Namun, reaksi dari pemerintah Israel tidak berlangsung tanpa kontroversi.
Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, merespons janji Musk dengan keras.
Ia menyatakan bahwa Israel akan menggunakan segala cara yang ada untuk menghentikan upaya penyediaan Starlink di Gaza.
Alasannya adalah bahwa HAMAS dapat memanfaatkan koneksi internet tersebut untuk aktivitas terorisme.
Karhi bahkan menyamakan HAMAS dengan ISIS dalam pernyataannya.
Musk membalas dengan menekankan bahwa Starlink tidak akan naif dalam menyediakan konektivitas.
Ia mengklaim bahwa mereka akan mengambil tindakan ekstra untuk memastikan bahwa koneksi ke Starlink digunakan semata-mata untuk tujuan kemanusiaan.
Selain itu, mereka akan bekerjasama dengan pemerintah AS dan Israel untuk memastikan keamanan seluruh operasi.
Meskipun perdebatan masih berlanjut, janji Starlink untuk membantu Gaza adalah langkah positif yang dapat mengurangi dampak pemutusan akses internet di wilayah tersebut.