Kasus dua pria di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, yang mengalami infeksi setelah melakukan suntik Mr P, telah menjadi perhatian serius.
Kedua pria ini menggunakan minyak kemiri dengan tujuan untuk memperbesar ukuran alat kelamin mereka. Namun, akhirnya mereka harus menjalani operasi dan perawatan intensif sebagai akibat dari tindakan ini.
Salah satu dari pasien suntik Mr P ini, yang dikenal dengan inisial MH, datang ke rumah sakit dengan keluhan penis yang mengeluarkan nanah.
Kabag SDM RS Hasri Ainun Habibie Parepare, Abdul Risal, menjelaskan bahwa pasien ini telah melakukan penyuntikan minyak kemiri ke penisnya sekitar setahun yang lalu, tetapi dampak negatifnya baru terasa sekarang.
“Bentuk penis menjadi tidak normal dan mengalami infeksi (bernanah),” ungkap Abdul Risal.
Pasien ini juga telah menjalani pemeriksaan untuk memastikan tidak ada infeksi lain seperti sifilis, dan hasilnya negatif.
Oleh karena itu, pasien ini dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani operasi dan perawatan yang diperlukan sebagai tindakan medis yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Suntik Mr P Marak Dilakukan
Selain kasus ini, ada juga laporan tentang seorang pasien lain yang mengalami masalah serupa setelah mencoba melakukan suntik Mr P miliknya, dan pasien ini sedang dirawat di rumah sakit yang berbeda.
Menurut dr. Irfan Wahyudi, seorang spesialis urologi dan Kepala Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), kasus semacam ini sebenarnya tidak jarang terjadi.
Pasien seringkali tidak datang sendirian, melainkan bersama teman atau kelompok.
Praktik suntik Mr P ini biasanya dilakukan oleh orang-orang non-medis yang tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan.
Ia juga menjelaskan bahwa meskipun sebagian besar kasus masih dapat diobati, penanganannya melibatkan tindakan medis yang kompleks.
Termasuk prosedur pemindahan kulit untuk mengganti jaringan parut yang harus diangkat.
Namun, banyak orang yang tidak mencari bantuan medis karena merasa malu.
Selain risiko infeksi dan komplikasi lokal, seperti nyeri saat ereksi dan kerusakan jaringan penis, praktik suntik Mr P semacam ini juga bisa menyebabkan gangguan pada proses ereksi dan menjadi sangat berbahaya jika infeksi menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan sepsis.
Terutama jika pasien memiliki kondisi medis penyerta seperti diabetes mellitus atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Oleh karena itu, praktik ini sangat tidak dianjurkan dan berpotensi membahayakan kesehatan pria yang mencoba melakukannya.