Surat terakhir Paus Benediktus dirilis setelah mantan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Paus Benediktus XVI wafat.
Seperti yang dilansir dari AFP dan BBC, Sabtu (31/12/2022), kabar duka ini diumumkan langsung oleh juru bicara Vatikan, Matteo Bruni.
“Dengan kesedihan, saya menginformasikan kepada Anda bahwa Paus Emeritus, Benediktus XVI, meninggal dunia hari ini pukul 09.34 di Biara Mater Ecclesiae di Vatikan,” tutur Bruni.
Sebelum meninggal dunia, kesehatan dari Paus sudah mengalami penurunan dan membuatnya menarik diri dari pandangan publik.
Sampai kemudian Benediktus meninggal pada Sabtu pagi di Biara Mater Ecclesiae di Vatikan, tempat tinggalnya sejak mengundurkan diri pada 2013.
Benediktus XVI mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan kesehatan mental dan fisiknya yang menurun.
Fransiskus memberikan penghormatan kepada pendahulunya pada kebaktian malam tahun baru dengan mengatakan bahwa dia “sangat mulia, sangat baik”.
Bahkan Fransiskus tahun ini meningkatkan prospek bahwa dia mungkin mengikuti teladan Benediktus dengan mundur jika tidak mampu menjalankan tugasnya.
Isi Surat Terakhir Paus Benediktus
Isi surat terakhir Paus Benediktus yang diterbitkan setelah kematiannya ini, adalah meminta pengampunan.
Terutama bagi mereka yang pernah menjadi korban atas kesalahan Benediktus XVI.
Paus Benediktus, ini adalah paus pertama dalam hampir 600 tahun yang mengundurkan diri dari jabatannya.
Berdasarkan pernyataan dari Vatikan, Ia telah mengundurkan diri dari jabatan seumur hidupnya.
Paus Benediktus XVI sendiri sudah terpilih sebagai paus pada April 2005, setelah kematian paus sebelumnya, yakni Yohanes Paulus II.
Dalam surat terakhir Paus Benediktus tersebut, yang juga kata-kata, terdapat pernyataan mengenai sejumlah hal yang harus disyukuri atas hidupnya.
Surat tersebut tertanggal 29 Agustus 2006, dimana paus mengucapkan terimakasih kepada Tuhan karena sudah membimbingnya dengn baik sepanjang hidupnya.
Paus Benediktus XVI asal Jerman ini juga berterimakasih atas jasa orang tuanya yang telah memberikan kehidupan di masa sulit.
Kemudian surat terakhir Paus Benediktus juga tertuju pada saudara laki-lakinya atas kejelasan penilaian yang sudah diberikan. Juga kepada saudara perempuannya atas bantuan tanpa pamrih.
Kiprah Paus Benediktus XVI Selama Menjabat
Sebelum mengejutkan dengan surat terakhir Paus Benediktus ini, umat Katolik lebih dahulu terkejut dengan kabar kepergiannya.
Benediktus XVI dikenal cukup konservatif daripada penggantinya, Paus Fransiskus, yang sudah mengambil langkah-langkah untuk melunakkan sikap Vatikan terhadap aborsi dan homoseksualitas.
Selain itu Paus Fransiskus juga berbuat lebih banyak untuk menangani krisis pelecehan seksual yang melanda gereja dalam beberapa tahun terakhir.
Benediktus telah membahas mengenai krisis pelecehan seksual dengan sebuah surat publik pada bulan April 2019.
Ia mengklaim bahwa sebagian pelecehan disebabkan oleh revolusi seksual tahun 1960-an dan liberalisasi ajaran moral gereja.
Seputar Rangkaian Pemakaman Pemakaman Paus Benediktus XVI
Setelah merilis surat terakhir Paus Benediktus, pihak gereja Katolik segera mengumumkan mengenai prosesi yang akan dilaksanakan.
Seperti tentang pemakaman Paus Benediktus XVI, yang diinformasikan oleh pihak dari Vatikan kepada publik.
Seperti yang dilansir dari AFP, Sabtu (31/12/2022), pemakaman akan digelar pada hari Kamis, tanggal 5 Januari 2023 mendatang.
“Pada Kamis, 5 Januari, pukul 09.30 waktu setempat, pemakaman diperkirakan berlangsung di Alun-alun Santo Peter,” Ujar jubir Vatikan Matteo Burni.
Pernyataan tersebut disampaikan kepada awak media dalam konferensi pers khusus usai meninggalnya Paus Benediktus XVI.
Pemakaman Paus Benediktus XVI Dipimpin oleh Paus Fransiskus
Sementara untuk prosesi pemakaman Paus Benediktus XVI akan dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus.
Lokasi pemakaman mantan paus Vatikan ini nantinya di makam kepausan di bawah St Peter’s Basilica atau Basilika Santo Petrus, Vatikan.
Berdasarkan keterangan dari pihak Vatikan pemakaman Benediktus akan dilakukan secara sederhana namun khusyuk.
Jenazah Benediktus XVI akan disemayamkan selama tiga hari di Basilika Santo Petrus sebelum dimakamkan.
Tidak hanya surat terakhir Paus Benediktus saja yang membuat umat terkejut, namun pengumuman pengunduran dirinya pada Februari 2013 lalu.
Kondisi kesehatannya sendiri sudah menurun sejak lama, hingga pada Rabu (28/12) waktu setempat, Vatikan mengungkapkan kondisi Benediktus yang memburuk.
Bahkan saat itu Paus Fransiskus menyerukan kepada umat Katolik sedunia untuk mendoakan Benediktus.
5 Fakta Penting Mengenai Paus Benediktus XVI
Setelah mengejutkan dunia dengan surat terakhir Paus Benediktus yang dirilis setelah ia meninggal ada 5 fakta penting yang wajib diketahui tentangnya.
Paus pertama yang mengundurkan diri
Paus Benediktus XVI ini menjadi Paus pertama yang mengundurkan diri sejak Paus Gregorius XII pada 1415.
Alasannya adalah mengenai kesehatan yang terus menurun sehingga ia tidak merasa mampu mengemban tugas yang diberikan sebagai paus.
Hal ini pulalah yang ditengarai menjadi inspirasi atas surat terakhir Paus Benediktus yang dipublish.
Paus pertama yang memiliki akun Twitter
Paus Benediktus XVI juga menjadi Paus pertama yang menggunakan Twitter pada tahun 2012.
Begitu rilis, Akun Paus Benediktus XVI langsung mendapatkan 200 ribu pengikut hanya dalam waktu beberapa jam saja.
Kemudian setelah beberapa pekan kemudian, akun tersebut sudah memiliki 3 juta pengikut.
Pernah Bergabung dengan Hitler Youth
Paus Benediktus XVI dilahirkan pada tanggal 16 April 1927 silam di Marktl am Inn di Bavaria dan menjadi Paus pertama dari Jerman untuk era modern.
Memiliki nama asli Joseph Ratzinger ia memiliki ayah yang berprofesi sebagai seorang polisi.
Di usianya yang masih 14 tahun, Paus Benediktus XVI bergabung dengan salah satu organisasi kepemudaan Nazi, Hitler Youth di tahun 1941.
Menurut pihak gereja yang menyebutkan bahwa pada masa itu Paus Benediktus XVI tidak mempunyai pilihan.
Karena di kala itu bergabung dengan Hitler Youth adalah sebuah kewajiban yang diperintah rezim Nazi pimpinan Adolf Hitler.
Dilansir dari ABC News, berdasarkan investigasi Simon Wiesenthal Center, keluarga yang disebut dalam surat terakhir Paus Benediktus sebetulnya adalah anti-nazi.
“Dia tidak menjadi sukarelawan. Itu bukan sebuah kecacatan. Kami telah melakukan serangkaian investigasi dan hal tersebut telah menjadi jelas,” Ungkap Rabbi Marvin Hier.
Seorang laki-laki yang menjadi pendiri Simon Wiesenthal Center, sebuah organisasi HAM Yahudi.
Pernah belajar filsafat dan teologi
Diketahui bahwa Paus Benediktus XVI dari tahun 1946 hingga 1951 mempelajari filsafat dan teologi.
Keduanya dipelajari Benediktus di University of Munich dan sekolah yang lebih tinggi di Freising.
Seperti yang diberitakan oleh Vatikan, ia bersama dengan saudara laki-lakinya, Georg, ditasbihkan menjadi pastur pada 29 Juni 1951 di Katedral di Freising.
Paus Benediktus XVI mendapatkan gelar doktor di bidang teologi Pada 1953 yang silam.
Gelar ini diraih berkat tesisnya berjudul “The People and House of God in St Augustine’s doctrine of the Church”.
Menentang pernikahan sejenis
Dalam surat terakhir Paus Benediktus meminta pengampunan kepada semua orang yang telah menjadi korban atas kesalahannya.
Diketahui Paus Benediktus XVI termasuk Paus yang menentang pernikahan sejenis (gay marriage). Hal ini diungkapkannya dalam pidato kepada beberapa pastur dari AS yang mengunjungi Vatikan.
“Kekuatan politik dan kultural yang besar terus mencari cara mengubah definisi legal dari pernikahan,” ungkapnya seperti yang dikutip dari BBC pada tahun 2012.
Paus juga menekankan kepada para pastur untuk memberikan pesan kepada umatnya di gereja masing-masing.
Mengenai seks sebelum menikah dan kumpul kebo adalah “dosa besar” dan “merusak stabilitas sosial”.
Demikianlah sekilas isi surat terakhir Paus Benediktus XVI dan kisah hidupnya yang menginspirasi banyak orang.