Perjamuan tingkat internasional KTT G20 telah sukses dilakukan di Bali. Para delegasi ini kabarnya turut mengunjungi beragam lokasi. Salah satunya ialah Tahura Ngurah Rai.
Lokasi Tahura Ngurah Rai tersebut bukanlah lokasi biasa. Sebab, melalui taman hutan rakyat ini Indonesia ingin menunjukkan jika negara sangat peduli terhadap lingkungan.
Tahura Ngurah Rai: Masuk Dalam Kunjungan Presiden G20
KTT G20 yang baru saja dihelat memang telah dipersiapkan dengan sangat matang. Tak hanya membahas isu global yang sedang bergulir, namun juga serangkaian pembahasan penting lainnya.
Dalam KTT tersebut, ada banyak sekali pagelaran hingga perjamuan. Para delegasi tak hanya diajak menikmati keindahan alam Bali. Namun juga sajian makanan khas Indonesia dengan rasa lezat di lidah.
Salah satu lokasi dengan daya tarik besar ialah Tahura Ngurah Rai.
Taman hutan rakyat ini memiliki beragam jenis mangrove. Bahkan, taman tersebut kerap disebut sebagai surganya tumbuhan bakau.
Pemilihan lokasi Tahura Ngurah Rai bukan perkara destinasi wisata semata. Namun juga sebagai sarana edukasi bagi publik dunia.
Kunjungan ini juga dinilai sejalan dengan tujuan KTT G20.
Lebih lanjut, tujuan lain pemerintah menunjukkan taman hutan rakyat ini ialah ingin menunjukkan wujud kepedulian Indonesia terhadap lingkungan.
Tahura Ngurah Rai: Ekosistem Lengkap dengan Beragam Jenis Mangrove
Taman hutan rakyat dengan luas 1.375 hektare ini konon juga mengalami sejumlah renovasi. Utamanya ialah akses masuk yang diperlebar. Area parkir Waduk Muara juga ikut diperluas.
Selain itu, ada juga pembangunan monumen G20, renovasi gerbang masuk, hingga area plaza.
Bahkan, jalur berjalan di seputar hutan mangrove maupun sistem pengairan pembibitan serta area persemaian.
Dalam taman hutan ini terdapat beragam jenis tumbuhan bakau atau mangrove. Diantaranya ialah, mangrove hitam, tumbuhan perepat dan bakau kurap.
Tak hanya tumbuhan saja, ternyata dalam Tahura ini juga ada beberapa spesies hewan yang hidup disana.
Yakni; burung bangau, cikalang besar, dara laut, tekukur, penyu hijau, penyu sisik, teripang hingga biawak.
Sebagai informasi, kawasan ini telah ditata semenjak Januari 2022. Agar siap ketika dikunjungi oleh para delegasi KTT G20 nantinya.
Tahura Ngurah Rai: Pengenalan Area Pembibitan Oleh Presiden Jokowi
Dalam keterangan lebih lanjut, Presiden Jokowi mengenalkan secara langsung aneka spesies mangrove hingga area pembibitannya.
Spesies-spesies ini ialah Rhizophora apiculata, Ceriops Tagal, hingga Bruguiera gymnorrhiza.
Presiden Jokowi juga menunjukkan beberapa tumbuhan mangrove dengan usia pembibitan 3 hingga 6 bulan. Beliau juga menyebutkan jika penanaman mangrove dilakukan sejak tahun 1996.
Dalam acara tersebut, turut mendampingi beberapa Menteri seperti;
- Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut , bapak Binsar Pandjaitan
- Menteri PUPR yakni Basuki Hadimuljono
- Tak lupa Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar
KTT G20 Perjamuan Akbar Paling Fenomenal
Indonesia sendiri telah populer dengan keragaman budaya dan olahan kulinernya. Tak heran jika para delegasi ini merasa dimanjakan oleh beragam suguhan.
Tak hanya soal makanan, mereka juga diajak untuk menikmati aneka ragam keindahan alam dan budaya Indonesia. Strategi pengenalan Indonesia ke mata dunia terlihat dari pemilihan lokasi.
Beralih dari Tahura Ngurah Rai, nama Lotus Pond menjadi lokasi yang dipilih untuk menjamu para tamu.
Lotus Pond di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau GWK. Lokasi ini merupakan area terbuka yang dipilih untuk jamuan makan malam para delegasi.
Lotus Pond merupakan lokasi terluas di kawasan GWK. Memiliki kontur unik karena dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi. Lengkap dengan suguhan kemegahan patung GWK setinggi 121 meter.
Apalagi, tebing-tebing di Lotus Pond disulap menjadi kanvas digital. Kanvas digital ini menampilkan proyeksi visual dari keunggulan alam serta budaya Indonesia.
Diantaranya ialah, Raja Ampat, Candi Borobudur, Komodo di Nusa Tenggara Timur hingga keindahan laut Nusantara.
KTT G20: Suguhan Tahura Ngurah Rai hingga Kreasi Tarian Nusantara
Perjamuan KTT G20 tak berhenti disitu. Para delegasi ini juga diajak untuk makan malam spesial. Para tamu tak hanya akan menikmati beragam kuliner saja.
Namun juga suguhan kreasi tarian dengan beragam jenis. Tari-tarian daerah ini berasal dari Betawi, Bali, hingga tarian dari pulau paling ujung timur, Papua.
Tak hanya tari-tarian, para tamu masih diberi hiburan berupa penampilan dari penyanyi kenamaan Indonesia. Diantaranya ialah, Yuni Shara, Andmesh Kamaleng hingga Andien Aisyah.
Pakaian Presiden dan Para Delegasi Jadi Sorotan Hingga Adanya Spouse Program
Perhelatan akbar ini tak ubahnya sebuah parade budaya. Selain para penari yang mengenakan kostum khas kedaerahan, Presiden Jokowi beserta istri turut mengenakan baju adat Bali.
Bahkan, para tamu undangan turut mengenakan pakaian bermotif batik. Sebut saja orang nomor satu di China, Xi Jinping. Beliau terlihat mempesona dengan baju batik berwarna biru.
Sosok lain yang turut hadir ialah Justin Trudeau yang kelihatan fresh dengan batik berwarna fuchsia. Keberagaman budaya Indonesia ini juga tercermin melalui Spouse Program.
Yaitu, acara pendamping G20 yang diikuti oleh tujuh pasangan kepala negara. Mereka yang terlibat di dalamnya ialah;
- Ibu Negara Iriana Joko Widodo
- Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon-hee
- Presiden Komisi Eropa Heiko Von der Leyen
- Istri Perdana Menteri Spanyol, Begona Gomes Fernandez
- Ibu Negara China Peng Liyuan
- Istri Perdana Menteri Jepang Yuko Kishida
- Serta Ibu Negara Turki Emine Erdogan
Spouse program ini merupakan acara yang melibatkan kelima panca indera. Yakni pertunjukkan tari (melihat), pertunjukkan musik tradisional (mendengar) serta aromaterapi dari rempah-rempah (mencium).
Ciri khas lain yang turut ditampilkan ialah batik tenun (meraba) juga pembuatan kopi langsung (mengecap) oleh pasangan kepala negara.
KTT G20: Misi Pembahasan Isu Global hingga Pengenalan Tahura Ngurah Rai
Dalam perjamuan KTT G20 ini setidaknya ada 17 kepala negara dan pemerintahan. Selain anggota G20, perhelatan ini turut dihadiri oleh para petinggi organisasi internasional.
Petinggi-petinggi ini diantaranya ialah;
- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres
- Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
- Direktur Pelaksana International Monetary Fund, Kristalina Georgieva
- Beserta Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen
Sekitar Selasa sore, Indonesia dan anggota G20 lainnya telah mengadakan pembahasan terkait arsitektur kesehatan global juga pangan dan energi-yang merupakan dua dari tiga agenda prioritas KTT G20.
Rangkaian KTT ini kabarnya ditutup dengan penyerahan keketuaan kepada India.
Persiapan Matang
Demi suksesnya perhelatan akbar ini, Indonesia telah menjalani serangkaian persiapan. Apalagi agenda prioritas KTT juga begitu penting untuk gerak negara kedepannya.
Dengan membahas beragam isu global hingga agenda prioritas lainnya, kegiatan presidensi G20 dinilai akan mampu memberikan beragam support. Mulai dari ekonomi hingga sosial.
KTT G20 juga tak hanya ajang makan-makan dan jalan-jalan semata. Lebih dari itu pentingnya menjaga perdamaian hingga respect atas lingkungan.
Akhir kata, semoga Indonesia kedepan lebih baik lagi dan makin maju. Pun dengan Tahura Ngurah Rai yang terus sukses membangun ekosistem demi lingkungan yang lebih baik.