Dede Yusuf memberikan tanggapannya terkait kebijakan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) terkait pembelajaran baca, tulis dan hitung (Calistung) yang diterapkan di tingkat Pendidikan TK/PAUD.
Pembelajaran Baca, Tulis Hitung (Calistung) adalah pokok pembelajaran awal yang penting untuk masa pertumbuhan anak.
Apa saja tanggapan Dede Yusuf terkait kebijakan Menteri Nadiem Makarim tersebut? Yuk kita cari tahu
Anak TK/PAUD seharusnya belajar sambil bermain dan tidak dibebankan dalam Pembelajaran Baca, Tulis dan Hitung (Calistung)
Dede Yusuf memberikan tanggapan bahwa untuk anak usia 3–5 tahun yang menjalani pendidikan tingkat TK/PAUD atau di bawah 6 tahun adalah anak yang memiliki masa golden age.
Di masa-masa ini, anak-anak dapat bermain dan bersenang-senang namun tidak dibebankan dalam belajar calistung.
Dede Yusuf juga membandingkan di beberapa negara, mata pelajaran Calistung itu diperkenalkan di tingkat berikutnya atau pada anak dengan usia 6–7 tahun.
Dede Yusuf juga mengatakan bahwa Pembelajaran Baca, Tulis dan Hitung (Calistung) dinilai sangat tidak sesuai bagi anak-anak yang saat ini masih dalam masa PAUD atau TK.
Hal ini Seharusnya pada masa ini, anak-anak PAUD atau TK dapat bermain untuk mengasah motorik mereka.
Sehingga proses pertumbuhan anak-anak dapat berjalan dengan sangat baik yang tentunya dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan anak.
Ketika anak anak mulai memasuķi jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Pembelajaran Baca, Tulis dan Hitung (Calistung) ini diperkenalkan kepada anak.
Dalam dunia pendidikan, anak-anak yang berusia emas (golden age) dan sedang menempuh pendidikan dini seperti PAUD dan TK sebaiknya diberikan masa belajar sambil bermain dengan cukup.
Hal ini dilakukanagar masa ketika fokusnya di sekolah menjadi lebih teratur dengan baik.
Pembelajaran Baca, Tulis daj Hitung (Calistung) lebih baik diterapkan pada tingkat Sekolah Dasar (SD)
Dede Yusuf juga menanggapi terkait kebijakan pembelajaran baca, tulis dan hitung (Calistung) lebih baik diterapkan di sekolah tingkat prasekolah dasar.
Dede Yusuf menyampaikan pendapatnya kepada Menteri Nadiem Makarim yaitu Ini anak yang menjalani tingkat pendidikan TK/PAUD dan akan menuju tingkat Sekolah Dasar (SD) antara usia 6-7 tahun yang cocok untuk memperkenalkan dalam belajar calistung.
Sedangkan Anak-Anak yang berusia antara 3 – 5 tahun adalah masa-masa yang disebut dengan Golden Period yang memiliki fokus dalam bermain untuk mengenal dunia sosial, mengenal keluarga, dan teman-teman dengan seru dan menyenangkan.
Sehingga saat usia tersebut belum diperlukan untuk belajar Calistung.
Dede Yusuf berharap agar kebijakan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi dapat dipertimbangkan kembali dan dapat diubah kebijakannya.
Sehingga anak-anak indonesia dapat menjalani masa perrumbuhan dan masa golden age semakin baik dan dapat menerapkan tujuan indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Anak-anak TK/PAUD telah memiliki kurikulum pembelajaran sendiri sebelumnya yaitu menerapkan pembelajaran sambil bermain dan hal ini cukup untuk mendukung masa pertumbuhan anak sebelum ke memasuki masa pendidikan tingkat berikutnya.
Hal ini tidak membuat anak-anak terlambat dalam mendapatkan pelajaran, karena untuk belajar baca, tulis, dan hitung lebih cocok ketika usia anak telah memasuki 6 tahun.
Anak membutuhkan aktivitas yang seru dan menyenangkan agar perkembangan motorik anak dapat berkembang dengan baik sehingga ketika memasuki masa pendidikan SD, anak dapat dengan mudah mempelajari baca, tulis, dan hitung (calistung).
Waktu terbaik bagi Anak dalam belajar Baca, Tulis dan Hitung (Calistung)
Menurut Timothy Shanahan, profesor emeritus terkemuka di University of Illinois Chicago bahwa pembelajaran baca, tulis dan hitung (calistung) seperti belajar membaca atau keterampilan sejak usia dini bermanfaat bagi perkembangan anak.
Tidak ada usia khusus untuk memulai belajar membaca, tetapi memulai sejak dini adalah hal yang tepat demi memberikan peluang terbesar bagi kesuksesan anak-anak.
Menurut Timothy langkah pertama belajar membaca bagi anak-anak yaitu dengan mengenalkan huruf atau kombinasi huruf, kemudian baru menghubungkan huruf-huruf tersebut dengan bunyi suara.
Saat menginjak usia 6–10 tahun, anak-anak juga sudah pandai belajar menulis dan berhitung.
Berdasarkan Informasi dari BBC, meskipun anak usia pra sekolah dikelilingi oleh angka-angka dan beberapa bisa menyebutkan bilangan 1 sampai 10, namun sangat kecil kemungkinan anak-anak mengerti arti angka-angkat tersebut.
Camilla Gilmore Profesor di ESCR Center for Early Mathematics Learning di Loughborough University mengatakan bahwa anak-anak dengan usia 2 tahun banyak yang telah bisa mengucapkan angka urut satu hingga lima yang merupakan salah satu tanda awal belajar berhitung.
Namun sementara mereka telah belajar mengucapkan kata-kata untuk angka-angka itu dan dapat mengucapkannya dalam urutan yang benar, masih banyak lagi yang harus mereka lakukan sebelum mereka memahami apa yang sebenarnya diwakili oleh angka-angka tersebut.
Menurut Camilla, pembelajaran berhitung pada anak harus dilakukan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan.
Misalnya mulai dari menghitung lompatan yang dilakukan anak tersebut atau aktivitas lainnya.