Ratusan turis terjebak di Karimunjawa diakibatkan oleh cuaca buruk. Disebutkan para wisatawan yang terdiri dari WNI dan WNA ini tengah tertahan saat hendak berencana pulang.
Lantas, bagaimana kondisi teranyar para turis terjebak di Karimunjawa tersebut? Mengingat jumlahnya yang ratusan, bahkan ada pula anak kecil. Apa yang dilakukan pihak berwenang di lokasi setempat?
Turis Terjebak Di Karimunjawa Akibat Cuaca Buruk, Ini Kronologinya
Peristiwa ini bermula ketika para wisatawan yang hendak pulang dari Karimunjawa, tertahan karena kondisi cuaca yang cukup buruk.
Menurut data BMKG kala itu, gelombang laut berada pada ketinggian 2,5 hingga 4 meter. Dimana gelombang ini berpeluang terjadi di sejumlah perairan di Jawa Tengah. Diantaranya ialah:
- Jepara
- Brebes-Pemalang
- Pekalongan-Kendal
- Semarang-Demak
- hingga Pati-Rembang
Jumlah wisatawan yang tertahan di pulau ini diprediksi sekitar 356 orang, beserta 40 warga negara asing.
Bupati Jepara selaku Penanggung Jawab, Edy Supriyanta menyebutkan jika jumlah tersebut dinyatakan dalam kondisi yang sehat.
Untuk warga negara asing kabarnya berasal dari Belanda, Jerman dan Perancis juga dikabarkan dalam kondisi baik-baik saja.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo secara khusus meminta PT Pelni untuk mengerahkah bantuan kapal demi mengangkut ratusan wisatawan yang terjebak tersebut.
Ganjar juga mengurai jika bupati Jepara telah melakukan pembicaraan dengannya. Namun, ia meminta agar seluruh wisatawan jangan sampai kekurangan logistik.
PT Pelni Akan Evakuasi Wisatawan
Ratusan turis terjebak di Karimunjawa tersebut kabarnya akan dievakuasi oleh PT Pelni. Disinyalir kapal tersebut akan segera berangkat menuju Semarang.
Melalui rute Sampit-Semarang, sekitar 356 beserta 40 WNA nantinya akan segera diangkut dari Karimunjawa. Harapannya semua proses evakuasi lancar tanpa kendala.
Penyeberangan Mengalami Delay
Menurut kabar terbaru, penyeberangan masih mengalami penundaan. Hal ini turut diungkapkan oleh Agus Monang, selaku Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas II kota Jepara.
Beliau mengurai jika penyeberangan masih distop karena cuaca buruk hingga gelombang laut masih ekstrim. Sebab, akan berpotensi membahayakan penumpang.
Sementara untuk prediksi sesuai BMKG, telah dimonitoring cuaca selama enam jam. Ia menambahkan jika ada perubahan akan segera diinformasikan.
Turis Terjebak di Karimunjawa akan Dievakuasi dengan KM Kelimutu
Berdasarkan pantauan terkini kapal milik Pelni KM Kelimutu telah berangkat menuju Karimunjawa pukul 16.00 WIB. Sementara estimasi kedatangan hari ini pukul 17.00 WIB.
Tepatnya Selasa, 27 Desember 2022. KM Kelimutu akan berlayar dari Sampit dan berlabuh di Pelabuhan Legon Bajak, Pulau Kemujan, Kecamatan Karimunjawa untuk mengangkut wisatawan ke Tanjung Mas, Semarang.
Sesuai kontrak PSO, rute KM Kelimutu sebelumnya melayani pelayaran Surabaya-Kumai-Surabaya-kemudian ke Sampit-kembali ke Semarang-Kumai-Semarang lagi-Karimunjawa-Semarang-Sampit dan berakhir di Surabaya lagi.
Sementara estimasi kedatangan kembali dari Karimunjawa ialah sekitar Rabu, 28 Desember 2022 pukul 01.00 WIB dini hari di Tanjung Emas Semarang.
Sebagai informasi terhitung sejak Jumat 23/12/2022 hingga hari Senin dipastikan sama sekali tak ada kapal penumpang baik yang datang maupun berangkat dari pelabuhan Karimunjawa.
Mengingat lalu lintas penyeberangan memang belum stabil serta belum aman untuk aktivitas pelayaran.
Lebih lanjut, Surya Deta Syafrie selaku Plt Kepala Dishub Jawa Tengah, mengatakan jika seluruh wisatawan dalam kondisi baik.
Ia juga menjamin jika kebutuhan logistik, kesehatan hingga penginapan dipastikan cukup. Bahkan, dirinya juga telah berkomunikasi dengan pemerintah desa Karimunjawa.
Yakni, menyoal suplai logistik. Sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan. Karena seluruh kebutuhan termasuk pasokan pangan juga energi dalam kondisi aman.
Cerita Ratusan Turis Terjebak di Karimunjawa
Menurut salah satu turis terjebak di Karimunjawa, dirinya mengaku jika tengah berlibur dengan keluarga. Kala itu ia dan keluarga naik kapal sesuai dengan jadwal.
Dirinya mengurai jika cuaca Jepara pagi itu cukup cerah sehingga prediksinya seminggu kedepan tak akan ada hujan. Menurut wisatawan, hujan beserta angin mulai terjadi pada hari Kamis.
Sementara itu, kapal Pelayaran dari Jepara memberi kabar jika aktivitas penyeberangan akan dihentikan akibat cuaca ekstrim.
Bahkan, lokasi hotel-hotel yang berada di pinggiran laut terlihat cukup dramatis. Belum lagi jika setiap pukul 1 atau 2 malam, listrik selalu padam karena angin yang sangat kencang.
Alhasil seluruh wisatawan justru tak bisa menikmati sejumlah objek wisata di Karimunjawa karena kejadian ini. Mereka hanya mampu menikmati wisata pinggir pantai.
Itupun dengan catatan tidak hujan atau sedang tidak berangin kencang. Terlebih kondisi terkini, sejak pagi mengalami hujan dan berangin cukup kencang.
13 Orang Ditengarai Pulang Carter Pesawat
Camat Karimunjawa, Muslikin mengatakan jika merujuk dari data posko aduan di pulau tersebut, tidak ada keluhan dari ratusan turis terjebak di pulau tersebut.
Menurutnya, sekitar 13 wisatawan dengan kantong tebal telah menyewa pesawat demi pulang lebih cepat. Namun, Muslikin sekali lagi menegaskan kondisi wisatawan lainnya baik-baik saja.
Sebab, Muslikin meminta kepada publik termasuk keluarga wisatawan untuk tetap fokus dan tenang. Lebih lanjut, Muslikin juga mengonfirmasikan ke pihak Bandara terkait 13 penumpang yang mencarter tadi.
Kabarnya semalam ke-13 orang ini telah sampai dengan selamat. Sejauh ini ia menilai belum ada komplain karena baru beberapa hari.
Dari pantauan semalam, ada yang ingin segera pulang karena kangen situasi Natal. Sebagai informasi wisatawan masih nyaman. Termasuk melakukan aktivitas jalan-jalan hingga jajan.
Jika pun ingin berpindah dari wisma menuju hotel kepunyaan pemerintah juga akan difasilitasi.
Pemkab Jepara ditengarai telah meminta PHRI atau Perkumpulan Hotel dan Restoran Indonesia. Untuk memberikan diskon biaya penginapan kepada pihak wisatawan yang tertahan di Karimunjawa.
Termasuk menyediakan hotel maupun wisma milik Pemkab untuk wisatawan yang kehabisan bekal.
Pemkab Jepara Pastikan Turis Terjebak di Karimunjawa Tak Kehabisan Bekal
Pemkab Jepara akan memastikan tidak ada turis terjebak di Karimunjawa kelaparan lantaran kehabisan bekal.
Hal ini menyusul hingga sampai saat ini belum ada laporan yang diterima oleh posko pengaduan tentang wisatawan yang kehabisan bekal.
Sebagaimana diketahui posko pengaduan telah disiapkan di Kantor Kecamatan di Pulau Karimunjawa. Untuk penginapan setidaknya tersedia hingga 14 kamar.
Dengan kapasitas untuk menampung 100 orang. Berdasarkan laporan terbaru, saat ini total jumlah keseluruhan mencapai 495 orang. Termasuk para pekerja yang akan pulang menuju Jepara.
Turis Terjebak di Karimunjawa, Ini Kata Menparekraf Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno angkat bicara soal ratusan turis yang tertahan di Karimunjawa.
Sandi mengimbau bagi seluruh masyarakat melakukan antisipasi cuaca ekstrem ketika hendak berwisata jelang akhir tahun. Mengingat, belakangan ini cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Nusantara.
Sebelumnya, ratusan wisatawan ini diketahui terjebak di pulau tersebut akibat kapal penyeberangan tak diizinkan berlayar, mulai 23 hingga 31 Desember 2022, karena gelombang laut yang tinggi.
Sandiaga turut menyebutkan jika pihaknya telah menerbitkan Surat Edaran (SE) bagi kegiatan pariwisata di libur Natal 2022 beserta Tahun Baru 2023 (Nataru) agar tetap menjaga keamanan maupun keselamatan selama berwisata.
Sebagai catatan, proses evakuasi turis terjebak di Karimunjawa masih menunggu kedatangan kapal Kelimutu.